Jadi Mata-Mata Rusia, Penjaga Kedutaan Inggris di Berlin Disidang
Reporter
Fatima Asni Soares
Editor
Sita Planasari
Selasa, 14 Februari 2023 10:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Seorang penjaga keamanan di kedutaan Inggris di ibu kota Jerman, Berlin mengumpulkan informasi yang sangat sensitif selama lebih dari tiga tahun untuk Rusia.
"Termasuk komunikasi rahasia pemerintah dengan Perdana Menteri Inggris saat itu, Boris Johnson," kata jaksa penuntut di pengadilan London pada Senin.
David Ballantyne Smith, 58 tahun, memindai salinan surat dari dua menteri kabinet kepada Johnson dan dokumen lain yang berkaitan dengan "masalah perdagangan yang sensitif," kata jaksa Alison Morgan kepada London's Old Bailey .
Smith, yang mengaku bersalah atas delapan dakwaan, diduga telah mengumpulkan informasi sejak awal Maret 2018 hingga penangkapannya pada Agustus 2021. Ini sehari setelah ia bertemu dengan “Irina”, seorang perwira MI5 yang menyamar sebagai anggota dinas intelijen militer Rusia.
Morgan mengatakan penggeledahan di rumah Smith di Potsdam, Jerman, setelah penangkapannya menemukan stik USB yang berisi beberapa foto staf kedutaan dan paspor diplomatik.
Smith juga memfilmkan sejumlah dokumen sensitif yang dia temukan– termasuk surat November 2020 dari Menteri Perdagangan saat itu Liz Truss dan Menteri Bisnis saat itu Alok Sharma kepada Johnson, yang diklasifikasikan sebagai “rahasia,” katanya.
Morgan mengatakan Smith mengirim surat yang berisi "informasi yang sangat sensitif tentang kedutaan Inggris dan mereka yang bekerja di dalamnya" kepada Jenderal Mayor Sergey Chukhrov, atase militer Rusia di Berlin, pada November 2020.
Surat itu – yang ditulis di kertas berkepala kedutaan Inggris – mencantumkan nama, alamat rumah dan nomor telepon staf kedutaan serta dokumen terlampir yang ditulis oleh pejabat utama kedutaan Inggris yang berurusan dengan Rusia, kata Morgan.
Dia menambahkan bahwa penemuan surat Smith kepada Chukhrov mendorong penyelidikan bersama antara otoritas Inggris dan Jerman.
Penyelidikan ini untuk pertama kali melibatkan seorang perwira MI5 untuk menyamar sebagai "Dmitry," seorang warga negara Rusia yang memberikan bantuan kepada Inggris.
Rekaman yang direkam secara diam-diam diputar di pengadilan yang menunjukkan Smith merekam rekaman CCTV "Dmitry" dari dalam kios keamanan kedutaan.
Smith kemudian didekati oleh "Irina", yang mengatakan kepadanya bahwa dia membutuhkan bantuan karena seseorang telah "menyampaikan informasi kepada Inggris dan informasi tersebut dapat merusak Rusia".
Dalam rekaman kamera tersembunyi yang diputar ke pengadilan, "Irina" bertanya apakah Smith dapat membantu dan dia menjawab: "Nah, seperti apa?"
<!--more-->
"Pandangan anti-Barat”
Smith mengaku bersalah pada November untuk delapan pelanggaran di bawah Undang-Undang Rahasia Resmi, termasuk satu tuduhan yang berkaitan dengan menyampaikan informasi kepada Chukhrov.
Dia mengakui tujuh dakwaan lain yang berkaitan dengan pengumpulan informasi yang mungkin berguna bagi negara Rusia.
Smith menyangkal bermaksud menimbulkan prasangka terhadap Inggris, Morgan mengatakan kepada pengadilan. Smith juga mengaku bersalah karena telah menyebabkan "ketidaknyamanan dan rasa malu." Dia menyangkal menerima pembayaran apapun.
Penuntut berpendapat bahwa Smith – yang memberi tahu rekan-rekannya tentang “pandangan anti-Inggris yang kuat,” serta dukungannya untuk Presiden Rusia Vladimir Putin – memiliki “niat yang jelas untuk merugikan Inggris.”
Morgan mengatakan Smith mengungkapkan "pandangan anti-Barat dan anti-NATO" kepada rekan-rekannya dan berbicara tentang dukungannya untuk Rusia dan Presiden Vladimir Putin.
“Dia mengungkapkan pandangan tentang perang di Ukraina yang menentang pemerintah Ukraina dan mendukung Rusia,” tambahnya.
Hakim Mark Wall diperkirakan akan memutuskan hukuman Smith pada Jumat pekan ini.
Pilihan Editor: Diduga Mata-mata Rusia, Warga Jerman Dibekuk di Bandara Munich
AL ARABIYA (Fatima Asni Soares)