Ditahan 5 Dekade, Tahanan Terpidana Mati Terlama Dunia Menjalani Sidang Ulang di Jepang

Reporter

Selasa, 14 Maret 2023 09:24 WIB

Ilustrasi penjara. Sumber: aa.com.tr

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan tinggi Tokyo, Jepang pada Senin memerintahkan pengadilan ulang untuk mantan petinju berusia 87 tahun yang telah menunggu hukuman mati selama lebih dari lima dekade. Seperti dilansir WFTV9, putusan ini muncul setelah diyakini kasus pembunuhan yang dituduhkan kepada Iwao Hakamada pada 57 tahun silam didasarkan pada pengakuan paksa dan bukti palsu.

Pengadilan Tinggi Tokyo mengatakan Hakamada pantas diadili ulang karena kemungkinan bukti kunci yang mengarah pada vonis matinya bisa saja direkayasa oleh penyelidik, menurut pernyataan dari Asosiasi Pengacara Jepang.

Amnesty International mengatakan Hakamada adalah tahanan terpidana mati terlama di dunia.

Dia telah dibebaskan sementara sejak 2014, tetapi masih belum dibebaskan dari tuduhan, ketika Pengadilan Distrik Shizuoka di Jepang tengah menangguhkan eksekusinya dan memerintahkan pengadilan ulang.

Putusan itu dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Tokyo hingga Mahkamah Agung pada 2020 dan memerintahkan pengadilan yang lebih rendah untuk mempertimbangkan kembali.

Advertising
Advertising

Pengacara pembelanya bergegas keluar dari ruang sidang dan memasang spanduk bertuliskan "Persidangan Ulang".

“Kami memenangkan sidang ulangnya. Saya sangat senang, dan hanya itu yang bisa saya katakan,” kata saudarinya yang berusia 90 tahun, Hideko, yang telah mengabdikan hidupnya untuk membuktikan bahwa adiknya tidak bersalah.

Hakamada dihukum pada 1966 atas pembunuhan seorang manajer perusahaan dan tiga anggota keluarganya dan membakar rumah mereka di Jepang tengah, tempat dia menjadi karyawan tetap. Dia dijatuhi hukuman mati dua tahun kemudian. Dia awalnya membantah tuduhan itu kemudian mengaku. Namun, dia mengatakan pengakuannya terpaksa karena interogasi yang kejam oleh polisi.

Hakamada tidak dieksekusi karena banding yang panjang dan proses persidangan ulang. Butuh 27 tahun bagi Mahkamah Agung untuk menolak banding pertamanya untuk persidangan ulang. Dia mengajukan banding kedua pada 2008, dan pengadilan akhirnya memenangkannya pada Kamis pekan lalu.

Masalah yang diperdebatkan adalah lima potong pakaian berlumuran darah. Menurut para penyelidik pakaian itu diduga dikenakan Hakamada selama kejahatan. Pakaian itu disembunyikan di dalam tangki pasta kedelai yang difermentasi, atau miso, yang ditemukan lebih dari setahun setelah penangkapannya.

Keputusan Pengadilan Tinggi Tokyo pada Senin mengakui eksperimen ilmiah bahwa pakaian yang direndam dalam miso selama lebih dari setahun ternyata terlalu gelap melihat noda darah. Pengadilan mengatakan ada kemungkinan bukti itu dibuat-buat, kemungkinan besar oleh penyelidik.

Pengacara pembela dan keputusan pengadilan ulang sebelumnya mengatakan sampel darah tidak cocok dengan DNA Hakamada, dan celana panjang yang diajukan jaksa sebagai bukti terlalu kecil untuk Hakamada dan tidak pas saat diadili.

Hakamada telah menjalani hukumannya di rumah sejak dibebaskan pada 2014 karena kesehatan dan usianya membuatnya lemah dan berisiko rendah untuk melarikan diri.

Jepang dan Amerika Serikat adalah dua negara di Kelompok Tujuh negara maju yang mempertahankan hukuman mati. Sebuah survei oleh pemerintah Jepang menunjukkan mayoritas eksekusi dukungan publik.

Eksekusi dilakukan secara rahasia di Jepang dan para tahanan tidak diberitahu tentang nasib mereka sampai pagi hari mereka digantung. Sejak 2007, Jepang telah mulai mengungkapkan nama-nama mereka yang dieksekusi dan beberapa detail kejahatan mereka, tetapi pengungkapannya masih terbatas.

Pendukung mengatakan kesehatan mental Hakamada telah menurun karena hampir setengah abad penahanannya, kebanyakan di sel isolasi dan takut akan eksekusi. Dia menghabiskan total 48 tahun di penjara.

Pilihan Editor: Jepang Eksekusi Mati Pelaku Pembantaian Akibahara

WFTV9

Berita terkait

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

11 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

20 jam lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

21 jam lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

21 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

1 hari lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

2 hari lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya