Diduga Korupsi, Muhyiddin Yassin Pernah Dituntut Mundur Warga Malaysia
Reporter
Tempo.co
Editor
Naufal Ridhwan
Jumat, 10 Maret 2023 10:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) pada Kamis, 9 Maret 2023, mengumumkan penahanan mantan Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin dan akan menuntutnya dengan sejumlah pasal tindak korupsi yang berlaku di negara tersebut. Menurut pernyataan dari MACC, penangkapan Muhyiddin terjadi setelah diperiksa seputar proyek pemulihan ekonomi selama pemerintahannya, yaitu Jana Wibawa.
Muhyiddin dengan sukarela datang untuk diinterogasi oleh MACC pada Kamis pagi terkait tuduhan kontraktor bangunan yang diduga menyetor uang ke rekening partai Bersatu sebagai imbalan kontrak selama pandemi.
Menurut Kepala MACC Azam Baki, Muhyidin akan hadir di pengadilan pada Jumat, 10 Maret 2023. Dilansir Astro Awani, Muhyiddin tiba di kompleks Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur, Jumat pagi, 10 Maret 2023, pukul 8.40 waktu setempat.
Kedatangan mantan Perdana Menteri itu disambut ratusan pendukung yang terlihat di luar pengadilan sejak pukul 08.00. Kendaraan yang ditumpangi Muhyiddin tiba beberapa menit setelah kendaraan beberapa anggota parlemen PN tiba.
Setibanya di pengadilan, Muhyiddin dan beberapa pimpinan koalisi Perikatan Nasional (PN) memasuki gedung pengadilan karena proses penuntutan dijadwalkan dimulai pukul 09.00.
Ketua Umum Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) itu akan didakwa berdasarkan undang-undang terkait dengan penyalahgunaan kekuasaan dan pencucian uang. Muhyiddin akan disidang atas tujuh dakwaan korupsi oleh Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur.
Namun, Muhyiddin telah membantah tuduhan tersebut, dengan mengklaim bahwa tuduhan tersebut adalah bagian dari balas dendam politik.<!--more-->
Pernah Dituntut Mundur karena Dinilai Gagal
Selama menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin juga sempat didemo warganya pada Sabtu, 31 Juli 2021. Mereka menilai Muhyiddin gagal menjalankan pemerintahan.
Demo tersebut diikuti ratusan massa yang didominasi anak muda yang berunjuk rasa di Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka meminta Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengundurkan diri karena dinilai gagal menjalankan pemerintahan.
Mereka melakukan konvoi yang dimulai dari Stasiun LRT Masjid Jamek di Jalan Melaka sekitar pukul 11.30 waktu setempat dan berakhir di Dataran Merdeka, yang merupakan ikon kota Kuala Lumpur. Selama konvoi, para peserta demonstrasi mengeluarkan yel-yel "Mundur Muhyiddin", "Letak Jabatan", "Hidup-Hidup", "Hidup Rakyat", "Tolak-Tolak", "Lawan-Lawan", "Bangkit-bangkit, Anak Muda" secara bergantian.
Di barisan depan, sejumlah perempuan membawa empat "pocong" berwarna putih sementara sejumlah laki-laki membawa spanduk hitam besar bertuliskan "Kerajaan Gagal" dan "Penipu Nasional". Tampak pula poster bertuliskan "Kartu Laporan Pemerintah: Kepemimpinan, Kesehatan Negara, Kegiatan Ekonomi, Keprihatinan, Kejujuran, Gagal" dan "Stop Police Intimidation".
Beberapa pengunjuk rasa mengenakan jas hitam dan merupakan pemerhati dari pengacara. Sementara itu, Wakil Ketua Partai Amanah Kawasan Setiawangsa, Asmaaliff Abdul Adam, juga turut serta dalam demonstrasi tersebut. Sehari sebelumnya, Asmaaliff melaporkan Menteri Undang-Undang Takiyuddin dan PM Muhyiddin ke Kantor Polisi Dang Wangi karena membatalkan peraturan darurat yang membuat kecewa Raja Malaysia.
Para koordinator demonstrasi mengenakan helm putih dan terus mengingatkan para peserta untuk menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan.
Ketika mereka hampir tiba di Dataran Merdeka, para pengunjuk rasa dihadang oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM). Jalan menuju lapangan tersebut ditutup, sementara banyak petugas kepolisian dan pengatur lalu lintas berjaga di sekitar lokasi. Sebuah helikopter polisi mengawasi aksi demonstrasi dari atas Dataran Merdeka dan Gedung Bandaraya, kantor pemerintah kota Kuala Lumpur.
Meskipun dilarang memasuki Dataran Merdeka, para peserta demonstrasi melanjutkan konvoi ke Jalan Raja Laut dan duduk di jalan sambil mendengarkan orasi dari koordinator lapangan sambil meneriakkan yel-yel. Demonstrasi berlangsung tertib dan tidak ada insiden hingga pukul 13.00 waktu setempat.
DANIEL A. FAJRI | ANTARA
Pilihan Editor: Profil Muhyiddin Yassin, Mantan PM Malaysia yang Ditahan atas Dugaan Korupsi