2 Orang Ditemukan Selamat setelah 260 Jam di Bawah Reruntuhan Gempa Turki

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 17 Februari 2023 19:00 WIB

Orang-orang mengantri makanan gratis yang disajikan di tengah puing-puing pasca gempa mematikan di Kahramanmaras, Turki, 16 Februari 2023. REUTERS/Eloisa Lopez

TEMPO.CO, Jakarta - Dua orang lagi selamat setelah bertahan di bawah reruntuhan 11 hari setelah gempa yang menewaskan 43.000 orang di Turki dan Suriah. Osman Halebiye, 14 tahun, diselamatkan Kamis malam, 16 Februari 2023, di kota Antakya di tenggara Turki, 260 jam setelah gempa.

Mustafa Avci, 34 tahun, juga ditemukan hidup di Antakya 261 jam setelah gempa, demikian dilaporkan Kantor Berita Anadolu. Saat dia dibawa pergi dengan tandu, dia melakukan panggilan video dengan orang tuanya yang menunjukkan bayinya yang baru lahir.

"Saya benar-benar kehilangan semua harapan. Ini adalah keajaiban yang nyata. Mereka mengembalikan putra saya kepada saya. Saya melihat reruntuhan dan saya pikir tidak ada yang bisa diselamatkan hidup-hidup dari sana. Kami siap untuk yang terburuk," kata ayahnya, Ali Avci. .

Tapi penyelamatan seperti itu menjadi semakin langka setelah gempa paling mematikan dalam sejarah modern Turki - gempa berkekuatan 7,8 skala Richter diikuti dengan kekuatan yang sama satu jam kemudian. Korban tewas di Turki sekarang mencapai 38.044, kata para pejabat.

Di negara tetangga Suriah, yang telah hancur oleh lebih dari satu dekade perang saudara, pihak berwenang telah melaporkan lebih dari 5.800 kematian.

Sebagian besar korban jiwa Suriah berada di barat laut, daerah yang dikuasai pemberontak yang berperang dengan Presiden Bashar al-Assad - konflik yang memperumit upaya untuk membantu orang-orang yang terkena dampak gempa.

Meski dalam suasana duka akibat gempa, pasukan pemerintah dan pemberontak sempat melakukan kontak senjata Kamis malam, yang pertama sejak bencana. Pasukan pemerintah menembaki pinggiran Atareb, sebuah kota yang dikuasai pemberontak yang terkena dampak gempa bumi parah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan pada hari Jumat.

Advertising
Advertising

Baik Turki maupun Suriah tidak mengatakan berapa banyak orang yang masih hilang setelah gempa.

Korupsi di balik bangunan roboh

Banyaknya gedung roboh di Turki membuat masyarakat marah dan menuding adanya korupsi di balik pembangunan perkotaan.

Turki telah berjanji untuk menyelidiki siapa pun yang dicurigai bertanggung jawab atas runtuhnya bangunan dan telah memerintahkan penahanan lebih dari 100 tersangka, termasuk pengembang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Kamis meminta lebih dari $1 miliar dana untuk operasi bantuan Turki, hanya dua hari setelah meluncurkan permohonan $400 juta untuk warga Suriah.

Ribuan orang tidur di tenda, masjid, sekolah atau mobil di seluruh zona bencana yang luas, menahan suhu musim dingin.

Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan keprihatinan khusus tentang kesejahteraan orang-orang di barat laut, di mana sebagian besar kematian di Suriah telah dilaporkan.

Sekitar 50.000 rumah tangga di barat laut diperkirakan membutuhkan tenda atau tempat berlindung darurat, menurut survei oleh LSM. Banyak orang di wilayah tersebut merasa ditinggalkan karena bantuan mengalir ke bagian lain dari zona bencana.

Pengiriman ke wilayah yang dikuasai pemberontak dari Turki terputus sepenuhnya segera setelah gempa, ketika rute yang digunakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk sementara diblokir.

Awal pekan ini, Assad memberikan persetujuan untuk penggunaan dua penyeberangan lagi ke barat laut.

Hingga Jumat, 142 truk bantuan PBB telah menyeberang ke barat laut sejak operasi bantuan dilanjutkan pada 9 Februari, kata juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB kepada Reuters.

"Kami benar-benar meningkatkan operasi bantuan lintas batas, ada rencana lebih banyak truk datang setiap hari," kata juru bicara itu.

Assad, berbicara pada hari Kamis dalam komentar pertamanya di televisi sejak gempa melanda, mengatakan tanggapan terhadap bencana membutuhkan lebih banyak sumber daya daripada yang tersedia dari pemerintah.

Pilihan editor Dua WNI Korban Tewas Gempa Turki Ibu dan Anak

REUTERS

Berita terkait

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

1 hari lalu

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

1 hari lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

2 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

2 hari lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

3 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

3 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

3 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

3 hari lalu

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya