TEMPO.CO, Jakarta - Majelis rendah parlemen Rusia, Duma Negara, Selasa, 14 Maret 2023, memberi suara untuk menyetujui sebuah amendemen yang akan menghukum orang-orang yang didapati bersalah karena menjelek-jelekkan grup-grup “relawan” yang berperang di Ukraina, memperluas sebuah undang-undang yang menyensor kritik terhadap pasukan bersenjata Rusia.
Amendemen itu dipandang sebagai sebuah langkah untuk “melindungi” para tentara yang bekerja untuk Grup Wagner, sebuah pasukan tentara bayaran, yang memimpin perang Rusia di kota Bakhmut, Ukraina timur.
Rancangan undang-undang itu perlu disetujui oleh majelis tinggi parlemen sebelum diserahkan kepada Presiden Vladimir Putin untuk persetujuan akhir.
Pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin menyambut usulan-usulan itu – sebuah perluasan langkah-langkah penyensoran di masa perang yang diajukan setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Prigozhin, Januari lalu, meminta parlemen untuk melarang laporan-laporan media yang negatif tentang pasukannya dengan mengubah undang-undang kriminal, sebuah ide yang langsung didukung oleh Ketua Duma Negara Vyacheslav Volodin.
Berdasar undang-undang Rusia yang sekarang, “menjelek-jelekkan” tentara dapat dihukum hingga lima tahun, sementara menyebarkan informasi yang diketahui salah tentang hal itu akan diganjar hukuman 15 tahun penjara.
Para jaksa penuntut Rusia telah membuka lebih dari 5.800 kasus terhadap orang-orang karena mendiskreditkan pasukan bersenjata, kata kelompok HAM OVD-Info, sementara otoritas juga telah menggunakan hukum atas penyebaran informasi yang salah untuk menjatuhkan hukuman penjara jangka panjang terhadap para pengkritik Kremlin.
REUTERS
Pilihan Editor: Mantan PM Imran Khan Akan Ditangkap, Pendukungnya Merusuh