Profil Li Qiang, PM Baru China Loyalis Xi Jinping di Balik Kebijakan Nol-Covid
Reporter
Tempo.co
Editor
Naufal Ridhwan
Minggu, 12 Maret 2023 09:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Loyalis Presiden Xi Jinping, Li Qiang, resmi dilantik sebagai perdana menteri baru China pada Sabtu 11 Maret 2023. Pria berusia 63 tahun itu menggantikan Li Keqiang, yang telah mencapai akhir dari batas dua kali masa jabatannya.
Ia kini bertanggung jawab atas ekonomi terbesar kedua di dunia, yang sekarang menghadapi beberapa prospek terburuk setelah terpukul selama tiga tahun pembatasan Covid-19 di negara itu.
Dalam pertemuan parlemen negara itu, Li Qiang mendapat 2.936 suara setuju. Sebanyak tiga suara menentang dan delapan abstain, menurut angka yang diproyeksikan pada layar di dalam Aula Besar Rakyat.
Profil Li Qiang
Li Qiang adalah perdana menteri pertama sejak berdirinya Republik Rakyat China yang belum pernah menjabat sebelumnya di pemerintah pusat. Analis politik menduga, dia mungkin menghadapi masalah di bulan-bulan awal bekerja.
Li Qiang adalah seorang politikus Tiongkok dan anggota Partai Komunis Tiongkok. Li Qiang lahir pada tahun 1959 di provinsi Anhui dan mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Fudan. Sebelum memasuki dunia politik, Li Qiang bekerja sebagai guru bahasa Inggris dan kemudian sebagai pegawai negeri di Shanghai.
Setelah bergabung dengan Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1983, Li Qiang bekerja di berbagai posisi pemerintahan di Shanghai. Pada tahun 2007, ia diangkat sebagai Sekretaris Partai Komunis Shanghai, posisi tertinggi dalam partai di Shanghai. Selama kepemimpinannya, Shanghai mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan menjadi pusat keuangan global.
Pada tahun 2017, Li Qiang diangkat sebagai Sekretaris Partai Komunis Jiangsu dan kemudian menjadi gubernur provinsi tersebut pada tahun 2018. Sebagai gubernur, Li Qiang memfokuskan pada reformasi struktural ekonomi dan pembangunan inovasi teknologi.<!--more-->
Tokoh di Balik Pencabutan Kebijakan Nol-Covid China
Dianggap pragmatis dan ramah bisnis, Li Qiang menghadapi tugas berat untuk menopang pemulihan ekonomi China setelah tiga tahun pembatasan Covid-19. Dia juga menjabat di tengah meningkatnya ketegangan China dengan Barat, termasuk langkah AS untuk memblokir akses China ke teknologi negara itu.
Ekonomi China tumbuh hanya 3 persen tahun lalu, dan pada hari pembukaan parlemen, Beijing menetapkan target pertumbuhan 2023 yang sederhana sekitar 5 persen , target terendah dalam hampir tiga dekade.
Ia adalah tokoh yang berada di balik pencabutan pembatasan ketat dan kebijakan nol-Covid. Saat protes yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kebijakan nol-Covid meningkat pada November 2022, Li yang baru-baru ini diangkat ke posisi kedua di Komite Tetap Politbiro Partai Komunis, memanfaatkan momen tersebut.
Pejabat tinggi China dan pakar medis diam-diam merumuskan rencana selama beberapa minggu sebelumnya untuk membongkar strategi nol-Covid Presiden Xi Jinping dan secara bertahap membuka kembali negara itu menjelang akhir 2022, dengan tujuan untuk mendeklarasikan kembali ke normalitas pada Maret 2023, demikian laporan Reuters, Jumat, 3 Maret 2023, mengutip 4 narasumber.
Namun, Li mengambil pandangan yang lebih mendesak. Dia tiba-tiba membuat keputusan untuk mengaktifkan rencana pembukaan kembali lebih cepat dari yang direncanakan pakar medis, sebagai upaya menahan kerugian ekonomi akibat kampanye nol-Covid dan protes, kata empat orang dan sumber lain yang mengetahui masalah tersebut.
Hasilnya adalah pembukaan kembali yang kacau pada Desember, ketika China tiba-tiba mengakhiri penguncian, pengujian massal, dan pembatasan lainnya.
Setelah berbagai protes dan pertemuan antar pejabat dunia, akhirnya China mengumumkan perubahan besar pada kebijakan Covid-nya, dengan tiba-tiba mengakhiri banyak pembatasan seperti penguncian, pengujian massal, dan pembatasan perjalanan lokal pada 7 Desember. Rencana pembukaan kembali pada awalnya akan mempertahankan pengujian massal, tetapi Li memilih relaksasi yang lebih luas, kata dua sumber.
Segera setelah pembukaan kembali, virus menyebar, rumah sakit dan krematorium kewalahan dan apotek diserbu. Tidak gentar, Li mendesak para pejabat selama telekonferensi nasional pada 25 Desember untuk segera menyebarkan sumber daya dan mengamankan pengobatan dan perawatan untuk kelompok-kelompok utama, termasuk orang tua dan anak-anak.
Li mengatakan kepada para pejabat bahwa "waktunya tepat dan kondisi dasarnya ada" untuk menangani Covid sebagai penyakit Kategori B yang tidak terlalu parah.<!--more-->
Mengenal Xi Jinping sejak 2000
Berasal dari Zhejiang, hubungan kerja Li Qiang dengan Xi Jinping dimulai pada 2000-an ketika Xi Jinping ditunjuk sebagai ketua partai komunis di sana. Menyusul kepindahan Xi Jinping ke Beijing, Li Qiang dipromosikan menjadi gubernur Zhejiang pada 2013, peran nomor dua di pemerintah provinsi.
Tiga tahun kemudian, Li Qiang diangkat menjadi ketua partai komunis di provinsi Jiangsu, kekuatan ekonomi di pantai timur China, sebelum menjadi bos partai di Shanghai.
Reputasinya juga ditentukan oleh penegakan penguncian Covid-19 yang lama di Shanghai, yang dikritik sebagai berlebihan. Li Qiang akan membuat debutnya yang diawasi ketat di panggung internasional pada Senin selama sesi tanya jawab tradisional perdana menteri dengan media setelah sesi parlemen berakhir.
AL JAZEERA | REUTERS
Pilihan Editor: Tingkatkan Aktivitas Militer di Taiwan, Cina: Demi Integritas Teritorial