Malaysia Didesak Bongkar Kasus Kematian 150 Migran dalam Tahanan

Kamis, 23 Februari 2023 18:40 WIB

Pelaksana Fungsi Konsuler I Konsulat RI Tawau Calderon Dalimunthe melakukan pendampingan pada para WNI di Malaysia yang akan dideportasi melalui Pelabuhan Tawau di Sabah, Malaysia, Kamis, 15 Desember 2022. (ANTARA/HO-Konsulat RI Tawau)

TEMPO.CO, Jakarta -Kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch mendesak Malaysia untuk menyelidiki kondisi di pusat penahanan migran. Tuntutan itu dialamatkan setelah pemerintah mengatakan 150 orang asing, termasuk tujuh anak, meninggal di fasilitas tersebut tahun lalu.

"Fakta bahwa begitu banyak orang asing, termasuk anak-anak, meninggal dalam tahanan imigrasi adalah dakwaan pedas atas kegagalan Malaysia memperlakukan orang-orang yang mereka tahan sebagai manusia yang memiliki hak," kata Wakil Direktur Asia di Human Rights Watch Phil Robertson.

Orang asing yang tidak berdokumen biasanya ditahan untuk waktu yang lama sambil menunggu deportasi. Sementara pengungsi dan pencari suaka yang tidak ingin pulang ditahan tanpa batas waktu.

Malaysia secara rutin menahan orang asing yang tidak punya izin sah untuk tetap tinggal di negara tersebut, termasuk pencari suaka. Negeri Jiran adalah rumah bagi jutaan migran tanpa berdokumen dan lebih dari 100.000 pengungsi Rohingya.

Pusat penahanan Malaysia penuh sesak dan tidak higienis. Menurut aktivis dan wawancara Reuters dengan mantan napi migran, tahanan tidak memiliki akses yang memadai ke makanan, air, dan perawatan kesehatan.

Advertising
Advertising

Menteri Dalam Negeri Malaysia Saifuddin Nasution Ismail melalui keterangan tertulis yang dimuat Reuters pada Kamis, 23 Februari 2023, mengatakan, tujuh anak dan 25 wanita termasuk di antara mereka yang meninggal dalam tahanan tahun lalu.

Dia tidak mengungkapkan penyebab kematian atau jumlah migran yang ditahan. Juli lalu, Malaysia mengatakan ada 17.703 orang asing di fasilitas penahanannya.

Malaysia tidak mengakui pengungsi, dan memberikan sedikit hak kepada mereka yang diberi perlindungan oleh Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).

UNHCR telah ditolak aksesnya ke pusat penahanan sejak Agustus 2019. Langkah itu menghambat upaya untuk membebaskan dan memukimkan kembali pencari suaka.

Amnesty International mengatakan akses terbatas dan kurangnya pemantauan independen mendorong bahaya, dan menyerukan penyelidikan transparan atas kematian tersebut.

"Adalah tanggung jawab pemerintah untuk bertindak secara terbuka dan mendesak," katanya.

Malaysia semakin mendapat sorotan karena perlakuannya terhadap para migran. Kementerian Dalam Negeri dan Departemen Imigrasi Malaysia, yang menjalankan pusat penahanan, tidak menanggapi permintaan komentar mengenai laporan ini.

Pada 2020, mereka menangkap ribuan orang asing yang tidak berdokumen selama pandemi dalam apa yang dikatakan pihak berwenang sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona. Keputusan Kuala Lumpur untuk mendeportasi pencari suaka kembali ke Myanmar, juga menuai kritik.

Pilihan Editor: 149 WNI Tewas di Rutan Imigrasi Sabah, Mendagri Malaysia: Kadang Orang Mati Saat Berjalan

REUTERS

Berita terkait

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

1 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

3 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

5 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya