Ukraina Klaim Kondisi Bakhmut Stabil, Moskow Ubah Taktik atau Kekurangan Tank?
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Minggu, 26 Maret 2023 10:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Ukraina mengklaim berhasil mematahkan serangan Rusia di timur Bakhmut, sehingga situasi di kota yang diperebutkan itu dalam kondisi stabil, kata panglima tertinggi Ukraina Jenderal Valery Zaluzhniy.
Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan serangan Rusia selama berbulan-bulan di kota itu terhenti pada Sabtu, 25 Maret 2023, terutama diduga akibat kehilangan banyak anggota pasukan.
Pakar militer mengatakan ada tanda-tanda jelas bahwa Rusia kekurangan peralatan, terutama tank-tank berat.
Presiden Vladimir Putin sebelumnya mengatakan bahwa Rusia berencana membangun dan meng-upgrade 1.600 tank selama tiga tahun ke depan, jauh di atas 440 tank yang dijanjikan Barat ke Ukraina selama periode sama.
Bakhmut adalah target utama Rusia karena berusaha merebut sepenuhnya wilayah industri Donbas. Pada satu titik, para komandan Rusia menyatakan keyakinannya bahwa kota itu akan segera jatuh, tetapi klaim semacam itu telah surut di tengah pertempuran sengit.
"Arah Bakhmut adalah yang paling sulit. Berkat upaya besar-besaran dari pasukan pertahanan, situasinya menjadi stabil," kata Zaluzhniy dalam sebuah posting di Telegram setelah percakapan dengan Panglima Inggris Tony Radakin.
Serangan Rusia di sekitar Bakhmut telah turun menjadi kurang dari 20 per hari dibandingkan dengan 30 atau lebih dalam beberapa hari terakhir, outlet berita online Novoe Vremia mengutip juru bicara militer Ukraina Serhiy Cherevaty.
Selain menjanjikan lebih banyak tank, Putin juga menegaskan kembali kritiknya terhadap rencana Inggris untuk memasok Ukraina dengan amunisi tank tempur yang mengandung depleted uranium.
“Rusia, tentu saja, memiliki sesuatu untuk ditanggapi. Kami memiliki, tanpa melebih-lebihkan, ratusan ribu, ya ratusan ribu peluru semacam itu. Kami belum menggunakannya,” katanya.
Pasukan pro-Moskow juga menyerang posisi lebih jauh ke selatan di Avdiivka di pinggiran kota Donetsk yang dikuasai Rusia, serta lebih jauh ke utara, di Svatove.
Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa serangan Rusia di dan sekitar Avdiivka telah dipukul mundur pada hari Sabtu.
Kementerian Pertahanan Inggris, dalam pembaruan harian, mengatakan Rusia kemungkinan besar ingin menstabilkan garis depannya dan akan mengadopsi sikap operasional yang lebih defensif.
REUTERS
Pilihan Editor Putin Tempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarusia, Ini Tanggapan AS