Pembagian Sedekah Berujung Maut, Polisi Pakistan Tangkap 8 Orang

Reporter

Tempo.co

Minggu, 2 April 2023 14:33 WIB

Polisi berjaga di lokasi pendistribusian bantuan makanan Ramadan yang menewaskan belasan warga di Karachi, Pakistan, 31 Maret 2023. Insiden itu terjadi ketika para wanita miskin dengan anak-anak berbondong-bondong mendatangi sebuah pabrik yang membagikan sedekah. REUTERS/Akhtar Soomro

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Pakistan pada Sabtu menangkap delapan orang di kota pelabuhan selatan Karachi. Kedelapan orang itu ditangkap setelah kerusuhan saat pembagian sedekah Ramadan berupa makanan dan uang menewaskan 12 orang pada sehari sebelumnya.

Ratusan wanita dan anak-anak bergegas mengumpulkan makanan dan uang tunai gratis di luar pabrik di kawasan industri kota Karachi pada Jumat. Pemilik usaha selama bulan suci Islam sering membagikan uang tunai dan makanan, terutama kepada orang miskin. Laporan awal polisi mengatakan korban tewas adalah sembilan wanita berusia antara 40 dan 80 tahun, dan tiga anak, berusia antara 10 dan 15 tahun.

Polisi mengatakan delapan orang yang ditangkap termasuk manajer pabrik, yang tidak memberi tahu pihak berwenang setempat tentang pemberian sedekah Ramadan. “Manajemen pabrik tidak membuka gerbang bagian dalam pabrik. Karena jalan sempit, orang-orang di ujung barisan mendorong wanita lanjut usia dan anak-anak,” kata Inspektur Investigasi Polisi Hafeez Bugti kepada media. “Akibatnya tekanan semakin meningkat. Perempuan serta anak-anak menjadi korban penyerbuan.”

Polisi mengatakan mereka mengeluarkan dan mempublikasikan perintah yang mengatakan bahwa setiap orang atau organisasi yang berencana membagikan makanan atau barang lain kepada orang miskin harus memberi tahu pihak berwenang sebelumnya.

Ketua menteri Provinsi Sindh mengumumkan kompensasi bagi orang-orang yang terluka dalam penyerbuan dan kerabat para korban. Murad Ali Shah mengatakan setiap keluarga yang kehilangan orang yang dicintai akan menerima 500.000 rupee, sementara setiap orang yang terluka akan menerima 100.000 rupee. Pemakaman diadakan Sabtu untuk beberapa orang yang meninggal.

Advertising
Advertising

Sedikitnya 23 orang tewas dalam pembagian makanan sejak awal Ramadan. Pada Sabtu, polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan yang berkumpul untuk menerima kantong tepung gratis di kota barat laut Peshawar.

Pakistan meluncurkan inisiatif untuk mendistribusikan tepung gratis di antara keluarga berpenghasilan rendah untuk mengurangi dampak inflasi dan melonjaknya kemiskinan. Pembagian sedekah Ramadan pada hari Jumat bukan bagian dari program pemerintah. Kerumunan telah membengkak di pusat-pusat distribusi dalam beberapa hari terakhir.

Inisiatif distribusi tepung gratis diluncurkan oleh Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif. Pemerintah koalisinya menghadapi krisis ekonomi terburuk di negara itu di tengah penundaan dalam mendapatkan bantuan US$ 1,1 miliar dari paket bailout US$$ 6 miliar yang awalnya ditandatangani pada 2019 dengan Dana Moneter Internasional atau IMF.

Inflasi mingguan mencapai 45 persen, tertinggi sejak Pakistan merdeka dari pemerintahan kolonial Inggris pada 1947. Meningkatnya biaya makanan dan melonjaknya tagihan bahan bakar telah menimbulkan kekhawatiran akan kerusuhan publik.

AL ARABIYA

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

17 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

18 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

2 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

3 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya