Dipecat dari Parlemen, Rahul Gandhi Tetap Pertanyakan Hubungan Modi dan Adani

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 25 Maret 2023 20:25 WIB

Rahul Gandhi. Reuters/Jayanta Dey

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin oposisi India Rahul Gandhi, Sabtu, 25 Maret 2023, mengatakan ia telah didiskualifikasi dari parlemen karena ia mengajukan pertanyaan sulit kepada perdana menteri tentang hubungannya dengan Gautam Adani, pendiri konglomerasi Adani.

Gandhi, yang mewakili oposisi utama partai Kongres di parlemen, kehilangan kursinya pada Jumat, sehari setelah pengadilan di negara bagian sebelah barat, Gujarat, mendakwanya dalam kasus pencemaran nama baik dan menghukumnya dua tahun dalam penjara.

Pengadilan memberinya jaminan dan menangguhkan hukuman penjaranya selama 30 hari mengizinkannya untuk naik banding.

Kasus pencemaran nama baik diajukan sehubungan dengan komentar Gandhi dalam pidatonya yang dianggap menghina Perdana Menteri Narendra Modi. Partai Gandhi dan sekutunya mengkritik keputusan pengadilan itu karena bermotivasi politik.

“Saya didiskualifikasi karena perdana menteri takut dengan pidato saya selanjutnya, ia takut pidato selanjutnya adalah tentang Adani,” kata Gandhi dalam sebuah jumpa pers di kantor pusat partai Kongres-nya di New Delhi.

Advertising
Advertising

“Mereka tidak ingin pidato itu ada di parlemen, itu masalahnya,” kata Gandhi dalam pernyataan-pernyataan pertamanya sejak pendakwaan dan diskualifikasi.

Gandhi, 52, keturunan dari dinasti yang telah memberi India tiga perdana menteri, tidak menjelaskan mengapa Modi mungkin tidak menyukai pidatonya berikutnya.

Seorang juru bicara untuk Partai Bharatiya Janata nasionalis Hindu yang berkuasa (BJP) mengatakan partainya tidak memiliki tanggapan segera.

Kongres Gandhi yang dulunya dominan menguasai kurang dari 10% kursi terpilih di majelis rendah parlemen dan telah dihancurkan oleh BJP dalam dua pemilihan umum berturut-turut, terakhir pada 2019.

Pemilu India selanjutnya jatuh pada pertengahan 2024 dan Gandhi baru-baru ini berusaha untuk menghidupkan lagi keberuntungan partainya.

Gandhi mengesampingkan diskualifikasinya dari parlemen.

"Saya tidak takut dengan diskualifikasi ini … saya akan terus mengajukan pertanyaan itu, ‘apa hubungan perdana menteri dengan Tuan Adani?’,” katanya.

<!--more-->Pertanyaan-pertanyaan Oposisi

Grup Adani sedang mencoba untuk membangun kembali kepercayaan investor setelah investor jangka pendek AS Hindenburg Research menuduhnya melakukan manipulasi saham dan penggunaan surga pajak yang tidak tepat - tuduhan yang dibantah oleh perusahaan.

Laporan Hindenburg tertanggal 24 Januari telah mengikis lebih dari US$100 miliar nilai saham perusahaan tersebut.

Pesaing Modi mengatakan perdana menteri dan BJP yang sedang berkuasa memiliki hubungan lama dengan grup Adani, kembali hampir dua dekade yang lalu ketika Modi menjadi menteri utama di Gujarat.

Baik Gautam Adani - yang merupakan orang terkaya ketiga di dunia sampai kehancuran saham menyusul laporan Hindenburg - dan Modi berasal dari negara bagian pesisir itu.

Partai Kongres Gandhi mempertanyakan investasi yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan milik pemerintah di perusahaan-perusahaan Adani dan pengalihan manajemen enam bandara kepada grup ini di tahun-tahun terakhir, meskipun perusahaan itu tidak memiliki pengalaman di sektor tersebut.

Grup Adani telah membantah menerima perlakukan spesial apa pun dari pemerintah dan para menteri pemerintah telah menolak kecurigaan oposisi itu sebagai “tuduhan liar”, dengan mengatakan para regulator akan menyelidiki setiap kesalahan.

Kongres, dan sekutu oposisinya telah menyerukan sebuah penyelidikan parlemen.

Popularitas Modi yang besar tetap tak berkurang terlepas meskipun ada tuduhan bantuan yang tidak semestinya kepada kelompok Adani, ini ditunjukkan tingkat persetujuan.

REUTERS

Pilihan Editor: PBB: Rusia dan Ukraina Sama-sama Siksa Tawanan Perang dengan Kejam

Berita terkait

Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

5 hari lalu

Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

Narendra Modi berusaha memenangi Pemilu India untuk masa jabatan ketiga berturut-turut didukung oleh nasionalisme Hindu dan popularitas pribadinya.

Baca Selengkapnya

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

6 hari lalu

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

Kasus Palti Hutabarat ini bermula saat beredar video dengan rekaman suara tentang arahan untuk kepala desa agar memenangkan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

8 hari lalu

Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

PM India Narendra Modi dan partai nasionalis Hindu yang dipimpinnya mulai menyerang lawan-lawan oposisi untuk memperkuat basis garis kerasnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

8 hari lalu

Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

Deepfake video palsu yang dibuat menggunakan perangkat lunak digital

Baca Selengkapnya

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

9 hari lalu

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.

Baca Selengkapnya

Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

9 hari lalu

Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

Beberapa video deepfake tersebar selama masa pemilu India, menampilkan dua aktor Bollywood papan atas yang tampak mengkritik Perdana Menteri Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

12 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Partai Oposisi India Kompak Menuduh Narendra Modi Sudah Curangi Pemilu

30 hari lalu

Partai Oposisi India Kompak Menuduh Narendra Modi Sudah Curangi Pemilu

Partai-partai oposisi India protes ke Narendra Modi atas penangkapan seorang pemimpin terkemuka beberapa minggu sebelum pemilu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Saksi Ahli Sebut Ucapan Adam Deni Tuduhan tapi Dampaknya Menistakan Nama Baik Ahmad Sahroni

36 hari lalu

Saksi Ahli Sebut Ucapan Adam Deni Tuduhan tapi Dampaknya Menistakan Nama Baik Ahmad Sahroni

Pegiat media sosial, Adam Deni Gearaka, kembali menjalani sidang perkara pencemaran nama baik Ahmad Sahroni

Baca Selengkapnya

ICJR Ungkap 4 Alasan Aktivis Lingkungan Karimunjawa Daniel Frits Harus Diputus Bebas

37 hari lalu

ICJR Ungkap 4 Alasan Aktivis Lingkungan Karimunjawa Daniel Frits Harus Diputus Bebas

Aktivis lingkungan Karimunjawa Daniel Frits dikriminalisasi setelah memberi komentar soal rencana tambak udang di Karimunjawa.

Baca Selengkapnya