Tak Inginkan Perang Dingin Baru, Joe Biden Akan Hubungi Xi Jinping setelah penembakan balon
Reporter
Fatima Asni Soares
Editor
Ida Rosdalina
Jumat, 17 Februari 2023 11:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden, Kamis, 16 Februari 2023, mengatakan dia akan berbicara dengan timpalannya dari China Xi Jinping "Saya berharap untuk berbicara dengan Presiden Xi dan ... kita akan menyelesaikan ini," kata Biden dalam sambutan publiknya sejak insiden pada 4 Februari.
Ia menekankan bahwa Amerika Serikat tidak mencari Perang Dingin baru. Namun, "Saya tidak meminta maaf karena telah menjatuhkan balon itu," katanya. "Kami akan selalu bertindak untuk melindungi kepentingan rakyat Amerika dan keamanan rakyat Amerika," kata Biden.
Amerika Serikat selalu berada dalam keadaan waspada sejak balon putih besar dari China terlihat melacak serangkaian situs senjata nuklir rahasia, sebelum ditembak jatuh di lepas pantai timur.
Setelah insiden tersebut, militer AS menyesuaikan pengaturan radar untuk mendeteksi objek yang lebih kecil dan segera menemukan tiga pesawat tak dikenal lagi yang diperintahkan Biden untuk ditembak jatuh - satu di atas Alaska , satu lagi di atas Kanada , dan yang ketiga di atas Danau Huron di lepas pantai Michigan .
China mengatakan balon itu hanyalah pesawat penelitian cuaca, tetapi para pejabat AS mengatakan mereka memiliki bukti konklusif bahwa balon itu dikirim untuk memata-matai.
Insiden itu memicu keretakan diplomatik, dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken tiba-tiba membatalkan kunjungan langka ke China . Beijing menuduh Washington bereaksi berlebihan dan mengklaim bahwa balon AS telah meluap ke wilayah China, sesuatu yang dibantah oleh pemerintahan Biden.
Biden membuat perbedaan yang jelas antara balon China dan tiga benda kecil yang ditembak jatuh sesudahnya.
"Kami belum tahu persis apa ketiga objek ini," kata Biden, sambil mengesampingkan keterlibatan China - dan menduga benda-benda asing itu bisa menjadi semacam kerajinan sipil.
"Saat ini tidak ada yang menunjukkan bahwa benda-benda itu terkait dengan program balon mata-mata China atau ... kendaraan pengintai dari negara lain mana pun," kata Biden.
"Penilaian komunitas intelijen saat ini adalah bahwa ketiga objek ini kemungkinan besar adalah balon yang terkait dengan perusahaan swasta" atau proyek penelitian, katanya.
Namun, "jika ada benda yang mengancam keselamatan, keamanan rakyat Amerika, saya akan mencabutnya", kata Biden.
CHANNEL NEWS ASIA
Pilihan Editor: Misteri Nord Stream: Rusia Tuntut AS Beberkan Bukti Ketidakterlibatan