Top 3 Dunia: Raja Malaysia Lantik 4 PM dalam Empat Tahun, Twitter Kenakan Biaya untuk aplikasi relawan Gempa Turki, Upaya Grup Wagner Rekrut Veteran AS
Reporter
Tempo.co
Editor
Ida Rosdalina
Rabu, 15 Februari 2023 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Dunia edisi Selasa, 14 Februari 2023, dipuncaki oleh berita dari negeri tetangga. Raja Malaysia berharap Anwar Ibrahim adalah perdana menteri terakhir yang ia lantik. Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah ternyata telah melantik 4 perdana menteri, sebuah angka yang luar biasa mengingat masa jabatannya yang hanya lima tahun.
Berita selanjutnya yang menyita perhatian adalah tentang Twitter yang mengenakan bayaran untuk alat yang sangat membantu dalam misi penyelamatan dan pencarian korban gempa Turki. Alat yang dikenal sebagai API menggunakan data dari media sosial milik Elon Musk ini untuk dianalisis demi kepentingan penyebaran bantuan.
Berita terakhir dalam deretan Top 3 Dunia ini adalah tentang Grup Wagner yang ingin merekrut tentara Amerika Serikat. Mereka membidik para veteran yang kecewa untuk persiapan serangan besar-besaran ke Ukraina.
Berikut tiga teratas dalam deretan berita dunia:
Raja Malaysia Berharap Anwar Ibrahim PM Terakhir yang Dia Lantik, Kenapa?
Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah mengungkapkan harapan agar Anwar Ibrahim menjadi perdana menteri terakhir yang dia lantik.
“Beta berharap perdana menteri yang ke-10 ini adalah yang terakhir buat beta sebelum beta berangkat pulang ke negeri Pahang Darul Makmur,” kata Al-Sultan Abdullah dalam upacara pembukaan parlemen Malaysia ke-15 periode kedua di Kuala Lumpur, Senin, 13 Februari 2023.
Al-Sultan Abdullah menjadi Raja Malaysia sejak 31 Januari 2019 dan masa jabatannya berakhir 30 Januari 2024. Ia telah melantik empat perdana menteri, yakni Tun Dr Mahathir Mohamad, Tan Sri Muhyiddin Yassin, Ismail Sabri Yaakob, dan PM ke-10 Anwar Ibrahim.
Selanjutnya baca di sini.
Bantu Korban Gempa Turki-Suriah, Alat Ini Malah Akan Dikenakan Biaya oleh Twitter
Sebagai buntut dari gempa Turki dan Suriah, ribuan pengembang perangkat lunak sukarela telah menggunakan alat Twitter yang penting untuk meminta bantuan — termasuk dari orang-orang yang terjebak di bangunan yang runtuh — dan menghubungkan orang-orang dengan organisasi penyelamat.
Namun, mereka akan segera kehilangan akses itu kecuali membayar Twitter biaya bulanan minimal US$100 — halangan bagi banyak sukarelawan dan organisasi nirlaba dengan anggaran terbatas.
Selanjutnya baca di sini.
Grup Wagner Rusia Disebut Bidik Eks Tentara AS Jadi Anggotanya
Grup Wagner Rusia disebut sedang merekrut veteran tentara Amerika Serikat untuk perang di Ukraina. Video perekrutan Rusia yang menargetkan warga Amerika muncul saat negara Beruang Merah ini mempersiapkan serangan besar-besaran setelah musim dingin.
Dalam klip video berdurasi satu setengah menit yang beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir, suara beraksen Rusia yang kental sedang berbicara langsung kepada dokter hewan AS yang kecewa. Teks berbahasa Rusia menampilkan gambar perang AS dan kekacauan global.
Selanjutnya baca di sini.
Pilihan Editor: Hari Valentine di Arab Saudi: Dulu Dilarang, Kini Dirayakan Terang-terangan