Profil Vo Van Thuong, Presiden Baru Vietnam sang Mantan Propagandis

Reporter

Tempo.co

Jumat, 3 Maret 2023 06:00 WIB

Wakil Sekretaris Komite Partai Kota Ho Chi Minh Vo Van Thuong saat menghadiri Upacara Penutupan Kongres ke-12 Partai Komunis Vietnam di Hanoi 28 Januari 2016. REUTERS/Na Son Nguyen/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Nasional Vietnam pada Kamis 2 Maret 2023 memilih Vo Van Thuong sebagai presiden baru negara itu. Seperti dilansir Reuters, ini menjadi perombakan kepemimpinan tertinggi negara itu di tengah kampanye anti-korupsi yang meluas. Thuong terpilih dengan 98,38 persen suara, menurut portal online parlemen.

Dalam sesi luar biasa, anggota parlemen mengonfirmasi Thuong, 52 tahun, setelah Partai Komunis yang berkuasa menominasikannya pada Rabu sebagai presiden. Sebagian besar peran presiden di Vietnam hanya seremonial, tetapi jabatan ini merupakan salah satu dari empat posisi politik teratas di negara Asia Tenggara itu.

Pemilihan Thuong mengikuti pemecatan mendadak pendahulunya Nguyen Xuan Phuc pada Januari. Partai menuduh Nguyen atas "pelanggaran dan perbuatan salah" oleh pejabat di bawah kendalinya, dalam apa yang dilihat sebagai eskalasi besar dari penindakan korupsi.

Dalam pidato pertamanya di parlemen sebagai presiden baru, Thuong mengatakan dia akan "tegas" melanjutkan perang melawan korupsi.

"Saya akan benar-benar setia kepada tanah air, rakyat, dan konstitusi, berjuang untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh partai, negara, dan rakyat," kata Thuong dalam pernyataan yang disiarkan di televisi pemerintah Vietnam.

Profil Vo Van Thuong sang Mantan Propagandis

Advertising
Advertising

Thuong yang saat ini berusia 52 tahun adalah anggota termuda dari Politbiro, badan pembuat keputusan tertinggi di negara itu. Namun, ia dianggap sebagai veteran partai karena memulai karir politiknya di universitas di organisasi pemuda komunis.

Dia juga dianggap dekat dengan Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong, tokoh Vietnam yang paling kuat, dan arsitek utama perjuangan partai melawan korupsi. Trong adalah tokoh utama dalam tindakan keras partai terhadap korupsi, di mana ratusan pejabat telah diselidiki dan banyak yang dipaksa mundur, termasuk mantan presiden Nguyen Xuan Phuc dan dua wakil perdana menteri.

Sebagai mantan kepala propaganda, "Thuong adalah seorang aparat partai yang mapan dan anggota terpercaya dari lingkaran dalam Sekretaris Jenderal Trong," kata Carl Thayer, seorang pakar politik Vietnam di Akademi Angkatan Pertahanan Australia di Canberra.

Ia adalah salah satu dari 16 anggota Politbiro dan memegang jabatan-jabatan sekretaris Komite Pusat partai, salah satu posisi tertinggi di negara itu.

Berbicara dalam sebuah rapat partai bulan lalu, Thuong mengatakan: "Kepentingan-kepentingan rakyat yang sesuai hukum dan sah harus menjadi titik awal yang penting dari semua panduan dan kebijakan Partai,” katanya.

Sebut Peran Penting Pers

Sebagai mantan kepala propaganda pada Desember 2019, Thuong berbicara di depan konferensi media massa, bahwa pers berfungsi sebagai “saluran penting untuk melawan informasi yang tidak benar, berita palsu, berita kritis terhadap rezim, dan apa yang membuat orang kehilangan kepercayaan pada Negara-Partai,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya pekerjaan ideologis dalam organisasi pers dan memastikan kader Partai dan anggota Partai waspada terhadap tanda-tanda kerusakan politik, ideologis, dan moral. Secara khusus, Thuong memperingatkan terhadap tanda-tanda “pengembangan diri” dan “evolusi diri”, istilah negatif yang mengacu pada pergeseran menuju nilai-nilai demokrasi liberal, yaitu nilai-nilai yang dikutuk oleh Partai Komunis yang berkuasa.

Menurut Reporters Without Borders, Vietnam menduduki peringkat 176 dari 180 negara dalam hal kebebasan pers. Meskipun kebebasan pers dijamin oleh konstitusi, Komunis Vietnam adalah negara otoriter satu partai yang tidak mentolerir tantangan terhadap kekuasaannya.

REUTERS | THE VIETNAMESE

Pilihan Editor: Vo Van Thuong Resmi Jadi Presiden Vietnam

Berita terkait

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

2 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

2 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

2 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

4 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

5 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

5 hari lalu

Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Irak vs Vietnam akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Al Janoub pada Sabtu dinihari, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

5 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

6 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

8 hari lalu

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

Ministry of Marine Affairs and Fisheries has allowed the resumption of lobster larvae exports. The cultivation must be in Vietnam.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

10 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya