Inggris Selidiki Pasukan Khusus SAS dalam Pembunuhan di Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 22 Maret 2023 17:00 WIB

Seorang bocah Afghanistan menyaksikan seorang tentara Inggris berpatroli di provinsi Helmand, Afghanistan selatan 20 Juni 2006. REUTERS/Ahmad Masood

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Inggris memerintah penyelidikan terhadap anggota pasukan khusus SAS dalam kasus dugaan pembunuhan di luar hukum selama penggerebekan malam hari di Afghanistan.

Sebelumnya, sebuah film dokumenter TV BBC tahun lalu melaporkan bahwa tentara elit Special Air Service (SAS) telah membunuh 54 orang dalam situasi yang mencurigakan.

Liputan Itu dibuat setelah dua keluarga, yang menuduh SAS membunuh kerabat mereka pada tahun 2011 dan 2012, memulai tindakan hukum untuk menuntut peninjauan kembali atas kasus mereka.

Penyelidikan publik, yang dipimpin oleh hakim senior Charles Haddon-Cave, akan memeriksa apakah ada aktivitas melanggar hukum oleh personel militer Inggris antara pertengahan 2010 dan pertengahan 2013 selama 'operasi penahanan yang disengaja', dan apakah ada informasi yang kredibel tentang pembunuhan di luar hukum.

Pemeriksaan juga akan melihat apakah penyelidikan oleh Militer Kerajaan dilakukan dengan benar dan apakah ada pembunuhan di luar hukum yang ditutup-tutupi.

"Angkatan bersenjata Inggris wajib menerapkan standar operasional setinggi mungkin," kata Menteri Pertahanan Junior Andrew Murrison kepada parlemen ketika dia mengumumkan penyelidikan pada bulan Desember.

"Operasi harus dilakukan dalam batas-batas hukum yang jelas dan tuduhan yang kredibel terhadap pasukan harus selalu diselidiki secara menyeluruh."

Advertising
Advertising

Polisi militer Inggris sebelumnya telah melakukan beberapa penyelidikan atas dugaan pelanggaran oleh pasukan di Afghanistan, termasuk yang dilakukan terhadap SAS, tetapi Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk penuntutan.

REUTERS

Pilihan Editor Data Awal Penyebaran Covid-19 Unggahan Ilmuwan China Menghilang, Kenapa?

Berita terkait

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

7 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

10 jam lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

1 hari lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

2 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

5 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

6 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

6 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

6 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya