Blinken Bertemu Lavrov, Minta Rusia Hentikan Agresi ke Ukraina dan Kembali ke Perjanjian Nuklir

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 3 Maret 2023 07:31 WIB

Menlu AS Antony Blinken berjalan melewati Menlu Rusia Sergei Lavrov selama pertemuan para menteri luar negeri G20 di New Delhi pada 2 Maret 2023. OLIVIER DOULIERY/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat minta Rusia segera mengakhiri perang dan mendesak Moskow membatalkan penangguhan perjanjian nuklir START Baru. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ketika bertemu timpalannya Sergei Lavrov di sela-sela pertemuan menteri G20 di India, Kamis malam, 2 Maret 2023.

Pertemuan antara kedua diplomat tinggi Rusia dan AS itu merupakan yang pertama sejak invasi Moskow ke Ukraina. Kedua menteri saling menyalahkan atas konflik di Ukraina tersebut.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Lavrov dan Blinken berbicara "sambil jalan" selama kurang dari 10 menit di akhir sesi tertutup, dan tidak terlibat dalam negosiasi apa pun, lapor kantor berita Rusia.

Blinken kemudian mengatakan pada konferensi pers bahwa dia telah memberi tahu Lavrov untuk terlibat dalam diplomasi selama pertemuan yang tidak dijadwalkan itu.

“Saya memberi tahu menteri luar negeri bahwa apa pun yang terjadi di dunia atau dalam hubungan kami, Amerika Serikat akan selalu siap untuk terlibat dan bertindak dalam pengendalian senjata strategis, seperti yang dilakukan Amerika Serikat dan Uni Soviet bahkan di puncak Perang Dingin,” kata Blinken.

Advertising
Advertising

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Washington tidak berencana mengadakan dialog formal tingkat senior lebih lanjut dengan Rusia dalam waktu dekat, dan tidak percaya "pertemuan singkat" Blinken dan Lavrov akan mengubah sikap Moskow.

Sebelumnya dalam pertemuan para menteri luar negeri, Amerika Serikat dan sekutu Eropa mendesak negara-negara Kelompok 20 (G20) untuk terus menekan Moskow agar mengakhiri konflik, yang kini memasuki tahun keduanya.

Rusia, yang menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus", membalas, menuduh Barat mengubah agenda G20 menjadi "lelucon" dan mengatakan delegasi Barat ingin mengalihkan tanggung jawab atas kegagalan ekonomi mereka ke Moskow.

"Kita harus terus meminta Rusia untuk mengakhiri perang agresinya dan menarik diri dari Ukraina demi perdamaian internasional dan stabilitas ekonomi," kata Blinken dalam sambutannya yang dirilis setelah pidatonya pada pertemuan tertutup itu.

Dia didukung oleh rekan-rekannya dari Jerman, Prancis dan Belanda.

"Sayangnya, satu anggota G20 menghalangi 19 anggota lainnya untuk memfokuskan semua upaya mereka pada isu-isu yang menjadi tujuan G20 dibuat," kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock dalam pertemuan tersebut.

Baerbock, berbicara kepada Lavrov, mendesak Kremlin untuk kembali menerapkan penuh perjanjian senjata nuklir START Baru dan melanjutkan dialog dengan Amerika Serikat.

Presiden Vladimir Putin pekan lalu mengumumkan keputusan Rusia untuk menangguhkan partisipasi dalam perjanjian START terbaru, setelah menuduh Barat - tanpa memberikan bukti - terlibat langsung dalam upaya menyerang pangkalan udara strategisnya.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, berbicara pada konferensi PBB di Jenewa, mengatakan Amerika Serikat telah berusaha "menyelidiki keamanan fasilitas strategis Rusia yang dinyatakan di bawah Perjanjian START Baru dengan membantu rezim Kyiv dalam melakukan serangan bersenjata terhadap mereka".

Pentagon kemudian mengatakan tudingan itu sebagai "omong kosong"

Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna mengatakan perang di Ukraina telah merugikan "hampir setiap negara di planet ini, dalam hal pangan, energi, inflasi".

Pilihan editor: Mutilasi Abby Choi Membuat Perempuan di Cina Makin Takut Menikah

REUTERS

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

20 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

3 hari lalu

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya