Anwar Ibrahim: ASEAN Harus Lebih Keras untuk Selesaikan Krisis Myanmar

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 3 Maret 2023 14:54 WIB

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Taman Rizal, di Manila, Filipina, 2 Maret 2023. REUTERS/Lisa Marie David

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan, dalam kunjungan ke Filipina bahwa Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) harus membuktikan bahwa mereka “relevan” dalam membantu memecahkan krisis di Myanmar.

Dalam wawancara yang direkam dengan saluran berita Filipina, ANC, yang disiarkan, Jumat, 3 Maret 2023, Anwar mengatakan ASEAN, yang memimpin upaya-upaya diplomatik untuk membawa perdamaian, perlu lebih tegas dan memperhatikan bahwa negaranya sedang menanggung 200.000 pengungsi dari Myanmar.

“Kita tidak hanya melihat ini sebagai murni masalah internal, jadi saya mengimbau kepada teman-teman di ASEAN untuk mengatakan, ayo kita harus lebih tegas,” kata Anwar. "Jika perlu libatkan angkatan bersenjata negeri ini karena kadang-kadang junta militer tidak memahami narasi sipil.”

Myanmar dilanda kekacauan sosial, politik, dan ekonomi sejak militernya menggulingkan pemerintah terpilih pada 2021.

Kelompok-kelompok HAM dan PBB telah menuduh militer Myanmar melakukan kekejian sebagai bagian dari tindakan keras terhadap lawan-lawannya. Juta melabeli para oposisi sebagai “teroris” yang berusaha menghancurkan negara.

Advertising
Advertising

"Kekejaman itu, kita tidak bisa memaafkan," kata Anwar. "Kita harus menemukan solusi damai yang sulit. Kita telah mencoba semuanya. ASEAN harus membuktikannya relevan dan mampu meringankan beberapa masalah."

Beberapa anggota ASEAN, yang memiliki prinsip lama untuk tidak mencampuri urusan kedaulatan anggotanya, semakin frustasi atas kegagalan junta untuk menghormati rencana perdamaian yang disepakati dengan para jenderal tak lama setelah kudeta.

Meskipun 10 anggota blok melarang para jenderal Myanmar hadir dalam pertemuan-pertemuan tingkat tinggi, Malaysia, pengkritik vokal junta, telah menyerukan tindakan yang lebih keras. Para penguasa militer Myanmar telah bereaksi dengan amarah pada apa yang mereka sebut dengan campur tangan para anggota ASEAN.

REUTERS

Pilihan Editor: Ukraina Gali Parit Pertahankan Bakhmut, Anggota DPR Sarankan Melepasnya

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

4 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

8 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

8 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

8 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

9 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

9 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya