Retno Marsudi Lapor soal Myanmar ke Dewan Keamanan PBB

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 5 April 2023 12:49 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan press briefing Triwulan Pertama Keketuan ASEAN 2023 di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu 5 April 2023. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan sejak Januari hingga akhir Maret 2023, telah dilangsungkan 190 pertemuan di berbagai tingkatan dari 531 pertemuan yang tercatat di dalam Kalender Keketuaan Indonesia di ASEAN. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah melaporkan soal Myanmar ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Indonesia, sebagai ketua ASEAN tahun ini, menyatakan ada perkembangan dalam menyelesaikan krisis Myanmar walau belum mau membeberkannya secara publik.

Retno menyampaikan soal isu Myanmar ini dalam pertemuan tertutup dengan Dewan Keamanan PBB pada 13 Maret 2023. “Dalam pertemuan itu tampak jelas dukungan kuat terhadap keketuaan Indonesia, sentralitas ASEAN dan 5PC (Five point of consensus),” kata menteri luar negeri dalam pengarahan media di Jakarta pada Rabu, 5 April 2023.

Myanmar dilanda kekerasan dan ketidakstabilan politik sejak junta militer menggulingkan pemerintah sipil terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi. ASEAN frustrasi sebab Tatmadaw tidak kunjung menunjukkan niatnya mengimplementasikan konsensus, yang juga disepakati pemimpin junta militer.

Lima butir konsensus itu mencakup dialog konstruktif, penghentian kekerasan, mediasi antara berbagai pihak, pemberian bantuan kemanusiaan, dan pengiriman utusan khusus ke Myanmar.

Security Council Report, dalam keterangan di situsnya menyebut, Retno bertemu dengan Utusan Khusus PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer. Dewan menyoroti pendekatan Indonesia sebagai ketua blok Asia tenggara dalam menyelesaikan krisis Myanmar, termasuk soal kantor utusan khusus.

Advertising
Advertising

Anggota dewan, menurut Security Council Report, tidak menegosiasikan produk sehubungan dengan pertemuan tersebut. Namun laporan itu menyebut dewan sempat berbeda pandangan, sebab negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat ingin pembahasan dilakukan secara terbuka.

Retno, dalam pernyataan pers pada Rabu, mengatakan, Indonesia sudah menjalin komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan di Myanmar untuk mendorong dialog nasional. Menteri tidak mengelaborasi pemangku kepentingan mana yang dia maksud, namun itu disebut berjalan secara intensif.

Menurut Retno, Indonesia sudah bertemu dengan sejumlah utusan khusus, termasuk dari PBB dan negara-negara tetangga. Retno menambahkan, Indonesia selalu menyerukan penghentian kekerasan di Myanmar yang memakan korban sipil.

"Indonesia juga telah memfasilitasi dibukanya kembali komunikasi dan konsultasi dengan berbagai stakeholders agar AHA Centre dapat menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat," kata Retno.

Setidaknya 22 orang, termasuk tiga biksu Buddha, ditembak mati dari jarak dekat di Myanmar pada pertengahan bulan lalu. Penentang kekuasaan militer menyebut peristiwa ini sebagai pembantaian warga sipil yang dilakukan oleh tentara.

Langkah diplomasi diam-diam Indonesia dalam menangani krisis Myanmar mendapat sorotan dari sejumlah kelompok sipil hingga think-tank. Banyak pihak yang menyarankan Jakarta segera menutup ruang komunikasi dengan junta karena kelompok itu melanggengkan kekerasan – dan segera mengakui National Unity Government di Myanmar, pemerintahan sipil yang didirikan paska-kudeta.

Presiden RI Joko Widodo saat wawancara dengan Reuters pada Februari mengatakan bahwa dia berencana untuk mengirim seorang jenderal militer untuk bertemu dengan para pemimpin junta Myanmar. Indonesia ingin melibatkan mereka dalam pembicaraan tentang transisi demokrasi.

Kemlu menyebut belum ada upaya diplomasi dari jenderal. Pendekatan dalam menangani krisis Myanmar ini akan terus dilakukan secara diam-diam.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada awal Maret menyerukan ASEAN supaya lebih keras dalam menyelesaikan isu Myanmar ini.

DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Berita terkait

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

13 jam lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

14 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

1 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

6 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

6 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

7 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya