Serikat Buruh Tunisia Demo Besar anti-Pemerintah, Ingatkan Arab Spring 2011

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 4 Maret 2023 20:48 WIB

Pendukung Serikat Buruh Umum Tunisia (UGTT) memprotes Presiden Kais Saied, menuduhnya mencoba mengekang kebebasan, termasuk hak berserikat, di Tunis, Tunisia 4 Maret 2023. REUTERS/Zoubeir Souissi

TEMPO.CO, Jakarta - Serikat pekerja UGTT Tunisia menggelar unjuk rasa di ibukota Tunis, Sabtu, 4 Maret 2023. Ini merupakan protes terbesar terhadap Presiden Kais Saied, yang sebelumnya bertindak keras terhadap lawan politiknya.

Tindakan keras itu adalah yang terbesar sejak perebutan kekuasaan Saied, dan lawan-lawannya mengatakan semakin jelas bahwa dia telah merusak demokrasi yang dimenangkan dalam revolusi 2011 dan memicu Arab Spring.

Ribuan pengunjuk rasa memenuhi Habib Bourguiba Avenue, jalan utama di Tunis tengah, memegang spanduk bertuliskan "Tidak untuk aturan satu orang" dan meneriakkan "Kebebasan! Akhiri negara polisi".

Tunisia dicekam ketakutan setelah berminggu-minggu terjadi penangkapan terhadap lawan-lawan terkemuka Saied, yang melakukan tindakan keras pertamanya sejak dia merebut kekuasaan pada 2021 dengan membubarkan parlemen dan membentuk pemerintahan dengan dekrit.

"Kita akan terus membela kebebasan dan hak, apapun resikonya. Kita tidak takut dipenjara atau ditangkap," kata pemimpin UGTT Noureddine Taboubi kepada massa.

"Saya salut kepada para ahli hukum dan politisi yang dipenjara di Mornaguia," tambahnya, merujuk pada para tahanan baru-baru ini.

Advertising
Advertising

Hamma Hammami, ketua Partai Buruh, mengatakan protes adalah jawaban atas apa yang disebutnya "kediktatoran merayap" Saied. "Dia ingin menyebarkan ketakutan tapi kami tidak takut," katanya.


Saied membantah tindakannya sebagai kudeta, dengan mengatakan itu legal dan diperlukan untuk menyelamatkan Tunisia dari kekacauan.

UGTT awalnya lamban mengkritik Saied, yang oleh partai politik dianggap melakukan kudeta. Namun ketika presiden mengkonsolidasikan cengkeramannya sambil mengabaikan serikat pekerja dan pemain lain, UGTT mulai menantangnya secara terbuka.

Seorang pejabat serikat senior ditahan bulan lalu karena mengorganisir pemogokan operator jalan tol, mendorong surat kabar UGTT menuduh Saied menyatakan perang terhadap organisasi dan jutaan anggotanya.

Minggu ini pihak berwenang melarang para pemimpin serikat pekerja asing memasuki Tunisia untuk mengambil bagian dalam aksi solidaritas dengan UGTT, dan Saied mengatakan dia tidak akan menerima orang asing bergabung dalam protes.

Besarnya aksi unjuk rasa Sabtu menunjukkan serikat pekerja tetap menjadi musuh kuat yang mungkin sulit disingkirkan oleh Saied saat ia bergerak untuk mengesampingkan lawan-lawan lain setelah pemilihan parlemen yang mendapat dukungan sangat rendah.

Dengan krisis ekonomi Tunisia, keuangan negara di ambang kebangkrutan dan kekurangan bahan pokok, potensi kemarahan publik dapat meningkat.

Selama beberapa minggu terakhir polisi telah menahan lebih dari selusin tokoh oposisi terkemuka, sebagian besar terkait dengan koalisi partai dan rencana unjuk rasa pada hari Minggu, menuduh mereka berkonspirasi melawan keamanan negara.

Mereka yang ditangkap termasuk politisi dari kelompok Islam Ennahda, yang merupakan partai terbesar di parlemen sebelum dibubarkan, pemimpin kelompok protes, kepala media independen utama Tunisia dan seorang pengusaha terkemuka.

"Saied mengancam semua orang di sini. Partai, masyarakat sipil, serikat pekerja. Semua kebebasan... Rakyat Tunisia di sini mengatakan kami tidak dapat menerima populisme dan kediktatoran yang baru lahir," kata Najeh Zidi, seorang guru yang ikut dalam protes tersebut.

Pilihan editor Tumbangnya Presiden Tunisia Zine Ben Ali dan Cikal Bakal Arab Spring

REUTERS

Berita terkait

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

1 hari lalu

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

1 hari lalu

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia kembali menuntut pencabutan pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja dalam peringatan Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

2 hari lalu

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

Mereka akan bergabung dengan kelompok-kelompok buruh lainnya yang juga melakukan aksi Hari Buruh di tempat yang sama.

Baca Selengkapnya

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

6 hari lalu

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN sepakat akan mengisi hari buruh dengan aksi sosial dan diskusi.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

10 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

23 hari lalu

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Kritik Pemberian Insentif Pengemudi Ojol dan Kurir

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia mengkritik pemberian insentif pada pengemudi ojek online dan kurir.

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja PLN Tolak Skema Power Wheeling yang Dinilai Untungkan Oligarki, Ini Alasannya

27 hari lalu

Serikat Pekerja PLN Tolak Skema Power Wheeling yang Dinilai Untungkan Oligarki, Ini Alasannya

Serikat Pekerja PLN menolak masuknya skema power wheeling dalam RUU Energi Baru dan Terbarukan karena dinilai menguntungkan oligarki

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

30 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Angkutan Tuntut Pemerintah Wajibkan THR untuk Ojol dan Kurir

36 hari lalu

Serikat Pekerja Angkutan Tuntut Pemerintah Wajibkan THR untuk Ojol dan Kurir

SPAI menuntut agar pemerintah mewajibkan pembayaran THR.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Serikat Pekerja Tanggapi Wacana Menteri BUMN Erick Thohir soal Libur di Jumat, Sabtu, dan Minggu

52 hari lalu

Asosiasi Serikat Pekerja Tanggapi Wacana Menteri BUMN Erick Thohir soal Libur di Jumat, Sabtu, dan Minggu

Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Mirah Sumirat menanggapi wacana Menteri BUMN Erick Thohir yang mengizinkan karyawannya untuk libur pada hari Jumat.

Baca Selengkapnya