Scholz Incar Kesepakatan Rp7,9 T dengan India untuk Produksi Kapal Selam

Reporter

Terjemahan

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 24 Februari 2023 16:41 WIB

Generasi kapal selam Bundesmarine Jerman saat ini adalah Type-212A (alias U-212A), kapal selam yang mendapatkan reputasi sebagai kapal selam yang andal dan canggih. Meski kapal selam Jerman tertinggal di belakang negara lain setelah Perang Dunia II tetapi Tipe 212A adalah desain yang mumpuni dengan reputasi yang kuat. Foto : Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan Kanselir Olaf Scholz ke New Delhi pada 25-26 Februari akan dimanfaatkan untuk mendapat kesepakatan senilai $5,2 miliar atau Rp7,9 triliun dalam bentuk produksi enam kapal selam konvensional di India, kata dua sumber India dan dua sumber Jerman.

Proyek angkatan laut adalah upaya terbaru Barat untuk menyapih India dari ketergantungannya pada Rusia dalam hal perangkat keras militer.

India sangat ingin mengganti armada kapal selamnya yang sudah tua, dengan 11 dari 16 kapal selam konvensionalnya berusia lebih dari dua dekade, dan karena berusaha untuk melawan kehadiran China yang semakin meningkat di Samudera Hindia.

Angkatan Laut India juga memiliki dua kapal selam bertenaga nuklirproduksi dalam negeri.

Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi ingin India memproduksi lebih banyak senjata di dalam negeri bekerja sama dengan mitra asing setelah puluhan tahun menjadi salah satu importir senjata terbesar di dunia.

Advertising
Advertising

Proyek kapal selam, di mana ThyssenKrupp Jerman adalah salah satu dari dua penawar internasional, akan dibahas selama perjalanan Scholz dan Berlin akan mendukung kesepakatan itu, kata satu sumber.

Berdasarkan kesepakatan itu, produsen kapal selam asing harus bermitra dengan perusahaan lokal untuk membangun kapal selam di India.

Perusahaan asing juga perlu mentransfer teknologi khusus untuk Air Independent Propulsion berbasis sel bahan bakar, sebuah klausul yang telah menjadi masalah bagi sebagian besar perusahaan asing.

Prancis sebelumnya menarik diri dari proyek tersebut tepat sebelum kunjungan Modi ke Paris pada Mei 2022, dengan alasan ketidakmampuannya untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah India pada 2021.

Rosoboronexport Rusia dan Grup Navantia Spanyol juga tidak terlibat lagi, kata seorang sumber di kementerian pertahanan India yang tidak mau disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Itu membuat Jerman, yang baru saja menandatangani kontrak untuk bersama-sama membangun enam kapal selam dengan Norwegia.

Sumber diplomatik India mengatakan kepada Reuters bahwa India telah meminta jaminan dari Jerman untuk pembuatan bersama kapal selam, bukan hanya dukungan dari sisi pasokan.

Pejabat lain dari kementerian luar negeri India mengatakan bahwa "Scholz bertekad untuk menghidupkan kembali hubungan perdagangan dan pertahanan dengan India".

Kesepakatan seperti itu mungkin akan mendapat dukungan dari pemerintah Jerman, kata orang-orang di pemerintahan di Berlin. Meski belum ada keputusan resmi, pemerintah koalisi telah melonggarkan kebijakan ekspor senjata untuk India dan pada awal Februari mengizinkan ekspor paket peralatan militer.

"Kami ingin terus melakukannya," kata seorang pejabat pemerintah Jerman. “India sebagian besar bergantung pada senjata Rusia. Tidak mungkin bagi kami jika hal ini tetap terjadi.”

Pilihan editor: AS Iming-imingi India Jet Tempur F-35, Agar Tak Lagi Melirik Rusia

REUTERS

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

6 jam lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

9 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

1 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

2 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya