Kremlin Tanggapi China: AS adalah Tangan Gaib di Ukraina

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 7 Maret 2023 21:06 WIB

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia meyakini Menteri Luar Negeri China Qin Gang bercanda ketika menyampaikan soal tangan gaib biang kerok perang Ukraina. Namun Kremlin mengatakan bahwa Amerika Serikat adalah pihak yang mengemudikan perang di Ukraina.

"Di sini kita mungkin tidak setuju dengan rekan-rekan China kita. Ini tentu saja sebuah lelucon. Anda tahu apa leluconnya: ini bukan tangan yang tidak terlihat, ini adalah tangan Amerika Serikat, ini adalah tangan Washington, " kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pada Selasa, 7 Maret 2023.

"Washington tidak ingin perang ini berakhir. Washington ingin dan sedang melakukan segalanya untuk melanjutkan perang ini. Ini adalah tangan yang terlihat,” ujarnya menambahkan.

Peskov mengatakan Moskow memperhatikan rencana perdamaian 12 poin untuk Ukraina yang diterbitkan Beijing bulan lalu. Dia menyoroti peran penting China dalam peta kekuatan dunia.

Sebelumnya, Qin mengatakan krisis Ukraina tampaknya didorong oleh tangan gaib yang memperluas dan meningkatkan konflik. Dia menyebut tangan tak terlihat itu menggunakan Ukraina "untuk melayani agenda geopolitik tertentu".

Advertising
Advertising

Moskow telah berulang kali menyatakan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya menggunakan Ukraina untuk berperang melawannya. Narasi itu ditolak oleh Kyiv dan Barat.

Barat meyakini Ukraina berjuang untuk bertahan hidup melawan perampasan tanah kekaisaran Rusia.

Mengacu pada inisiatif gencatan senjata China yang diumumkan bulan lalu, Peskov mengatakan Moskow terus berhubungan dengan Beijing.

"Negara besar, raksasa, kuat, dan berwibawa seperti China tidak bisa gagal untuk memiliki suaranya sendiri dalam masalah-masalah yang menjadi agenda dunia," kata Peskov. "Kami sangat memperhatikan semua ide yang kami dengar dari rekan-rekan kami di Beijing."

Beijing dan Moskow mendeklarasikan kemitraan tanpa batas, sebulan sebelum Rusia menginvasi Ukraina. Walau dalam beberapa waktu terakhir menyerukan perlu ada perundingan damai, China menolak untuk mengecam invasi Rusia ke Ukraina.

Dalam sela-sela pertemuan parlemen tahunan di Beijing tadi, Qin mengatakan, China harus memajukan hubungannya dengan Rusia karena dunia menjadi lebih bergolak. Menurutnya, interaksi dekat antara kedua pemimpin - Presiden Xi Jinping dan Presiden Vladimir Putin - menjadi jangkar bagi hubungan China-Rusia.

Dia tidak memberikan jawaban pasti ketika ditanya apakah Xi akan mengunjungi Rusia setelah sidang parlemen China, yang berlangsung satu minggu lagi.

REUTERS

Pilihan Editor: Banjir di Malaysia: Lima Tewas, Jumlah Pengungsi Turun

Berita terkait

Profil Kremlin Moskow Tempat Vladimir Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia Periode Kelima

2 hari lalu

Profil Kremlin Moskow Tempat Vladimir Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia Periode Kelima

Vladimir Putin dilantik sebagai Presiden Rusia periode kelima dalam upacara di Kremlin, Moscow pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profil Istana Kremlin.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

11 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

12 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

14 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

17 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

38 hari lalu

Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

Dana ini akan memberikan NATO sebuah peran yang lebih langsung dalam membantu Ukraina dalam melawan invasi Rusia.

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

46 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Pasca-Kemenangan Pilpres, Putin Dikabarkan Kunjungi Cina pada Mei

53 hari lalu

Pasca-Kemenangan Pilpres, Putin Dikabarkan Kunjungi Cina pada Mei

Negara pertama yang akan dikunjungi Putin setelah terpilih kembali sebagai Presiden Rusia adalah Cina.

Baca Selengkapnya

Rusia Tepis Kecaman Dunia atas Kemenangan Putin dalam Pemilu

53 hari lalu

Rusia Tepis Kecaman Dunia atas Kemenangan Putin dalam Pemilu

Membela kemenangan Putin, Kremlin mengatakan tingkat dukungan rakyat merupakan kemenangan mutlak bagi seorang kandidat.

Baca Selengkapnya

Wakil PM Italia: Suara Rusia untuk Putin Harus Diterima

54 hari lalu

Wakil PM Italia: Suara Rusia untuk Putin Harus Diterima

Wakil PM Italia Matteo Salvini dikenal sebagai sekutu setia Putin sebelum Rusia menginvasi Ukraina.

Baca Selengkapnya