Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Islamofobia Sebabkan Pekerja Muslim Memilih Tinggalkan Prancis

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Seorang wanita mengenakan hijab dan masker pelindung berjalan di alun-alun Trocadero dekat Menara Eiffel di Paris, Prancis, 2 Mei 2021. Foto diambil pada 2 Mei 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Seorang wanita mengenakan hijab dan masker pelindung berjalan di alun-alun Trocadero dekat Menara Eiffel di Paris, Prancis, 2 Mei 2021. Foto diambil pada 2 Mei 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Islamofobia di Prancis mendorong pekerja profesional Muslim sangat terampil mencari peluang kerja dalam masyarakat yang lebih toleran dan mau menerima agama mereka, kata para ahli.

Prancis adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di Eropa, tetapi sebuah penelitian yang dibuat University of Lille menunjukkan banyak Muslim berpendidikan tinggi justru memilih meninggalkan Prancis menuju Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan Dubai.

Setelah melakukan survei terhadap 1.074 Muslim yang meninggalkan Prancis,  pemimpin penelitian itu Profesor Olivier Esteves, menyebutkan lebih dari dua pertiga responden mengaku pindah dari Prancis agar bisa menjalankan agama mereka dengan lebih bebas, sementara 70 persen mengaku  pergi dari Prancis guna menghindari rasisme dan diskriminasi.

Esteves menyimpulkan kaum profesional Muslim berketerampilan tinggi, sudah muak dengan perlakukan yang mereka dapatkan di Prancis.

“Ironisnya, Prancis membiayai pendidikan orang-orang ini, tetapi negara kehilangan talenta-talenta berketerampilan tinggi itu karena Islamofobia yang sudah melembaga dan meluas,” kata Esteves.

Natasa Jevtovic, manajer keuangan proyek berusia 38 tahun, pindah dari Prancis ke Inggris pada 2020 dengan harapan bisa menjalankan agamanya dengan lebih mudah. Ia ditawari kesempatan kerja yang lebih baik dan sesuai dengan keahliannya.

Keputusan Jevtovic untuk pindah tak sia-sia. Sejak pindah ke London, dia telah beberapa kali dipromosikan, bahkan kini berpenghasilan dua kali lipat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jevtovic sempat mengalami komentar rasis di bank terkemuka di Prancis. Dia malah diancam dipecat manajernya karena menuduh rekan-rekan kerjanya melakukan diskriminasi.

“Orang-orang menggunakan istilah rasis dan kemudian saya meminta mereka agar berhenti. Sejak itu, tak ada yang mau makan siang bareng saya. Tak ada yang mau berbicara dengan saya selama enam bulan, saya diboikot," kata Jevtovic kepada Anadolu.

Jevtovic hanyalah salah satu dari banyak profesional Muslim sangat terampil yang tidak merasa diterima di Prancis sehingga memutuskan pindah dan menggunakan keterampilan mereka di tempat yang lebih menghargai mereka.

Pilihan editor Ukraina Tuduh 2 Sniper Rusia Lecehkan Bocah dan Perkosa Ibunya

ANTARA/ANADOLU

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Uganda Sahkan Undang-undang anti-LGBT Terberat, Pelaku Terancam Hukuman Mati

4 jam lalu

Presiden Uganda  Yoweri Museveni. REUTERS/Abubaker Lubowa
Uganda Sahkan Undang-undang anti-LGBT Terberat, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Presiden Uganda Yoweri Museveni menandatangani undang-undang anti-LGBT terberat di dunia, dengan hukuman mati untuk homoseksualitas


Tekan Imigrasi, Inggris Batasi Mahasiswa Asing yang Bawa Keluarga

16 jam lalu

Jam Big Ben di Inggris. Sumber: Reuters
Tekan Imigrasi, Inggris Batasi Mahasiswa Asing yang Bawa Keluarga

Mahasiswa internasional akan dibatasi membawa keluarganya selama studi di Inggris dalam upaya pemerintah menurunkan imigrasi.


