Mengenang Deng Xiaoping, Bapak China Modern yang Meninggal 21 Tahun Lalu

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 19 Februari 2023 22:51 WIB

Seorang pengunjung memperhatikan poster, dari pemimpin Tiongkok diantaranya Mao Zedong, Deng Xiaoping, Jiang Zemin, Hu Jintao dan Presiden Xi Jinping. Beijing, Tiongkok, 7 Juli 2015. Lintao Zhang / Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Deng Xiaoping, pemimpin disegani di China, meninggal akibat infeksi paru-paru dan Parkinson pada 19 Februari 1997, tepat hari ini 21 tahun yang lalu. Deng Xiaoping adalah sosok penting yang menancapkan tonggak bagi pertumbuhan ekonomi China pada akhir abad ke-20.

Meski berulang kali menegaskan ideologi resminya adalah komunisme, orang-orang kerap beranggapan sebaliknya.

Tak aneh rasanya anggapan semacam itu muncul tentang Deng. Alih-alih menjadi negeri yang mendorong pemerataan radikal, Tiongkok di bawah pimpinan Deng justru tumbuh dengan angka pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Lantas, bagaimana kiprah sosok yang kerap dijuluki sebagai Bapak China Modern ini?

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Deng Xiaoping lahir 22 Agustus 1904, Guang'an, Sichuan, Tiongkok. Dia berkuasa di Republik Rakyat Cina dari akhir tahun 1970-an hingga kematiannya pada tahun 1997. Dia meninggalkan banyak doktrin komunis ortodoks dan berusaha memasukkan unsur-unsur sistem perusahaan bebas dan reformasi lainnya ke dalam ekonomi Cina.

Deng adalah putra seorang pemilik tanah. Saat menempuh pendidikan di Prancis, dia segera menjadi aktif dalam gerakan komunis. Dia kemudian kembali ke Cina dan kemudian menjadi organisator politik dan militer terkemuka di Soviet Jiangxi, sebuah kantong komunis otonom di Tiongkok barat daya yang telah didirikan pada tahun 1931 oleh Mao Zedong.

Saat menjabat sebagai Pemimpin Cina, Deng menjalankan kebijakannya sendiri untuk pembangunan ekonomi Cina. Beroperasi melalui konsensus, kompromi, dan persuasi, Deng merekayasa reformasi penting di hampir semua aspek kehidupan politik, ekonomi, dan sosial Cina. Reformasi sosialnya yang paling penting adalah institusi program keluarga berencana yang paling ketat di dunia untuk mengendalikan populasi Cina yang sedang berkembang.

Advertising
Advertising

Deng menekankan tanggung jawab individu dalam pembuatan keputusan ekonomi, insentif materiel sebagai penghargaan untuk industri dan inisiatif, dan pembentukan kader teknisi dan manajer yang terampil dan terdidik untuk menjadi ujung tombak pembangunan.

Dia membebaskan banyak perusahaan industri dari kendali dan pengawasan pemerintah pusat dan memberikan wewenang kepada para manajer pabrik untuk menentukan tingkat produksi dan mengejar keuntungan bagi perusahaan mereka. Dalam urusan luar negeri, Deng memperkuat hubungan perdagangan dan budaya Tiongkok dengan Barat dan membuka perusahaan Tiongkok untuk investasi asing.

Deng dikenal karena mampu mengembalikan Cina ke stabilitas domestik dan pertumbuhan ekonomi setelah bencana Revolusi Kebudayaan.

Di bawah kepemimpinannya, Tiongkok memperoleh pertumbuhan ekonomi yang pesat, standar hidup yang meningkat, kebebasan pribadi dan budaya yang sangat luas, dan ikatan yang tumbuh dengan ekonomi dunia.

Deng juga meninggalkan pemerintahan yang agak otoriter yang tetap berkomitmen pada aturan satu partai PKC, meskipun bergantung pada mekanisme pasar bebas untuk mengubah China menjadi negara maju.

HAN REVANDA PUTRA
Pilihan editor : China: Xi Jinping Rilis Resolusi Bersejarah Sejajar dengan Mao Zedong dan Deng Xiaoping

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

16 jam lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

3 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

4 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

Bambang Soesatyo mendukung rencana para pengusaha muda China yang tergabung dalam China International Youth Exchange Center dalam membangun kerjasama wirausahawan muda Indonesia - Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

6 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

7 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

10 hari lalu

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.

Baca Selengkapnya

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

14 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

18 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

19 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya