Iran Kembali Diguncang Protes akibat Keracunan Massal Siswi Sekolah

Reporter

Tempo.co

Minggu, 5 Maret 2023 20:00 WIB

Seorang wanita muda terbaring di rumah sakit setelah laporan keracunan di lokasi yang tidak ditentukan di Iran dalam gambar diam dari video tanggal 2 Maret 2023. WANA/Reuters TV via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang protes kembali menghantam Iran. Para orang tua yang khawatir akan keselamatan anak-anak mereka memadati ibu kota Iran, Teheran, dan kota-kota lain pada Sabtu, 4 Maret 2023 untuk berunjuk rasa. Protes dipicu oleh keracunan massal para siswi di puluhan sekolah, menurut kantor berita Iran dan video media sosial.

Keracunan telah terjadi terhadap ratusan siswi dalam beberapa bulan terakhir. Pejabat Iran mengatakan para gadis itu mungkin telah diracuni dan menyalahkan musuh Teheran.

Menteri kesehatan negara itu mengatakan gadis-gadis itu menderita serangan racun ringan. Beberapa politisi mengatakan gadis-gadis itu mungkin menjadi sasaran kelompok Islam garis keras yang menentang pendidikan anak perempuan.

Menteri dalam negeri Iran mengatakan pada hari Sabtu bahwa para penyelidik telah menemukan sampel mencurigakan yang sedang dipelajari. "Dalam studi lapangan, telah ditemukan sampel yang mencurigakan, yang sedang diselidiki untuk mengidentifikasi penyebab penyakit siswa tersebut, hasilnya akan dipublikasikan sesegera mungkin," kata menteri, Abdolreza Rahmani Fazli, dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita resmi IRNA.

Keracunan massal terjadi lebih di 30 sekolah di 10 dari 31 provinsi Iran pada Sabtu. Video yang diposting di media sosial menunjukkan orang tua berkumpul di sekolah untuk membawa pulang anak-anak mereka dan beberapa siswa dibawa ke rumah sakit dengan ambulans atau bus.

Advertising
Advertising

Para orang tua yang berkumpul di luar gedung Kementerian Pendidikan di Teheran barat pada Sabtu berubah menjadi demonstrasi anti-pemerintah. "Basij, Pengawal, kalian adalah Daesh kami," teriak pengunjuk rasa. Mereka menyamakan Pengawal Revolusi dan pasukan keamanan lainnya dengan kelompok Negara Islam. Protes serupa diadakan di dua daerah lain di Teheran dan kota-kota lain termasuk Isfahan dan Rasht, menurut video yang belum diverifikasi.

Keracunan yang masih menjadi teka-teki ini terjadi saat penguasa ulama Iran sedang menghadapi protes anti-pemerintah selama berbulan-bulan yang dipicu oleh kematian seorang wanita muda Iran, Mahsa Amini. Ia tewas tahanan polisi moralitas yang memberlakukan aturan berpakaian yang ketat.

Unggahan di media sosial dalam beberapa hari terakhir telah menunjukkan foto dan video gadis-gadis yang jatuh sakit. Mereka merasa mual atau jantung berdebar-debar. Yang lain mengeluh sakit kepala.

Kantor hak asasi manusia PBB di Jenewa pada hari Jumat menyerukan penyelidikan transparan atas dugaan serangan. Negara-negara termasuk Jerman dan Amerika Serikat telah menyuarakan keprihatinannya.

Iran mengatakan akan menyelidiki penyebab keracunan massal itu. Namun mereka menuduh adanya campur tangan asing. "Ini adalah salah satu prioritas utama pemerintah Iran untuk menindaklanjuti masalah ini secepat mungkin dan memberikan informasi terdokumentasi untuk menyelesaikan kekhawatiran keluarga dan meminta pertanggungjawaban pelaku dan penyebabnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani kepada media pemerintah.

Para siswi aktif dalam protes anti-pemerintah dimulai pada September. Mereka telah melepas jilbab wajib mereka di ruang kelas, merobek foto Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan menyerukan kematiannya.

REUTERS

Pilihan Editor: 4 Miliar Penduduk Dunia Akan Mengalami Obesitas Pada 2035

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

2 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

3 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

3 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

4 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya