Penyerang Salman Rushdie Dihadiahi Sebidang Tanah

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 21 Februari 2023 18:37 WIB

Penulis novel The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan, Salman Rushdie ditikam seorang pria di atas panggung saat hendak memberikan materi di sebuah acara di New York, AS pada 12 Agustus 2022. Novel The Satanic Verses karya Salman itu dianggap oleh sebagai umat Muslim sebagai penghinaan terhadap Nabi Muhammad. REUTERS/Andrew Winning

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah yayasan Iran memuji pelaku penyerangan terhadap Salman Rushdie tahun lalu hingga menyebabkan sang novelis luka parah, dan mengatakan mereka akan menghadiahinya tanah pertanian seluas 1000 meter persegi, demikian dilaporkan TV pemerintah, Selasa, 21 Februari 2023, lewat saluran Telegram.

Rushdie, 75 tahun, kehilangan mata dan hanya bisa menggunakan satu tangan setelah diserang Hadi Matar, pemuda Amerika Muslim Syiah dari New Jersey di panggung sastra yang diadakan di dekat Danau Erie di New York barat pada Agustus 2022.

Hadi Matar hadir di pengadilan atas tuduhan percobaan pembunuhan dan penyerangan terhadap penulis Salman Rushdie, di Mayville, New York, AS, 18 Agustus 2022. REUTERS/Lindsay DeDario

“Kami dengan tulus berterima kasih atas tindakan berani seorang pemuda Amerika yang membuat kaum Muslim bahagia dengan membutakan satu mata Rushdie dan melumpuhkan satu tangannya,” kata Mohammad Esmail Zarei, sekretaris Yayasan untuk Mengimplementasikan Fatwa Imam Khomeini.

"Rushdie kini tak lebih dari mayat hidup dan untuk menghormati tindakan berani ini, tanah pertanian sekitar 1000 meter persegi akan didonasikan kepada orang tersebut atau perwakilan legalnya,” kata Zarei.

Advertising
Advertising

Serangan itu terjadi 33 tahun setelah Ayatollah Khomeini, yang pada masa itu pemimpin tertinggi Iran, mengeluarkan sebuah fatwa yang menyerukan kaum Muslim untuk membunuh Rushdie beberapa bulan setelah “The Satanic Verses" diterbitkan. Beberapa kalangan Muslim melihat beberapa bagian dalam novel tentang Nabi Muhammad itu sebagai penghinaan.

Rushdie hidup dengan hadiah atas kepalanya, dan menghabiskan sembilan tahun bersembunyi dalam perlindungan polisi Inggris.

Meskipun pemerintahan Presiden Mohammad Khatami pro-reformasi menjaga jarak dari fatwa ini akhir 1990-an, hadiah jutaan dolar untuk kepala Rushdie masih terus berkembang dan fatwa tidak pernah dicabut.

Pengganti Khomeini, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, diskors dari Twitter pada 2019 karena mengatakan fatwa terhadap Rushdi “tidak bisa dicabut”.

Berita terkait

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

7 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

Militer Iran: Operasi Menghukum Israel Selesai, Zionis Jangan Membalas

13 hari lalu

Militer Iran: Operasi Menghukum Israel Selesai, Zionis Jangan Membalas

Militer Iran menyatakan operasi menghukum Israel sudah selesai. Bila Israel membalas, maka Israel akan mendapat balasan yang jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

18 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ayatollah Khomeini bersama Republik Islam Iran

27 hari lalu

Perjalanan Ayatollah Khomeini bersama Republik Islam Iran

Tahun kepulangan Ayatollah Khomeini adalah 1979, hanya beberapa bulan setelah kepindahannya ke Paris.

Baca Selengkapnya

Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

42 hari lalu

Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

Bidan Masoumeh Mehravar dipuji oleh Pemimpin Iran tertinggi karena menyelamatkan seorang ibu dan bayinya yang terjebak di salju di Iran utara

Baca Selengkapnya

Iran Gelar Pemilu Pertama sejak Protes Mahsa Amini

58 hari lalu

Iran Gelar Pemilu Pertama sejak Protes Mahsa Amini

Rakyat Iran melakukan pemungutan suara untuk membentuk parlemen baru, pertama sejak protes massal pada 2022 mengenai aturan wajib jilbab

Baca Selengkapnya

Rayu Pemilih agar Datangi Pemilu Parlemen, Iran Longgarkan Sejumlah Aturan Termasuk Hijab

58 hari lalu

Rayu Pemilih agar Datangi Pemilu Parlemen, Iran Longgarkan Sejumlah Aturan Termasuk Hijab

Iran menggelar pemilihan parlemen pada Jumat 1 Maret 2024, pertama setelah protes anti-pemerintah akibat kematian Mahsa Amini

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pecahnya Revolusi Iran 45 Tahun Lalu

11 Februari 2024

Kilas Balik Pecahnya Revolusi Iran 45 Tahun Lalu

Revolusi Iran 45 tahun lalu mengakhiri rezim monarki Pahlavi dipimpin Shah Mohammad Reza Pahlavi dan membawa Ayatollah Ruhollah Khomeini ke kekuasaan

Baca Selengkapnya

Meta Blokir Akun Instagram dan Facebook Ayatollah Ali Khamenei

9 Februari 2024

Meta Blokir Akun Instagram dan Facebook Ayatollah Ali Khamenei

Meta mengkonfirmasi telah memblokir dua akun media sosial resmi milik Ayatollah Ali Khamenei dengan alasan melanggar kebijakan Meta

Baca Selengkapnya

Iran dan Rusia Sepakat Berdagang dengan Mata Uang Lokal, Tinggalkan Dolar AS

28 Desember 2023

Iran dan Rusia Sepakat Berdagang dengan Mata Uang Lokal, Tinggalkan Dolar AS

Iran dan Rusia telah mematangkan kesepakatan yang membuat kedua negara berdagang dengan menggunakan mata uang lokal masing-masing dan bukan dolar AS

Baca Selengkapnya