AS Dukung Pembentukan Pengadilan Khusus untuk Agresi terhadap Ukraina

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 29 Maret 2023 08:00 WIB

Suasana gedung apartemen yang dihancurkan oleh serangan militer Rusia di kota Borodianka yang rusak berat selama invasi Rusia ke Ukraina, di luar Kyiv, Ukraina 16 Februari 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenko

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mendukung pembentukan pengadilan khusus atas kejahatan "agresi" terhadap Ukraina, kata seorang utusan tinggi di Departemen Luar Negeri dan seorang juru bicara, menjelaskan untuk pertama kalinya bagaimana Washington akan mendukung dorongan akuntabilitas Ukraina atas invasi Rusia.

"Kami percaya bahwa Pengadilan Khusus ini harus berakar pada sistem peradilan domestik Ukraina, karena ini akan memberikan jalan yang paling jelas untuk membentuk Pengadilan baru dan memaksimalkan peluang kami untuk mencapai akuntabilitas yang berarti," kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri, Selasa, 28 Maret 2023.

Beth Van Schaak, Duta Besar Departemen Luar Negeri AS di Kantor Peradilan Pidana Global juga pada Senin malam mengumumkan dukungan Washington untuk pengadilan semacam itu, mengatakan bahwa model ini telah dipilih setelah analisis beberapa lainnya.

“Model semacam ini—pengadilan nasional yang diinternasionalkan—akan memfasilitasi dukungan internasional lintas wilayah yang lebih luas dan menunjukkan kepemimpinan Ukraina dalam memastikan akuntabilitas atas kejahatan agresi,” katanya dalam pidato di Catholic University of America.

Ukraina, Uni Eropa, dan Belanda secara terbuka mendukung gagasan pengadilan khusus. Rusia, yang menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus," membantah tuduhan kejahatan perang termasuk sengaja menargetkan warga sipil Ukraina, ribuan di antaranya telah tewas.

Advertising
Advertising

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan awal bulan ini yang menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak secara ilegal dari Ukraina. Pengadilan itu mengatakan ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa Putin memikul tanggung jawab pidana individu.

Van Schaak mengatakan pengadilan mungkin juga berlokasi di tempat lain di Eropa, setidaknya pada awalnya, "untuk memperkuat orientasi Eropa yang diinginkan Ukraina."

REUTERS

Pilihan Editor: Dua Wanita Tewas dalam Serangan Pisau di Lisbon, Pelaku Diduga Pengungsi Afghanistan

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

16 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

17 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya