Mantan PM Imran Khan Akan Ditangkap, Pendukungnya Merusuh

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 15 Maret 2023 11:16 WIB

Pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan meneriakkan slogan-slogan saat mereka memprotes, menjelang kemungkinan penangkapan Khan di Lahore, di Karachi, Pakistan 14 Maret 2023. REUTERS/Akhtar Soomro

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi dan pendukung Imran Khan bentrok di luar rumah mantan perdana menteri Pakistan tersebut di Lahore, Selasa, 14 Maret 2023, melukai beberapa orang di kedua belah pihak, menjelang penangkapannya, kata seorang juru bicara pemerintah dan saksi mata.

Polisi memukul pendukung Khan dengan tongkat pemukul dan melemparkan tabung gas air mata, beberapa jatuh di halaman rumah Khan, menurut rekaman video yang dirilis partainya.

Geo TV menunjukkan sebuah helikopter berputar di atas rumahnya, sambil menambahkan koneksi internet di wilayah itu diputus.

“Kami akan menahan Imran Khan hari ini dan menghadirkan dia di pengadilan,” kata Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah dalam sebuah pidato publik yang disiarkan saluran TV lokal.

Pengadilan rendah di ibu kota Islamabad telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Khan karena menjual hadiah negara secara tidak sah saat berkuasa dari 2018 hingga 2022, kata ajudannya Fawad Chaudhry kepada Reuters.

Advertising
Advertising

Pembantu Khan Shah Mehmood Qureshi mengatakan kepada wartawan bahwa mantan perdana menteri itu telah mendapatkan “jaminan perlindungan” dari sebuah pengadilan.

“Pemahaman kami adalah bahwa polisi tidak bisa menahan Imran Khan,” katanya.

Khan telah menuntut pemilihan cepat dalam aksi unjuk rasa di seluruh negeri sejak pemecatannya dari jabatannya dalam pemungutan suara parlemen awal tahun lalu. Tuntutan itu ditolak oleh penggantinya, Shehbaz Sharif, yang mengatakan pemungutan suara akan diadakan sesuai jadwal akhir tahun ini. Khan ditembak dan terluka dalam salah satu unjuk rasa.

Para pekerja Pakistan Tehreek-e-Insaf milik Khan memulai kekerasan, kata juru bicara pemerintah Amir Mir kepada Reuters.

“Jika Imran Khan memastikan kehadirannya di pengadilan, akan bagus, jika tidak hukum yang akan bertindak.”

Khan meminta para pendukungnya untuk membela supremasi hukum.

"Polisi datang untuk menangkap dan mengirim saya ke penjara," katanya dalam pernyataan rekaman video yang dipos di twitter. "Jika sesuatu terjadi pada saya, atau dikirim ke penjara, atau mereka membunuh saya, Anda harus membuktikan bahwa bangsa ini akan terus berjuang bahkan tanpa Imran Khan."

Mir mengatakan pemerintah telah memanggil pasukan paramiliter untuk membantu mengendalikan situasi. Bentrokan serupa terjadi pekan lalu.

"Kami datang ke sini hanya untuk mematuhi perintah pengadilan," kata Wakil Inspektur Jenderal Polisi Syed Shahzad Nadeem kepada wartawan.

Pendukung Khan mulai melempari polisi dengan batu dan batu bata, dan sebagai tanggapan polisi mengarahkan meriam air ke arah mereka dan mementung beberapa dari mereka,” katanya.

Tayangan TV langsung menunjukkan pendukung Khan juga menggunakan ketapel dan menyerang polisi dengan batu bata dan tongkat.

Khan telah terlibat dalam beberapa kasus pengadilan sejak pemecatannya. Sejumlah kecil pendukungnya juga memblokir jalan sebagai protes terhadap kemungkinan penangkapan Khan di kota-kota lain.

REUTERS

Pilihan Editor: Islamofobia Sebabkan Pekerja Muslim Memilih Tinggalkan Prancis

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

2 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

10 hari lalu

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

Setidaknya 5 negara laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC. Negara mana saja? Sejauh mana kewenangan ICC bisa menanganinya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

11 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

17 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

18 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

28 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

29 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Desak Pakistan Pemilu Ulang

43 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Desak Pakistan Pemilu Ulang

Pejabat di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mendesak Pakistan menyelidiki laporan kejanggalan dalam pemilu negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

52 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

58 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya