Kebijakan Satu Anak Bikin Populasi Menyusut, Kini China Kebingungan Tambah Penduduk

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 15 Maret 2023 14:00 WIB

Anak-anak menikmati makanan ringan di sebuah pasar malam di Haikou, ibu kota Provinsi Hainan, China, 26 Maret 2020. Provinsi Kepulauan Hainan di China selatan mencatatkan penurunan jumlah kasus penyakit coronavirus baru (COVID-19) yang ada menjadi nol. Xinhua/Guo Cheng

TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat politik pemerintah China memberikan lebih dari 20 rekomendasi untuk meningkatkan angka kelahiran menyusul terus menyusutnya populasi di negara kaya itu, meskipun para ahli mengatakan cara terbaik yang dapat mereka lakukan adalah memperlambat penurunan populasi.

Merosotnya populasi China ini dianggap sebagai akibat kebijakan satu anak yang diberlakukan antara 1980 dan 2015. Sadar telah menggali lubang demografi, pemerintah lalu menaikkan batas jumlah anak menjadi tiga anak pada 2021.

Namun pelonggaran itu tidak berdampak pada peningkatan populasi. Bahkan selama masa tinggal di rumah saat pandemi Covid, pasangan enggan memiliki bayi.

Kaum muda menyebut biaya pengasuhan dan pendidikan anak mahal, pendapatan rendah, jaring pengaman sosial lemah, dan ketidaksetaraan gender, sebagai faktor yang membuat mereka enggan mempunyai banyak anak.

Proposal untuk meningkatkan angka kelahiran, yang dibuat pada pertemuan tahunan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CPPCC) bulan ini, berkisar dari subsidi untuk keluarga membesarkan anak pertama mereka, bukan hanya anak kedua dan ketiga, memperluas pendidikan publik gratis dan meningkatkan akses ke perawatan kesuburan.

Para ahli menganggap banyaknya proposal sebagai tanda positif bahwa China memperlakukan penuaan dan penurunan demografi sebagai masalah penting, setelah data menunjukkan populasi menyusut untuk pertama kalinya dalam enam dekade tahun lalu.

Advertising
Advertising

"Anda tidak dapat mengubah tren penurunan," kata Xiujian Peng, peneliti senior di Pusat Studi Kebijakan di Universitas Victoria di Australia. "Tapi tanpa ada kebijakan yang mendorong kesuburan maka kesuburan akan semakin menurun."

Mosi oleh anggota CPPCC Jiang Shengnan bahwa kaum muda bekerja hanya delapan jam per hari sehingga mereka memiliki waktu untuk "jatuh cinta, menikah dan memiliki anak," sangat penting untuk memastikan perempuan tidak terlalu banyak bekerja, kata Peng.

Memberi insentif untuk memiliki anak pertama dapat mendorong pasangan untuk memiliki setidaknya satu anak, katanya. Banyak provinsi saat ini hanya mensubsidi anak kedua dan ketiga.

Tingkat kelahiran China tahun lalu turun menjadi 6,77 kelahiran per 1.000 orang, dari 7,52 kelahiran pada 2021, rekor terendah.

Ahli demografi memperingatkan China akan menjadi tua sebelum menjadi kaya, karena tenaga kerjanya menyusut dan pemerintah daerah berhutang membelanjakan lebih banyak untuk populasi lansia mereka.

Para ahli juga memuji usulan untuk membatalkan semua tindakan keluarga berencana, termasuk batas tiga anak dan persyaratan bagi perempuan untuk menikah secara sah untuk mendaftarkan anak-anak mereka.

Arjan Gjonca, profesor asosiasi di London School of Economics, mengatakan insentif keuangan tidak cukup dan kebijakan yang berfokus pada kesetaraan gender dan hak kerja lebih baik bagi perempuan kemungkinan akan berdampak lebih besar.

Proposal CPPCC seperti cuti hamil yang dibayar oleh pemerintah daripada pemberi kerja akan membantu mengurangi diskriminasi terhadap perempuan, sementara meningkatkan cuti melahirkan menghilangkan hambatan bagi ayah dalam mengambil lebih banyak tanggung jawab mengasuh anak, kata para ahli.

Ahli demografi Yi Fuxian tetap skeptis tindakan apa pun akan berdampak signifikan, dengan mengatakan China membutuhkan "revolusi paradigma seluruh ekonomi, masyarakat, politik, dan diplomasi untuk meningkatkan kesuburan."

Pilihan Editor Bicara Negatif tentang Grup Wagner Diancam Hukuman 5 Tahun

REUTERS

Berita terkait

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

4 jam lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

7 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

11 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

17 hari lalu

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.

Baca Selengkapnya

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

20 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

25 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

27 hari lalu

Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

Di China, tradisi mudik tidak hanya berlangsung saat Lebaran, melainkan terjadi pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Baca Selengkapnya

Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

32 hari lalu

Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

Ekspor komoditas buah durian masih di bawah nanas dan pisang.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

34 hari lalu

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

Jembatan merupakan infrastruktur penting sehingga pembangunannya dapat menghabiskan biaya yang mahal. Berikut sederet jembatan termahal di dunia.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia

35 hari lalu

Inilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia

Jembatan Danyang-Kunshan Grand Bridge di China saat ini menjadi jembatan terpanjang di dunia. Panjanganya mencapai 164 kilometer.

Baca Selengkapnya