India - Cina Memanas, Pasukan Militer Siaga di Perbatasan Himalaya

Reporter

Tempo.co

Minggu, 19 Maret 2023 14:00 WIB

Gunung Nanda Devi yang tertutup salju terlihat dari kota Auli, di negara bagian Himalaya utara Uttarakhand, India 25 Februari 2014. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan India dan Cina dilanda ketegangan baru. Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar mengatakan pada Sabtu, 18 Maret 2023, situasi antara India dan Cina di wilayah Himalaya barat Ladakh rapuh dan berbahaya. Pasukan militer dikerahkan sangat dekat satu sama lain di beberapa bagian.

Sedikitnya 24 tentara tewas ketika kedua belah pihak bentrok di wilayah tersebut pada pertengahan 2020. Situasinya sedikit lebih tenang setelah digelarnya pembicaraan diplomatik dan militer. Kekerasan meletus di sektor timur perbatasan antara raksasa Asia yang bersenjata nuklir pada bulan Desember tetapi tidak mengakibatkan korban jiwa.

“Situasi menurut saya masih sangat rapuh karena ada tempat-tempat di mana penempatan kami sangat dekat dan dalam penilaian militer karena itu cukup berbahaya,” kata Jaishankar pada India Today.

Menurut dia, hubungan India - Cina tidak dapat kembali normal sampai pertikaian perbatasan diselesaikan sejalan dengan kesepakatan prinsip September 2020 yang dicapai antara kedua negara. "Orang Cina harus memenuhi apa yang telah disepakati, dan mereka telah berjuang dengan itu," ujarnya.

Jaishankar mengatakan India dan Cina terus berdiskusi menyelesaikan banyak hal. "Kami telah menjelaskan dengan sangat jelas kepada orang Cina bahwa kami tidak dapat melanggar perdamaian dan ketenangan. Anda tidak dapat melanggar kesepakatan dan ingin sisa hubungan berlanjut seolah-olah tidak ada yang terjadi. Itu tidak dapat dipertahankan."

Advertising
Advertising

Dia membahas situasi tersebut dengan menteri luar negeri Cina yang baru, Qin Gang, di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri negara-negara G20 yang diselenggarakan oleh India bulan ini. Mengenai kepresidenan G20 India tahun ini, Jaishankar menyatakan harapan bahwa New Delhi dapat membuat forum tersebut lebih sesuai dengan mandat global.

"G20 seharusnya tidak menjadi klub debat atau arena hanya untuk global utara. Keseluruhan keprihatinan global perlu ditangkap. Kami telah menyatakan hal itu dengan sangat kuat," kata Jaishankar.

Dua pertemuan tingkat menteri G20 di India dalam tiga minggu terakhir telah dibayangi oleh invasi Rusia selama 13 bulan ke Ukraina.

REUTERS

Pilihan Editor: Rusia Terus Gempur Ukraina Meski ICC Terbitkan Perintah Penangkapan untuk Putin

Berita terkait

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

4 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

8 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

8 jam lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya