5 Fakta Jelang Setahun Invasi Rusia ke Ukraina, Rusia Ancam Gunakan Senjata Nuklir

Kamis, 23 Februari 2023 11:46 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Direktur Kantor Komisi Luar Negeri Pusat China Wang Yi di Moskow, Rusia 22 Februari 2023. Sputnik/Anton Novoderezhkin/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin memperkuat aliansi masing-masing dengan NATO dan China, beberapa hari sebelum peringatan pertama invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Berikut fakta-fakta menjelang setahun invasi Rusia ke Ukraina yang akan jatuh pada Jumat 24 Februari 2023.

1. Hubungan Rusia-China Semakin Erat

Putin mengatakan hubungan Rusia-China telah mencapai "batas baru." Setelah mengumumkan rencana kunjungan Presiden Xi Jinping beberapa bulan mendatang, Rusia mengatakan sedang mempelajari Inisiatif Keamanan Global Beijing, proposal keamanan Jinping.

Hubungan mesra Rusia-China membuat Amerika Serikat khawatir. Washington takut Beijing akan memberikan dukungan material bagi Moskow di Ukraina, perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Advertising
Advertising

2. Rusia Ancam Akan Tinggatkan Penggunaan Senjata Nuklir

Seorang pejabat pertahanan Rusia mengatakan pihaknya akan tetap berpegang pada batasan yang disepakati dalam rudal nuklir dan terus memberi tahu Amerika Serikat tentang perubahan dalam penempatannya. Langkah ini dilakukan meskipun perjanjian kontrol senjata terakhir yang tersisa dengan Washington ditangguhkan.

Namun, dalam pidato untuk menandai hari libur umum Pembela Tanah Air pada Kamis 23 Februari 2023, Putin mengatakan Rusia akan terus meningkatkan perhatian untuk meningkatkan kekuatan nuklirnya dan akan memulai pengiriman massal rudal hipersonik Zirkon yang diluncurkan dari laut.

3. Ancaman Rusia Mulai Meluas ke Negara Pecahan Soviet

Moldova bersiap ancaman Rusia, kata menteri luar negeri Nicu Popescu, di tengah kekhawatiran bahwa Moskow akan mengintensifkan upaya untuk mengacaukan negara kecil bekas Uni Soviet yang sudah terhuyung-huyung akibat perang di negara tetangga, Ukraina.

Sementara Presiden Lituania Gitanas Nauseda mendesak Biden untuk mengusahakan pengerahan peralatan militer tambahan oleh NATO, seperti artileri HIMARS atau helikopter serang, di negara-negara Baltik.

4. Sulitnya Menjatuhkan Sanksi untuk Rusia

Negara-negara Uni Eropa tidak mencapai kesepakatan pada Rabu tentang sanksi baru terhadap Rusia. Blok itu merencanakan lebih banyak pembicaraan untuk menyiapkan paket untuk peringatan satu tahun invasi Moskow ke Ukraina pada Jumat, kata para diplomat.

Sementara India sebagai ketua G20 tahun ini, tidak ingin negara-negara G20 membahas sanksi tambahan terhadap Rusia.

Komite Olimpiade Internasional berkukuh mengizinkan atlet Rusia dan Belarusia ke Olimpiade musim panas Paris 2024. "Olimpiade tidak boleh memecah belah dan mengecualikan atlet."

5. Pertempuran Rusia Ukraina Terus Berlangsung

Dua warga sipil tewas dalam penembakan Rusia di wilayah Kherson di Ukraina selatan, dan dua lainnya terluka dalam serangan rudal di kota timur laut Kharkiv, kata pejabat regional.

Sementara dekat Bakhmut, titik fokus kemajuan Rusia di wilayah timur Donetsk, 18 kota dan desa diserang, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam.

Namun, pertempuran tak hanya terjadi antara Rusia Ukraina.

Di dalam internal Rusia, perseteruan terjadi antara Grup Wagner, kelompok tentara bayaran Rusia dengan militer Rusia, Yevgeny Prigozhin, ketua Wagner, menerbitkan gambar mengerikan dari lusinan pejuangnya yang tewas akibat kekurangan amunisi.

Sedangkan jaksa penuntut Rusia pada Rabu mengatakan bahwa mereka sedang memproses kasus terhadap penulis fiksi ilmiah yang diasingkan, Dmitry Glukhovsky, yang dituduh menerbitkan "informasi palsu" tentang kekejaman Rusia dalam perang.

Pilihan Editor: Kisah Dua Yekaterina, Satu Dukung Invasi Rusia, Lainnya Perkirakan Putin Akan kalah

REUTERS (Fatima Asni Soares)

Berita terkait

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

37 menit lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

9 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

10 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

13 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

17 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

20 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

21 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

22 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya