Bantu Rusia dalam Perang Ukraina, Grup Wagner Akan Rekrut 30 Ribu Tentara Bayaran

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 18 Maret 2023 19:43 WIB

Pengunjung berfoto di luar PMC Wagner Centre, yang merupakan proyek yang dilaksanakan oleh pengusaha dan pendiri kelompok militer swasta Wagner Yevgeny Prigozhin di Saint Petersburg, Rusia, 4 November 2022. REUTERS/ Igor Russak

TEMPO.CO, Jakarta - Grup Wagner berencana merekrut sekitar 30 ribu tentara bayaran baru pada pertengahan Mei nanti. Hal itu diumumkan pendiri kelompok tentara bayaran Rusia itu, Yevgeny Prigozhin, pada Sabtu, 18 Maret 2023. Dia mengatakan dalam pesan audio di Telegram bahwa pusat perekrutan Wagner, yang dia katakan pekan lalu telah dibuka di 42 kota Rusia, mempekerjakan rata-rata 500-800 orang per hari.

Prigozhin tidak memberikan bukti untuk mendukung angka tersebut, yang tidak dapat diverifikasi oleh Reuters secara independen. Orang-orang Prigozhin menderita kerugian besar saat memimpin upaya Rusia untuk merebut kota Bakhmut di Ukraina, yang telah bertahan sejak musim panas lalu dalam pertempuran terpanjang dan paling berdarah dalam perang selama setahun itu.

Pada Januari lalu, Amerika Serikat menilai Wagner memiliki sekitar 50 ribu tentara bayaran di Ukraina, termasuk 40 ribu narapidana yang telah direkrut Prigozhin dari penjara Rusia dengan janji pengampunan jika mereka bertahan selama enam bulan.

Perwira Ukraina mengklaim bahwa sekitar 30 ribu tentara bayaran Wagner telah meninggalkan medan laga, terbunuh, atau terluka, tetapi angka yang tidak dapat diverifikasi secara independen.

Prigozhin mengatakan perekrutan berjalan lebih baik dari yang dia harapkan, dan para sukarelawan itu memiliki kondisi fisik yang lebih baik daripada narapidana yang dia tangani sebelumnya.

Advertising
Advertising

"Pada pertengahan Mei, kami berencana menambah jumlah petarung di unit kami sekitar 30 ribu," katanya.

Prigozhin telah melakukan kampanye kehumasan aktif selama berbulan-bulan untuk meneriakkan peran Wagner dalam invasi Rusia, sering mengeluh petinggi militer gagal memberikan penghargaan yang cukup kepada kelompoknya dan bahkan menuduh mereka telah membuatnya kekurangan amunisi, klaim yang dibantah oleh otoritas pertahanan.

REUTERS

Pilihan Editor: Menuju Perbaikan Hubungan, Menlu Mesir dan Turki Bertemu di Kairo

Berita terkait

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

5 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

10 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

31 hari lalu

Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

Dana ini akan memberikan NATO sebuah peran yang lebih langsung dalam membantu Ukraina dalam melawan invasi Rusia.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Klaim Isu 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina Hoaks

44 hari lalu

Panglima TNI Klaim Isu 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina Hoaks

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menepis adanya isu tentang 10 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi tentara bayaran Ukraina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Bantuan Pangan untuk Gaza, Tentara Bayaran, Kejahatan Perang Israel

45 hari lalu

Top 3 Dunia: Bantuan Pangan untuk Gaza, Tentara Bayaran, Kejahatan Perang Israel

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar kedatangan bahan makanan di Gaza Utara yang telah diterima oleh warga wilayah kantong Palestina yang kelaparan

Baca Selengkapnya

Pasca-Kemenangan Pilpres, Putin Dikabarkan Kunjungi Cina pada Mei

46 hari lalu

Pasca-Kemenangan Pilpres, Putin Dikabarkan Kunjungi Cina pada Mei

Negara pertama yang akan dikunjungi Putin setelah terpilih kembali sebagai Presiden Rusia adalah Cina.

Baca Selengkapnya

8 Kelompok Tentara Bayaran Populer Di Dunia, Jual Jasa Tanpa Pandang Ideologi

46 hari lalu

8 Kelompok Tentara Bayaran Populer Di Dunia, Jual Jasa Tanpa Pandang Ideologi

Tentara bayaran membentuk kelompok dan berbisnis dengan berbagai negara di dunia. Mereka menjual jasa militer tanpa mempedulikan ideologi

Baca Selengkapnya

Wakil PM Italia: Suara Rusia untuk Putin Harus Diterima

47 hari lalu

Wakil PM Italia: Suara Rusia untuk Putin Harus Diterima

Wakil PM Italia Matteo Salvini dikenal sebagai sekutu setia Putin sebelum Rusia menginvasi Ukraina.

Baca Selengkapnya