Malaysia Tangkap Kapal China, Diduga Jarah Bangkai Kapal Perang Inggris Eks PD II

18 jam lalu

Kapal HMS Prince of Wales milik Angkatan Laut Inggris di Singapura 1941. Dok. Abrahams, H J (Lt), Royal Navy/wikimedia.org
Malaysia Tangkap Kapal China, Diduga Jarah Bangkai Kapal Perang Inggris Eks PD II

Malaysia menemukan peluru meriam di sebuah kapal barang China yang diduga berasal dari bangkai kapal perang Inggris di Perang Dunia Kedua.


Bima Arya Tawarkan Proyek Trem Kota Bogor ke Pengusaha Prancis

22 jam lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan keterangan usai bertemu dengan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 4 Mei 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Bima Arya Tawarkan Proyek Trem Kota Bogor ke Pengusaha Prancis

Wali Kota Bima Arya mengajak pengusaha Prancis untuk menanamkan modal di proyek trem Kota Bogor.


Presenter TV Top Inggris Mary Nightingale Genap 60 Tahun, Berikut Profil dan Raihan 2 Penghargaan

2 hari lalu

Mary Nightingale. Twitter/@nightingaleitv
Presenter TV Top Inggris Mary Nightingale Genap 60 Tahun, Berikut Profil dan Raihan 2 Penghargaan

Hari ini di tahun 1963, presenter TV top asal Inggris Mary Nightingale lahir. Simak profilnya.


Awal Mula Festival Film Cannes, Apa hubungannya dengan Adolf Hitler dan Nazi?

3 hari lalu

Artis Sharon Stone berpose dengan gaun puff Dolce Gabana di premier film The Story of My Wife
Awal Mula Festival Film Cannes, Apa hubungannya dengan Adolf Hitler dan Nazi?

Festival Film Cannes 2023 diselenggarakan secara mewah yang dihadiri bintang ternama dari beberapa negara. Begini asal mulanya festival film ini.


5 Final Sepak Bola Paling Dramatis di Dunia, Termasuk Piala Dunia 1998 Prancis Vs Brasil

4 hari lalu

Zinedine Zidane, pemain legendaris Prancis, mengangkat Piala Dunia, setelah dalam final mengalahkan Brasil 3-0 di St Denis, Prancis, pada 12 Juli 1998. Ben Radford /Allsport
5 Final Sepak Bola Paling Dramatis di Dunia, Termasuk Piala Dunia 1998 Prancis Vs Brasil

Berikut ini adalah sederet final sepak bola paling dramatis sepanjang masa, termasuk di Piala Dunia 1998 saat Prancis kalahkan Brasil 3-0.


Top 3 Dunia: Drone Iran, Kesepakatan Prancis- Ukraina, Ilmuwan Hipersonik Rusia

4 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Istana Elysee di Paris, Prancis, 14 Mei 2023. REUTERS/Christian Hartmann/Pool
Top 3 Dunia: Drone Iran, Kesepakatan Prancis- Ukraina, Ilmuwan Hipersonik Rusia

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 25 Mei 2023 diawali desakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada Iran untuk menghentikan pasokan drone ke Rusia


Tips Menghemat Air Sebelum Kekeringan dan Puncak Musim Kemarau

5 hari lalu

Ilustrasi kekeringan. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Tips Menghemat Air Sebelum Kekeringan dan Puncak Musim Kemarau

Saat kekeringan dan pra puncak musim kemarau, langkah-langkah mengurangi penggunaan air di dalam maupun di luar rumah bisa menghemat air


Prancis Ingin Bikin Kesepakatan Keamanan dengan Ukraina

5 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Istana Elysee di Paris, Prancis, 14 Mei 2023. REUTERS/Christian Hartmann/Pool
Prancis Ingin Bikin Kesepakatan Keamanan dengan Ukraina

Kementerian Luar Negeri Prancis mengutarakan niat untuk mengunci kesepakatan bidang keamanan dengan Ukraina demi mencegah agresi militer lebih lanjut