India Minta Warganya Peluk Sapi di Hari Valentine, Tapi Akhirnya Dibatalkan

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 11 Februari 2023 12:17 WIB

Seekor sapi di India melahirkan anak sapi dengan dua kepala satu tubuh. Sumber: indiaphotoagency/ Jam Press

TEMPO.CO, Jakarta - Ajakan pemerintah India untuk memeluh sapi di perayaan Hari Valentine, menuai reaksi di media sosial. Dewan Kesejahteraan Hewan India mengatakan memeluk hewan akan meningkatkan kebahagiaan individu dan kolektif.

Namun anjuran ini akhirnya ditarik lagi oleh pemerintah India. Sebelumnya pemerintah meminta warganya memeluk sapi untuk mempromosikan nilai-nilai Hindu.

Dewan Kesejahteraan Hewan India (AWBI) mencabut seruan "Hari Pelukan Sapi" setelah menuai kritik dari lawan politik dan pengguna media sosial. Nilanjan Mukhopadhyay, seorang analis politik, mengatakan seruan untuk memeluk sapi benar-benar gila dan menentang logika.

Dia menambahkan bahwa keputusan yang semulai bertujuan mencegah politik Hindutva atau nasionalisme Hindu, justru menghadapi kritik keras dari semua penjuru. Namun AWBI mengatakan keputusan itu telah dibatalkan.

Menurut AWBI, sapi adalah tulang punggung budaya India dan ekonomi pedesaan karena sifatnya yang bergizi seperti (seorang) ibu. Namun reaksinya beragam. Pengguna media sosial mengunggah video sapi yang menolak dipeluk dan melarikan diri. Netijen lainnya berpendapat bahwa lebih baik mengikuti budaya sendiri, bukan budaya Barat.

Advertising
Advertising

Anak muda India biasanya menghabiskan Hari Valentine dengan berkerumun di taman dan restoran. Mereka bertukar hadiah dan mengadakan pesta.

Memeluk sapi juga bukan hal baru yang dianggap sebagai terapi di beberapa belahan dunia. Di Belanda, memeluk sapi dikenal sebagai "koe knuffelen."

Umat Hindu yang taat menyembah sapi yang dikenal sebagai gau mata, atau induk sapi. Sebagian besar negara bagian di India telah melarang penyembelihan sapi.

Dalam beberapa tahun terakhir, orang-orang Hindu garis keras tertentu telah menggerebek toko-toko yang menjual barang-barang Hari Valentine, membakar kartu dan hadiah, serta mengusir pasangan yang berpegangan tangan keluar dari restoran dan taman. Mereka bersikeras bahwa Hari Valentine bertentangan dengan nilai-nilai tradisional dan mempromosikan pergaulan bebas. Kelompok nasionalis Hindu seperti Shiv Sena dan Bajrang Dal mengatakan penggerebekan semacam itu membantu menegaskan kembali identitas Hindu.

Kritik terhadap Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan pemerintahnya telah mendorong agenda Hindu, mencari supremasi agama di negara sekuler yang dikenal dengan keberagamannya. Sebanyak 80 persen penduduk India yang berjumlah 1,4 miliar orang memeluk agama Hindu. Sisanya adalah beragama Muslim, Kristen, Sikh, Budha dan Jain.

SKY NEWS

Pilihan Editor: Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

Berita terkait

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

1 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

9 jam lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

3 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

4 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya