Israel Makin Pecah, Menhan Lawan Netanyahu soal RUU Peradilan

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 26 Maret 2023 12:30 WIB

Polisi bentrok dengan seorang pengunjuk rasa selama protes "Day of Shutdown", ketika pemerintah koalisi nasionalis Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melanjutkan pemeriksaan peradilannya, di Tel Aviv, Israel 23 Maret 2023. REUTERS/Ronen Zvulun

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant meminta pemerintahnya menghentikan proses perubahan undang-undang soal peradilan. Menurut dia, perselisihan sengit atas tindakan tersebut menimbulkan bahaya bagi keamanan nasional.

Meskipun orang lain dalam koalisi pemerintahan kanan-ekstrem Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyuarakan beberapa keraguan tentang perombakan peradilan yang diperdebatkan, Gallant adalah anggota kabinet senior pertama yang mengungkapkan keberatan kepada publik.

"Perpecahan yang semakin dalam merembes ke dalam badan militer dan keamanan - ini adalah bahaya yang jelas, langsung dan nyata bagi keamanan Israel. Saya tidak akan memfasilitasi ini," kata Gallant dalam pernyataan singkat yang disiarkan televisi, Sabtu, 25 Maret 2023.

"Perubahan undang-undang saat ini harus dihentikan," kata Gallant.

Setidaknya dua anggota parlemen dari partai Likud, Yuli Edelstein dan David Bitan, mendukung Gallant. Mereka menggemakan seruannya agar reformasi peradilan dilakukan, tetapi dengan persetujuan yang luas.

Advertising
Advertising

Tidak jelas apakah Netanyahu akan memperhatikan seruan mereka. Perdana menteri mengakhiri kunjungan ke London dan bertujuan untuk menyelesaikan setidaknya satu RUU dalam minggu mendatang.

Netanyahu berada di bawah tekanan dari kabinetnya. Satu kelompok ingin dia melanjutkan pembahasan RUU pekan ini.

RUU ini diyakini akan memberi koalisi yang berkuasa lebih banyak pengaruh dalam memilih hakim, yang menurut para kritikus akan merusak independensi peradilan.

Menyoroti ketegangan di kabinet Netanyahu, menteri polisi sayap kanan Itamar Ben-Gvir mendesak perdana menteri untuk memecat Gallant, yang menurutnya telah menyerah pada tekanan oposisi.

Pemimpin oposisi Yair Lapid memuji "langkah berani" Gallant. Dia mengaku siap untuk membicarakan reformasi begitu pemerintah menghentikan undang-undang tersebut.

Tetapi dengan mayoritas 64 kursi yang solid di parlemen, koalisi masih akan memiliki cukup suara tanpa Gallant, kecuali lebih banyak anggota parlemen mundur dari perubahan yang diusulkan.

Krisis Politik Terburuk

Rencana perombakan yudisial diumumkan pada 4 Januari 2023. Rencana itu menjerumuskan Israel ke dalam krisis politik terburuk dalam beberapa tahun, karena protes massa telah melanda negara itu.

Ini juga menimbulkan kekhawatiran di luar negeri dan peringatan tentang reaksi ekonomi yang serius.

Sebelumnya, Gallant menyuarakan kekhawatiran tentang gelombang orang Israel yang telah berjanji untuk tidak mengindahkan panggilan tugas cadangan militer jika reformasi dilanjutkan. Dia mengatakan hal itu dapat melemahkan kesiapan perang dan kohesi nasional.

Terlepas dari janji Netanyahu pekan ini untuk mengabadikan hak-hak sipil dalam undang-undang dan menunda beberapa bab dari perombakan selama reses parlemen April, oposisi tampaknya tidak melemah.

Media Israel mengatakan sekitar 200.000 orang Israel berunjuk rasa menentang rencana tersebut di Tel Aviv pada Sabtu. Puluhan ribu lainnya melakukan demonstrasi di seluruh negeri. "Kami di sini memperjuangkan demokrasi kami," kata pengunjuk rasa Hila Bron, 41 tahun.

REUTERS

Pilihan Editor Putin Tempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarusia, Ini Tanggapan AS

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

9 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

15 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

18 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

20 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

21 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

23 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya