Kejarlah Balon Mata-mata China, 3 UFO yang Didapat?

Rabu, 15 Februari 2023 14:29 WIB

Balon mata-mata Cina yang dicurigai terlihat sebelum ditembak jatuh di lepas pantai Garden City, South Carolina, AS, 4 Februari 2023. Penembakan balon Cina dengan satu misil ini sepekan setelah balon itu masuk ke wilayah AS dan memicu memburuknya hubungan Cina-AS. Travis Huffstetler/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Jet tempur Amerika kembali meluncurkan rudalnya ke sebuah objek tak dikenal dekat Danau Huron, di perbatasan Amerika dan Kanada pada Minggu, 12 Desember 2023 lalu, pasca insiden balon mata-mata China. Objek berbentuk segi delapan tersebut adalah objek keempat yang ditumpas di langit Amerika Utara dalam rentang sepekan lebih belakangan ini.

Ini penembakan keempat pasca Angkatan Perang Amerika Serikat bersiaga penuh akibat insiden balon udara China yang dicurigai sebagai mata-mata. Pihak militer belum dapat mengidentifikasi jenis tiga objek terbaru itu. "Kami menyebut mereka objek, bukan balon, karena alasan tertentu," kata VanHerck, kepala Komando Pertahanan Luar Angkasa Amerika Utara (NORAD) dan Komando Utara dikutip dari Al Jazeera.

Dari balon China yang terdeteksi sejak akhir Januari

Insiden balon udara Cina terendus sejak 28 Januari 2023. Konfliknya memuncak pada awal Februari 2023. Balon tersebut terbang di atas wilayah udara Kanada, Amerika Serikat, hingga sejumlah negara di Amerika Latin.

Menurut The Conversation, pada 2 Februari 2023 departemen Pertahanan AS mengonfirmasi bahwa balon tersebut terbang di atas wilayah udara AS pada ketinggian 60.000 kaki, termasuk di atas Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom di Montana. Menurut Intelijen Amerika Serikat (AS), balon itu adalah bagian dari program “mata-mata” ekstensif yang dijalankan militer China.

Pada 4 Februari 2023 pagi waktu setempat, balon udara tersebut ditembak jatuh oleh Angkatan Udara AS menggunakan jet tempur F-22 Raptor dan rudal AIM-9 Sidewinder. Angkatan Laut AS berencana untuk mengambil puing-puing balon yang terjatuh di laut.

China bantah tudingan mata-mata

Advertising
Advertising

Pasca penembakan, pemerintah Cina mengakui bahwa balon itu memang milik mereka. Namun, tujuannya bukan untuk memata-matai atau memasuki wilayah udara AS. Pemerintah Cina menyebut jatuhnya balon udara “sipil” mereka adalah reaksi yang berlebihan dari AS. Mereka merasa memiliki hak untuk menanggapi peristiwa penembakan itu lebih lanjut.

China telah mengirimkan balon mata-mata ke lebih dari 40 negara di lima benua. Hasil pengamatan pesawat U-2 milik Amerika Serikat menyatakan bahwa balon tersebut mampu melakukan operasi pengumpulan sinyal intelijen, bukan sekadar balon cuaca biasa. Balon itu disebut oleh para pejabat AS sebagai armada yang dikembangkan untuk melakukan pengawasan mata-mata. Militer Cina juga diketahui seringkali melakukan penerbangan tertentu.

Munculnya 3 objek tak dikenal pasca penembakan balon China

Kemunculan objek udara tak dikenal lainnya muncul kurang dari seminggu setelah penembakan balon udara Cina. orth American Aerospace Defense Command (NORAD) mendeteksi sebuah objek tak dikenal seukuran city car pada 9 Februari lalu. Objek tersebut dipandang sebagai sebuah ancaman potensial untuk lalu lintas udara sipil.

Presiden AS, Joe Biden, untuk kali kedua, mengeluarkan perintah tembak jatuh pada Jumat 10 Februari. Sepasang jet tempur Lockheed Martin F-22 Raptor terlibat dalam eksekusi pencegatan dan satu melepaskan rudalnya. Objek saat itu berada pada ketinggian sekitar 12 kilometer dan mengarah timur laut di atas perairan beku Laut Arktik setelah sebelumnya terlacak terbang di atas daratan Deadhorse, Alaska.

Tentara Angkatan Laut AS yang ditugaskan ke Assault Craft Unit 4 mengamati bagian balon udara Cina yang jatuh ditembak oleh Angkatan Udara AS di lepas pantai Carolina Selatan untuk diangkut dari kapal yang berlabuh di Pantai Virginia, Virginia ke agen federal di Pangkalan Ekspedisi Gabungan Little Creek, 10 Februari 2023 dalam gambar ini dirilis oleh Angkatan Laut A.S. di Washington, A.S. 13 Februari 2023. Awak Angkatan Laut AS yang telah menemukan sebagian peralatan dari dasar laut. Petty Officer 1st Class Kris Lindstrom/A.S. Angkatan Laut/Handout melalui Reuters

Penembakan kembali dilakukan pada objek ketiga yang berbentuk silider di atas Yukon di wilayah Kanada. Tembak jatuh dilakukan usai dilakukan komunikasi antara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dengan Biden, pada Sabtu 11 Februari lalu.

Pasukan Amerika Serikat masih mencari sisa-sisa objek ini ketika kabar penampakan UFO keempat dan ditembak jatuh jet tempur F-16 pada Minggu, 12 Februari.

Terkait objek keempat yang terbang pada ketinggian 6,1 kilometer, militer Amerika Serikat memandangnya bukanlah ancaman, hanya berpotensi mengganggu lalu lintas udara domestik, Selain juga kemungkinan menjadi mata-mata. Objek diyakini sama seperti yang sempat dilaporkan dideteksi di langit Montana dekat situs militer yang sensitif pada Sabtu malam. Saat itu Angkatan Udara AS sempat menutup wilayah udara setempat namun tak ditemukan objek yang dimaksud.

HATTA MUARABAGJA
Pilihan editor : China Balik Tuduh AS Terbangkan Balon Mata-mata Lebih dari 10 Kali

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

3 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

4 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

9 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

10 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

10 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

10 jam lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

23 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

1 hari lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

1 hari lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya