Gubernur Pilihan Taliban Tewas dalam Bom Bunuh Diri ISIS di Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 10 Maret 2023 13:50 WIB

Anggota Taliban berjaga di depan masjid yang menjadi lokasi ledakan, di Kabul, Afghanistan, 4 Oktober 2021. Tidak ada konfirmasi bahwa operasi itu terkait langsung dengan ledakan di masjid, yang tampaknya merupakan serangan paling serius di Kabul sejak Amerika Serikat menarik pasukan pada akhir Agustus. REUTERS/Staff

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur yang dipilih oleh Taliban di Provinsi Balkh, Afghanistan, tewas dalam serangan bom bunuh diri oleh ISIS di kantornya, Kamis, 9 Maret 2023. Pembunuhan terhadap gubernur bernama Mohammad Dawood Muzammil itu terjadi sehari setelah dia bertemu pejabat tinggi pemerintah yang berkunjung dari Kabul.

Kematian Muzammil menjadikannya sebagai salah satu tokoh berpangkat tertinggi yang dibunuh sejak Taliban berkuasa kembali pada 2021. Kekerasan di seluruh Afghanistan telah menurun secara dramatis sejak Taliban merebut kendali pemerintahan. Situasi kembali memburuk setelah ISIS mengklaim beberapa serangan mematikan.

"Dua orang, termasuk Mohammad Dawood Muzammil, Gubernur Balkh, tewas dalam ledakan pagi ini," kata juru bicara polisi setempat Asif Waziri. Dia menambahkan bahwa ledakan itu terjadi di lantai dua kantornya.

"Itu adalah serangan bunuh diri. Kami tidak memiliki informasi bagaimana pelaku bom bunuh diri mencapai kantor gubernur," katanya.

Pihak berwenang mengerahkan pengamanan ekstra di kantor gubernur. Jurnalis dilarang mengambil foto. "Muzammil mati syahid dalam ledakan oleh musuh-musuh Islam," demikian cuitan juru bicara pemerintah Zabihullah Mujahid.

Advertising
Advertising

Muzammil awalnya ditunjuk sebagai gubernur provinsi timur Nangarhar, tempat dia memimpin perang melawan jihadis ISIS, sebelum dipindahkan ke Balkh tahun lalu. Pada Rabu, dia bertemu dengan dua wakil perdana menteri dan pejabat senior lainnya yang mengunjungi Balkh untuk meninjau proyek irigasi besar di Afghanistan utara, menurut pernyataan pemerintah.

ISIS telah mengganggu Afghanistan sejak pemerintah Taliban berkuasa pada 2021. ISIS melakukan serangan terhadap warga sipil Afghanistan serta orang asing maupun kepentingan asing.

Beberapa serangan telah mengguncang Balkh, termasuk di Mazar-i-Sharif tahun lalu. Beberapa serangan di antaranya diklaim oleh ISIS.

Pada Januari, seorang pembom bunuh diri menewaskan sedikitnya 10 orang ketika meledakkan dirinya di dekat kementerian luar negeri di Kabul, dalam serangan yang diklaim oleh ISIS. Taliban dan ISIS sama-sama memilki ideologi Islam Sunni yang keras. ISIS berjuang untuk mendirikan kekhalifahan global. Sebaliknya Taliban hanya ingin memerintah Afghanistan yang merdeka.

Setidaknya lima warga negara China terluka pada Desember ketika orang-orang bersenjata menyerbu sebuah hotel yang populer di kalangan pebisnis di Kabul. Serangan itu diklaim oleh ISIS, seperti serangan terhadap kedutaan Pakistan di Kabul pada Desember yang dikecam Islamabad sebagai upaya pembunuhan terhadap duta besarnya.

Dua anggota staf kedutaan Rusia tewas dalam serangan bom bunuh diri di luar misi mereka pada September. Serangan itu juga diklaim oleh ISIS.

NDTV

Pilihan Editor: Rusia Balas Dendam Hujani Ukraina dengan 81 Rudal, Sirine Meraung-raung

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

14 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya