Sedih, Banyak Orang Tua Korea Utara Tinggalkan Anak di Panti Asuhan karena Kelaparan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 10 Maret 2023 12:42 WIB

Seorang anak laki-laki Korea Utara memegang sekop di ladang jagung di daerah yang rusak akibat banjir dan angin topan di pertanian kolektif Soksa-Ri di provinsi Hwanghae Selatan, 29 September 2011. REUTERS/Damir Sagolj

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah anak-anak yang ditinggalkan di panti asuhan Korea Utara meningkat seiring banyaknya rakyat yang kelaparan. Orang tua mengantar anak-anak mereka di tengah malam ke panti asuhan dengan harapan buah hati mereka bisa makan.

Dilansir dari Radio Free Asia, tindakan putus asa itu karena adanya keyakinan bahwa panti asuhan menerima pasokan makanan dan obat-obatan yang disumbangkan oleh komunitas internasional, terlepas dari kebijakan Covid-19 di Pyongyang yang membatasi.

“Pada pagi hari seorang karyawan panti asuhan di daerah Pukchang menemukan bocah perempuan berusia 2 tahun terbaring di pintu depan panti asuhan,” kata seorang penduduk di provinsi Pyongan Selatan, utara Pyongyang, kepada RFA's Korean Service pada akhir Februari.

"Wanita yang mati kelaparan diam-diam meninggalkan anak-anak di malam hari atau dini hari, dan kemudian menghilang tanpa jejak," kata sumber itu. “(Mereka tahu) bahwa komunitas internasional telah mengirimkan barang-barang seperti makanan, minyak, dan pakaian ke panti asuhan selama bertahun-tahun, jadi setidaknya anak-anak tidak akan kelaparan.”

Korea Utara menderita kekurangan pangan kronis sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1990-an. Situasi pangan diperparah oleh pandemi virus corona, ketika Korea Utara dan China menutup perbatasan dan menangguhkan semua perdagangan. Meskipun angkutan kereta api telah dilanjutkan, kekurangan makanan masih lebih buruk dibandingkan sebelum pandemi.

Bantuan Asing Kian Menipis

Advertising
Advertising

Korea Utara menerima bantuan sekitar US$ 40 juta per tahun antara 2016 dan 2020 menurut Kantor PBB untuk Layanan Pelacakan Keuangan Koordinasi Urusan Kemanusiaan. Namun jumlah bantuan terus menurun. Sejak kebijakan COVID-19 yang menolak bantuan dari luar, membuat bantuan turun tajam menjadi US$ 14 juta pada 2021 dan turun menjadi hanya US$ 2,3 juta pada tahun 2022.

Kabupaten Pukchang, yang berpenduduk sekitar 140.000 orang, jumlah penghuni di panti asuhan kecil membengkak menjadi sekitar 110 anak. Dua panti asuhan di provinsi yang sama, di kota Sunchon, mendapati bayi-bayi yang ditinggalkan di depan pintu hampir setiap minggu, kata seorang sumber kepada RFA.

“Di lingkungan Ryonpo tempat saya tinggal, mereka mengubah pusat rekreasi perusahaan menjadi panti asuhan pada tahun 2012,” kata sumber kedua. “Beberapa hari yang lalu, ada seorang anak laki-laki berusia 3 tahun ditemukan menangis di depan pintu rumah mereka.”

Sumber itu mengatakan bahwa larangan perjalanan lokal karena pembatasan COVID-19 masih berlaku telah membatasi kemampuan banyak orang untuk mendapatkan uang. Sebagian besar keluarga di Korea Utara harus menjalankan bisnis sampingan karena gaji untuk pekerjaan yang diberikan pemerintah tidak cukup untuk hidup. Sebagian besar bisnis sampingan melibatkan pembelian barang impor di satu lokasi, lalu menjualnya dengan harga lebih tinggi di lokasi lain.

Kim Jong Un Latihan Militer di Tengah Krisis Pangan

Di sisi lain, krisis pangan tak menghentikan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tetap menggelar latihan militer. Pada Jumat, 10 Maret 2023, Kim Jong Un memerintahkan militer mengintensifkan latihan untuk "perang nyata."

Kim sebelumnya menyaksikan latihan serangan, dan mengatakan pasukan Korea Utara telah membuktikan kemampuan negara menghadapi "perang yang sebenarnya". Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek di lepas pantai baratnya pada hari Kamis, kata militer Korea Selatan, yang sedang menganalisis kemungkinan Korea Utara telah meluncurkan beberapa rudal secara bersamaan dari area sama.

Foto-foto yang dirilis oleh kantor berita Korea Utara KCNA menunjukkan setidaknya enam rudal ditembakkan pada waktu yang bersamaan. KCNA mengatakan sebuah unit yang dilatih untuk misi penyerangan "menembakkan rudal yang kuat ke perairan sesuai target" dan menunjukkan kemampuannya untuk "melawan perang yang sebenarnya."

Adik perempuan Kim Jong Un yaitu Kim Yo Jong, mengatakan awal pekan ini setiap langkah untuk menembak jatuh salah satu rudal uji cobanya akan dianggap sebagai deklarasi perang dan menyalahkan latihan militer bersama antara Amerika Serikat dan Korea Selatan atas meningkatnya ketegangan.

RADIO FREE ASIA | REUTERS

Pilihan Editor: Eks PM Malaysia Muhyiddin Yassin Didakwa Korupsi Rp 795 M, Terancam 20 Tahun Penjara

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

22 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

4 hari lalu

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

4 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

4 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

6 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

9 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

11 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

13 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel ke Gaza 16 Kali dalam Sehari

13 hari lalu

Serangan Israel ke Gaza 16 Kali dalam Sehari

Media yang dikelola Pemerintah Daerah Gaza mengungkap rentetan data mengerikan dampak perang Gaza, di mana serangan Israel 16 kali dalam sehari

Baca Selengkapnya