Marah ke Joe Biden, Netanyahu: Israel Tidak Bisa Ditekan Negara Lain

Rabu, 29 Maret 2023 10:55 WIB

Pertemuan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Jerusalem (10/3). AP/Ariel Schalit

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terlihat kurang senang dengan pernyataan Presiden AS Joe Biden agar dia menghentikan upayanya mengubah sistem peradilan karena menimbulkan protes besar di negara itu.

"Israel adalah negara berdaulat yang membuat keputusan atas kehendak rakyatnya dan tidak berdasarkan tekanan dari luar negeri, termasuk dari sahabat," kata Netanyahu dalam unggahan di Twitter, Selasa malam, 28 Maret 2023, menanggapi Biden.

Netanyahu akhirnya menghentikan perubahaan sistem peradilan.

Joe Biden mengatakan pada Selasa bahwa Israel tidak dapat melanjutkan proses perubahan peradilan, dan menambahkan bahwa dia tidak berencana mengundang Netanyahu ke Gedung Putih dalam waktu dekat.

Berbicara kepada wartawan, Biden ditanya apakah dia yakin Israel berada pada titik perubahan setelah protes anti-pemerintah dalam menghadapi upaya Netanyahu mendorong undang-undang reformasi peradilan. "Saya tidak tahu bahwa mereka berada pada titik itu, tapi saya pikir ini adalah posisi yang sulit, dan mereka harus mencari tahu," kata Biden.

Advertising
Advertising

Ia menambahkan, "Saya harap dia [Netanyahu] menghentikannya."

Sebelumnya pada hari itu, Biden ditanya apakah dia akan mengundang perdana menteri Israel ke Washington. "Tidak. Bukan dalam waktu dekat,” jawabnya.

Pernyataan itu tampaknya membuat Netanyahu tersinggung dan dalam postingan larut malam di Twitter, Netanyahu menyerang balik Biden. Namun laporan menunjukkan bahwa tekanan AS akhirnya menyebabkan Netanyahu mundur dari rencana reformasi peradilannya, yang didukung oleh pemerintah paling kanan dalam sejarah Israel.

“Aliansi antara Israel dan Amerika Serikat tidak dapat dipatahkan dan selalu mengatasi ketidaksepakatan yang terjadi sesekali di antara kami,” kata Netanyahu dalam unggahannya.

Menolak narasi bahwa dia merongrong demokrasi, politisi veteran Israel itu mengatakan pemerintahannya berkomitmen untuk memperkuat demokrasi dengan memulihkan keseimbangan yang tepat antara tiga cabang pemerintahan.

Pernyataan Biden dan Netayahu itu, tampaknya menjadi tanda memburuknya hubungan antara Amerika Serikat dan Israel.

FATIMA ASNI SOARES | REUTERS | ALARABIYA

Pilihan Editor AS Dukung Pembentukan Pengadilan Khusus untuk Agresi terhadap Ukraina

Berita terkait

Saat Netanyahu Bernafsu Serang Rafah, Media Israel Justru Bilang Ini

2 jam lalu

Saat Netanyahu Bernafsu Serang Rafah, Media Israel Justru Bilang Ini

Haaretz mengatakan invasi Rafah hanya membahayakan kemungkinan kembalinya para tawanan, dan menyatakan sudah waktunya untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

3 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

4 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

5 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

6 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

7 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

10 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

11 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

14 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

18 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya