Dugaan Pembunuhan, Mantan Gubernur di Rusia Dituntut 23 Tahun Penjara

Reporter

Tempo.co

Kamis, 9 Februari 2023 09:30 WIB

Palu Hakim. [www.ghanaweb.com]

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa menuntut hukuman 23 tahun penjara pada Sergey Furgal, mantan gubernur Khabarovsk, Rusia atas tuduhan mengorganisir serangan yang menargetkan tiga orang, di mana kejadian ini hampir dua dekade silam. Furgal adalah anggota paling berpengaruh di Partai Liberal Demokrat Rusia dan sudah ditahan sejak 2020.

Pada Kamis, 2 Februari 2023, juri menemukan Furgal bersalah atas sejumlah dakwaan yang kejadiannya pada awal tahun 2000-an atau saat Furgal masih menjadi pengusaha di Far East Rusia. Di antara aktivitas bisnis yang dia lakukan adalah penebangan pohon dan besi tua sehingga membuatnya bersengketa dengan kompetitornya bernama Evgeny Zorya.

Pada Oktober 2004, Zorya ditemukan tewas terbunuh tak lama setelah sebuah pengadilan memutuskan salah satu dari dua pengusahan tersebut (Zorya dan Furgal) berhak mengendalikan sebuah pabrik yang diperebutkan.

Advertising
Advertising

Pengusahan lainnya yang berkompetisi dengan Furgal adalah Alexsandr Smolsky, yang nyaris selamat dari upaya pembunuhan pada tahun yang sama saat Zorya ditemukan tewas. Ketika itu, ada sejumlah granat dilemparkan ke garasi rumahnya. Jaksa penuntut mendakwa Furgal telah berkonspirasi untuk melakukan upaya pembunuhan ini.

Korban lain yang diduga terkait dengan tindakan Furgal adalah Oleg Bulatov, di mana dia tewas dengan sebuah tembakan dan serangan granat pada awal 2005. Jaksa penuntut mengatakan mereka sudah mengantongi informasi soal pembunuhan Zorya dan Furgal cemas kalau Bulatov akan melawannya.

Ada empat orang lainnya, termasu dua tersangka pembunuh bayaran ditangkap dalam penyelidikan. Sedangkan tersangka kelima masih buron. Di antara tersangka yang diduga tersangkut dalam kasus pembunuhan ini adalah seorang mantan anggota kepolisian yang diduga membagi informasi soal para korban dengan komplotan pembunuh. Ketika itu, tersangka mantan anggota polisi ini tidak dapat dituntut karena ada undang-undang pembatasan.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor:Soal Usulan Gubernur Ditunjuk Presiden, Wapres Ma'ruf Amin: Nanti Dibicarakan Ahlinya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

12 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

12 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

13 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

15 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

16 jam lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

16 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

16 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

17 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

18 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya