Profil Bashar Al Assad, Presiden Suriah yang Ingin Rusia Tambah Personel Militer di Suriah

Reporter

Tempo.co

Jumat, 17 Maret 2023 20:58 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Suriah Bashar al Assad selama pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 13 September 2021. [Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Suriah Bashar Al Assad dalam sebuah wawancara dengan kantor berita RIA pada Kamis, 16 Maret 2023, menyarankan agar kehadiran militer Rusia di Suriah bersifat permanen. Harapan itu disampaikan Assad usai rapat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Ibu Kota Moskow sehari sebelumnya.

Menurut Assad, pihaknya akan menyambut proposal dari Rusia jika ingin membuat sejumlah pangkalan militer baru dan menambah jumlah personel militernya di Suriah. Dia sangat yakin kehadiran Rusia di Suriah adalah hal yang baik sehingga tidak seharusnya bersifat sementara atau sebatas untuk memerangi terorisme.

“Perang melawan terorisme adalah topik hari ini, namun sifatnya sementara. Kehadiran militer Rusia di setiap negara tidak seharusnya bersifat sementara,” kata Assad.

Assad menyoroti permasalahan yang terjadi saat ini adalah masalah keseimbangan di level internasional. Baginya, kehadiran Rusia di Suriah, penting untuk menyeimbangkan kekuatan di dunia sebagai sebuah negara yang berlokasi di laut Mediterania.

“Kami sangat yakin kalau Rusia punya keinginan untuk memperluas pangkalan militernya atau meningkatkan jumlah personil militernya, maka ini hanya perkara teknis atau logistik. Jika memang ada keinginan seperti itu, maka kami percaya ekspansi kehadiran militer Rusia di Suriah adalah hal yang baik,” kata Assad saat wawancara dengan RIA.

Advertising
Advertising

Sayangnya topik soal pangkalan militer (penambahan) itu tidak menjadi bahan diskusi oleh kedua belah pihak dari sudut pandang militer. Bukan hanya itu, mengumumkan kerja sama semacam itu juga jarang dilakukan karena kerahasiaan yang melekat dalam masalah militer. Assad hanya menekankan Rusia dan Suriah punya sudut pandang yang sama dalam hal politik dan militer.<!--more-->

Profil Bashar Al Assad, Presiden Suriah dengan Latar Belakang Dokter

Assad adalah putra ketiga dari mantan Presiden Suriah Hafiz al-Assad. Dia menyelesaikan pendidikan dasarnya di Ibu Kota Damaskus, lalu melanjutkan ke Universitas Damaskus fakultas kedokteran.

Dia lulus sebagai dokter spesialis mata pada 1988. Assad mengawali karir dokternya dengan bekerja sebagai dokter tentara di sebuah rumah sakit militer di Damaskus.

Pada 1992, Assad pindah ke London, Inggris untuk melanjutkan sekolah. Hidup tak selalu mulus bagi Assad, pada 1994 abang tertuanya Basil tewas dalam sebuah kecelakaan. Basil sebelum meninggal telah ditunjuk untuk kelak meneruskan kekuasaan ayahnya sebagai orang nomor satu di Suriah.

Kendati tidak punya latar-belakang militer dan pengalaman politik, Assad kembali ke Suriah. Untuk mendukung posisinya di militer dan Badan Intelijen Suriah, Assad dilatih di sebuah akademi militer hingga akhirnya mendapatkan pangkat kolonel di pasukan elit Republikan.

Hafiz lalu berusaha menciptakan citra positif pada sosok putranya tersebut di mata publik. Assad lalu ditempatkan untuk menduduki Kepala Anti-Korupsi. Selama masa jabatannya itu, Assad mencopot sejumlah pejabat, namun dia mengabaikan urusan-urusan yang terkait rezim ayahnya.

Assad lalu dipercaya lagi untuk duduk sebagai Kepala Syrian Computer Society. Assad menjadi orang nomor satu di Suriah ketika ayahnya meninggal pada 10 Juni 2000.

Beberapa jam setelah kematian Hafiz, Badan Legislatif Nasional Suriah menyetujui usia minimal seorang presiden Suriah dari 40 tahun menjadi 34 tahun. Batasan tersebut adalah usia Assad ketika itu.

Pada 18 Juni 2000, Assad ditunjuk menjadi Sekjen Partai Ba’th dan hanya berselang dua hari kemudian Partai Ba’th menominasikan Assad sebagai kandidat Presiden Suriah yang baru. Badan Legislatif Nasional Suriah menyetujui pencalonan tersebut. Maka pada 10 Juli 2000, tanpa lawan, Assad sah sebagai Presiden Suriah untuk masa jabatan tujuh tahun ke depan.

SUCI SEKARWATI

Pilihan Editor: Spesifikasi R-37M, Senjata yang Diklaim Rusia Paling Efektif selama Invasi Ukraina

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

2 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

2 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

4 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya