Didekati AS, Vietnam Khawatir Pembalasan China

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 24 Maret 2023 02:00 WIB

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Vietnam Bui Thanh Son di sela-sela KTT APEC, di Bangkok, Thailand 17 November 2022. REUTERS/Chalinee Thirasupa/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mencoba meningkatkan hubungan dengan Vietnam, namun Hanoi khawatir China melihatnya sebagai tindakan permusuhan. Apalagi hubungan Beijing dan Washington sedang panas akhir-akhir ini.

Amerika Serikat mengharapkan peningkatan hubungan tahun ini, idealnya bertepatan dengan peringatan 10 tahun kemitraan komprehensifnya dengan Vietnam di bulan Juli.

AS adalah investor utama di Vietnam dan sebuah misi bisnis terbesar AS mengunjungi negara itu minggu ini.

Saat ini AS melihat Vietnam sebagai mitra diplomatik lapis ketiga. Tingkat teratasnya terdiri dari China, Rusia, India, dan Korea Selatan, sedangkan tingkat kedua, termasuk negara-negara Eropa dan Jepang.

Peningkatan hubungan formal "tidak dianggap realistis lagi," kata Florian Feyerabend, perwakilan Yayasan Konrad Adenauer Jerman di Vietnam.

Meskipun langkah itu sebagian besar bersifat simbolis, para pemimpin Vietnam ragu-ragu, takut kemungkinan pembalasan dari China, menurut para ahli, yang mengutip pembicaraan dengan para pejabat Vietnam.

“Mengingat persaingan China-AS yang semakin intensif dan kedekatan antara China dan Vietnam, Hanoi mungkin merasa enggan untuk secara resmi meningkatkan kemitraan komprehensifnya dengan Washington,” kata Bich Tran, asisten di Pusat Kajian Strategis dan Internasional Washington.

Advertising
Advertising

China adalah mitra dagang terbesar Vietnam dan sumber penting impor untuk sektor manufakturnya.

Kedua negara bertetangga itu memiliki sejarah konflik dan ketidakpercayaan yang panjang dan tetap berselisih soal Laut Cina Selatan.

Ditanya apakah Vietnam siap untuk meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat tahun ini, juru bicara kementerian luar negeri Vietnam mengatakan itu akan terjadi "ketika waktunya tepat", menekankan hubungan kuat yang sudah mereka nikmati.

Pertemuan tingkat tinggi dapat menawarkan kesempatan untuk terobosan di menit-menit terakhir pada hubungan AS-Vietnam, kata para ahli, dengan para diplomat berharap untuk mengatur pertemuan menteri luar negeri mereka, sementara para pemimpin mereka dapat bertemu di sela-sela KTT G7 di Jepang pada bulan Mei.

Kedutaan Besar AS di Vietnam tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Le Hong Hiep, Rekan Senior di Institut ISEAS-Yusof Ishak Singapura, mengatakan tidak ada keraguan Vietnam ingin meningkatkan hubungan dengan Washington, tetapi tampaknya tidak tahun ini.

REUTERS

Pilihan Editor: Israel Nodai Hari Pertama Ramadan, Tembak Mati Warga Palestina di Tepi Barat

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

11 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

16 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

17 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

18 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

19 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

20 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

20 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

21 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya