Putin Diduga Terlibat Jatuhnya MH17 Tapi Tak Bisa Diseret ke Pengadilan, Kenapa?

Sabtu, 11 Februari 2023 09:11 WIB

Petugas mengangkut puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH17 di lokasi jatuhnya pesawat di dekat desa Hrabove (Grabovo) di wilayah Donetsk, timur Ukraina 20 November 2014. REUTERS/Antonio Bronic

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat lainnya diduga terlibat dalam jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 2014 lalu saat sedang terbang di atas Ukraina timur. Penyelidik internasional yang menyelidiki jatuhnya pesawat MH17 menyampaikan temuan terbaru mereka pada Rabu, 8 Februari 2023, termasuk kemungkinan menyebutkan tersangka tambahan.

Penyelidik terus mengumpulkan bukti mengenai kehancuran pesawat dan dapat mengidentifikasi operator sistem rudal serta pejabat tinggi militer atau politik Rusia yang bertanggung jawab atas pemindahan rudal masuk dan keluar dari Ukraina.

Jaksa penuntut internasional mengklaim telah menemukan indikasi yang kuat bahwa Presiden Vladimir Putin memberikan persetujuan untuk penggunaan rudal Rusia dalam menembak jatuh pesawat MH17 di atas Ukraina timur pada 2014.

Meskipun demikian, mereka menyatakan bahwa bukti keterlibatan Putin dan pejabat Rusia lain tidak cukup konkret untuk membawa hukuman pidana, sehingga penyelidikan akan diakhiri tanpa adanya penuntutan lebih lanjut.

"Penyelidikan kini telah mencapai batasnya," kata jaksa Digna van Boetzelaer dalam konferensi pers di Den Haag, Rabu, 8 Februari 2023. "Temuan ini tidak cukup untuk penuntutan tersangka baru."

Advertising
Advertising

Jaksa Mengutip Penyadapan Telepon Pejabat Rusia sebagai Bukti

Penyelidik mengacu pada rekaman pengintaian telepon tahun 2014 antara pejabat Rusia sebagai bukti bahwa persetujuan Putin diperlukan sebelum permintaan peralatan oleh separatis diterima.

Selain itu, mereka juga mengacu pada percakapan tahun 2017 antara Putin dan kepala administrator provinsi Luhansk Ukraina yang ditunjuk oleh Rusia, ketika kedua pihak membahas situasi militer dan pertukaran tahanan.

Vonis Sebelumnya Terhadap 3 Tersangka

Pada bulan November, pengadilan Belanda menghukum dua mantan agen intelijen Rusia, Igor Girkin dan Sergei Dubinsky, dan seorang pemimpin separatis Ukraina Leonid Kharchenko atas pembunuhan karena membantu mengatur sistem rudal BUK Rusia untuk menembak jatuh pesawat. Ketiga pria, yang diadili secara in absentia, masih buron.

Mereka dianggap bertanggung jawab membantu mengatur sistem misil Rusia yang digunakan untuk menembak jatuh pesawat Boeing 777 di atas Ukraina pada 2014, menewaskan semua 298 penumpang, termasuk 196 orang Belanda, 43 orang Malaysia, dan 38 warga Australia.

Rusia Membantah Bertanggung Jawab atas Tragedi MH17

Rusia membantah keterlibatan apa pun dan menolak putusan pengadilan tahun lalu sebagai "skandal" dan bermotivasi politik.

Pada saat pesawat ditembak jatuh, pasukan Ukraina bertempur dengan separatis pro-Rusia di provinsi Donetsk, Ukraina timur. Meski Rusia telah mencaplok Krimea pada Maret 2014, Rusia menyangkal keterlibatan militer dalam pertempuran di Donetsk saat itu.

Namun sebagai bagian dari hukuman terhadap ketiga pria tersebut pada November, pengadilan Belanda memutuskan bahwa Rusia sebenarnya memiliki "kendali menyeluruh" atas pasukan separatis di Donetsk mulai Mei 2014.

Jaksa mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka tidak dapat mengidentifikasi tentara tertentu yang bertanggung jawab atas penembakan rudal, yang berasal dari brigade ke-53 Rusia di Kursk.

Australia Akan Minta Rusia Bertanggung Jawab

Meski putin tidak bisa dituntut karena kurangnya bukti, tapi Australia pada Kamis 9 Februari 2023 berjanji akan meminta pertanggungjawaban Rusia atas penembakan yang menyebabkan jatuh pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH17.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong dan Jaksa Agung Mark Dreyfus mengatakan Rusia telah berulang kali mencoba menggagalkan penyelidikan, sehingga "tidak mungkin" untuk mengumpulkan bukti.

"Invasi ilegal dan tidak bermoral Rusia ke Ukraina dan kurangnya kerjasama dengan penyelidikan telah membuat upaya investigasi yang sedang berlangsung dan pengumpulan bukti tidak mungkin dilakukan saat ini," kata mereka dalam pernyataan bersama.

Mereka menambahkan bahwa Australia akan meminta pertanggungjawaban Rusia atas perannya dalam jatuhnya pesawat sipil.

Meski Putin Tidak Bisa Dituntut, Keluarga Korban MH17 Lega

Piet Ploeg, ketua yayasan yang mewakili para korban, mengatakan dia kecewa karena penyelidikan telah berakhir, tetapi senang jaksa telah memberikan bukti keterlibatan Putin.

"Kami tidak bisa berbuat banyak dengan itu, Putin tidak bisa dituntut, katanya. Kami ingin tahu siapa yang paling bertanggung jawab dan itu sudah jelas," kata Piet.

Saudara laki-laki Ploeg, istri saudara laki-lakinya, dan keponakannya meninggal dalam kecelakaan pesawat MH17 itu.

Pesawat MH17 ditembak jatuh saat terbang di atas Ukraina timur dari Amsterdam ke Kuala Lumpur pada 17 Juli 2014, menewaskan semua penumpang, termasuk 196 warga negara Belanda. Setelah insiden tersebut, Belanda, Australia, Belgia, Ukraina, dan Malaysia membentuk tim investigasi bersama mengumpulkan bukti tindakan pidana.

CHANNEL NEWSASIA | AL JAZEERA

Pilihan Editor: Kasus MH17, Penyelidik Hari Ini Ungkap Temuan Baru di Pengadilan Internasional

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

18 menit lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

17 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya