Kebakaran Penjara Imigran Tewaskan 39 Orang, Meksiko Periksa 8 Petugas

Reporter

Tempo.co

Kamis, 30 Maret 2023 14:44 WIB

Otoritas Meksiko dan petugas pemadam kebakaran mengeluarkan imigran yang terluka akibat kebakaran gedung National Migration Institute (INM) di Ciudad Juarez, Meksiko 27 Maret 2023. REUTERS/Jose Luis Gonzalez

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Meksiko mengatakan Rabu bahwa delapan petugas sedang diselidiki atas kemungkinan pelanggaran di pusat penahanan imigran di mana kebakaran menewaskan 39 pria yang ditahan.

“Jaksa telah mengidentifikasi delapan orang yang mungkin bertanggung jawab atas kematian pada Senin di pusat di kota perbatasan utara Ciudad Juarez,” kata Menteri Keamanan Meksiko Rosa Icela Rodriguez pada konferensi pers Rabu seperti dilansir Reuters.

Kemarahan dan frustrasi di kota perbatasan utara Ciudad Juarez memuncak ketika ratusan imigran berjalan ke gerbang perbatasan AS berharap melakukan penyeberangan massal.

Pejabat Meksiko tampaknya menyalahkan kematian dalam kebakaran Senin malam sebagian besar pada penjaga keamanan swasta subkontrak di pusat penahanan di Ciudad Juarez, di seberang perbatasan dari El Paso, Texas.

Video menunjukkan penjaga bergegas menjauh dari api tanpa berusaha membebaskan tahanan.

Advertising
Advertising

Tidak ada dakwaan yang diumumkan, tetapi pihak berwenang mengatakan mereka akan meminta setidaknya empat surat perintah penangkapan di kemudian hari, termasuk satu untuk seorang imigran yang merupakan bagian dari kelompok kecil yang menyalakan api.

Mereka mengatakan seorang imigran juga merusak kamera keamanan di dalam sel tempat kebakaran terjadi.

“Lima dari mereka yang sedang diselidiki karena kemungkinan pelanggaran adalah penjaga keamanan swasta, dua adalah agen imigrasi federal dan satu adalah petugas negara bagian Chihuahua, “ujar Rodríguez.

Penyelidikan berpusat pada fakta bahwa penjaga tampaknya tidak berusaha membuka pintu sel untuk orang-orang yang ditahan – hampir semuanya dari Guatemala, Honduras, Venezuela dan El Salvador – sebelum asap memenuhi ruangan dalam hitungan detik.

Kematian tersebut menyebabkan frustrasi, dan mungkin berperan dalam pawai massal Rabu sore oleh ratusan imigran, yang mulai berjalan menuju perbatasan AS dengan keyakinan bahwa otoritas Amerika akan membiarkan mereka lewat.

Menambah kemarahan atas kematian itu adalah rasa frustrasi yang terpendam dari para imigran yang telah menghabiskan waktu berminggu-minggu mencoba membuat janji di aplikasi ponsel AS untuk mengajukan klaim suaka. Desas-desus menyebar di antara para migran bahwa mereka mungkin diizinkan masuk ke AS.

Jorman Colón, seorang migran Venezuela berusia 30 tahun, berjalan bergandengan tangan dengan putrinya yang berusia 9 tahun, mengatakan dia telah mendengar di media sosial bahwa kenalannya telah berhasil.

“Kami ingin menyerahkan diri,” kata Colón, mengacu pada langkah pertama dalam proses suaka.

Beberapa ratus migran menyeberangi Rio Grande yang dangkal dari Meksiko menuju AS dan mendekati sebuah gerbang di pagar perbatasan yang memisahkan El Paso dan Ciudad Juárez. Agen bersenjata berjaga di pintu masuk gerbang AS.

Pejabat AS mengatakan Rabu malam bahwa total sekitar 1.000 imigran telah menyeberangi sungai dan sedang diproses secara tertib. Tidak jelas apakah mereka akan diizinkan untuk tetap tinggal atau diantar dengan bus ke penyeberangan perbatasan formal untuk pengusiran.

<!--more-->

Asap mulai mengepul dari pusat penahanan migran Senin malam setelah sekelompok imigran yang ditahan membakar kasur busa, untuk memprotes apa yang mereka pikir sebagai rencana untuk memindahkan atau mendeportasi mereka.

Otoritas imigrasi mengatakan mereka membebaskan 15 wanita saat kebakaran terjadi, tetapi belum menjelaskan mengapa tidak ada pria yang dibebaskan.

Presiden Andrés Manuel López Obrador mengatakan pada Rabu bahwa agen imigrasi dan penjaga keamanan dari kontraktor swasta hadir di fasilitas tersebut.

Video pengawasan yang bocor menunjukkan para imigran, dilaporkan takut akan dipindahkan, meletakkan kasur busa di jeruji sel tahanan mereka dan membakarnya.

Dalam video tersebut, yang kemudian dikonfirmasi oleh pemerintah, dua orang berpakaian penjaga bergegas masuk ke bingkai kamera, dan setidaknya satu imigran muncul di gerbang besi di sisi lain. Tetapi para penjaga tidak berusaha membuka pintu sel dan malah bergegas pergi saat kepulan asap memenuhi struktur dalam hitungan detik.

Tidak jelas apakah kedua penjaga itu benar-benar memiliki kuncinya, tetapi pihak berwenang mengatakan bahwa mereka seharusnya mengambilnya- tugas yang sangat sulit, mengingat asap yang cepat menyebar.

Pihak berwenang AS telah menawarkan untuk membantu merawat beberapa dari hampir 30 orang yang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis atau serius, kebanyakan karena menghirup asap.

Para migran terjebak di Ciudad Jaurez karena kebijakan imigrasi AS tidak mengizinkan mereka melintasi perbatasan untuk mengajukan klaim suaka. Namun, mereka ditahan karena warga Ciudad Juarez sudah muak dengan imigran yang menghalangi perlintasan perbatasan atau meminta uang.

Pilihan Editor: Saksi Ungkap Detik-detik Menegangkan Saat Penjara Imigran Meksiko Terbakar

REUTERS | ABC NEWS

Berita terkait

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

9 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

1 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

2 hari lalu

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

Diduga terjadi kebocoran gas agen tabung dan air mineral di Gang Melati 1, Cinere, Depok, terbakar Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

2 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

5 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

7 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

7 hari lalu

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Satu orang tewas dan tujuh orang hilang setelah dua helikopter Angkatan Laut Jepang bertabrakan sebelum jatuh ke Samudera Pasifik

Baca Selengkapnya

Cerita Petugas Damkar Tak Bisa Selamatkan 7 Orang saat Kebakaran di Mampang

8 hari lalu

Cerita Petugas Damkar Tak Bisa Selamatkan 7 Orang saat Kebakaran di Mampang

Kebakaran toko Saudara Frame & Galery di Mampang Prapatan Kamis kemarin mengakibatkan tujuh orang tewas

Baca Selengkapnya

Tujuh Orang Tewas dalam Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan

9 hari lalu

Tujuh Orang Tewas dalam Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan

Tujuh orang tewas dalam kebakaran ruko Saudara Frame dan Galery di Mampang Prapatan.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

10 hari lalu

Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

Di antara mereka yang ditahan adalah 80 perempuan dan lebih dari 200 anak-anak. Warga Palestina yang ditahan Israel juga mengalami penyiksaan

Baca Selengkapnya