Fakta Balon Mata-Mata Cina, Sempat Dikira Bintang hingga Akhirnya Ditembak Jatuh

Minggu, 5 Februari 2023 18:15 WIB

Balon mata-mata Cina yang diduga melayang ke laut setelah ditembak jatuh di lepas pantai di Surfside Beach, Carolina Selatan, AS 4 Februari 2023. Pesawat tempur militer Amerika Serikat (AS) menembak jatuh yang diduga balon mata-mata Cina di lepas pantai South Carolina. REUTERS/Randall Hill

TEMPO.CO, Jakarta - Militer AS mendeteksi masuknya balon udara, yang mereka sebut sebagai balon mata-mata milik Cina, di atas Montana Jumat, 3 Februari 2022. Seorang pejabat AS lainnya mengatakan balon itu telah dilacak di dekat Kepulauan Aleutian dan Kanada sebelum memasuki Amerika Serikat.

Baca: Cina Kecam Keras Penembakan Balon Mata-mata, Sebut AS Berlebihan

Salah satu pejabat mengatakan jalur penerbangan akan membawa balon melewati sejumlah area sensitif, namun tidak memberikan rinciannya secara jelas. Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom di Montana adalah kandang bagi 150 silo rudal balistik antarbenua.

Balon mata-mata telah terbang di atas Amerika Serikat beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, tetapi balon ini tampaknya bertahan lebih lama dari sebelumnya, kata salah satu pejabat AS.

Senator AS. Marco Rubio, Republikan teratas di komite intelijen Senat, mengatakan balon mata-mata itu mengkhawatirkan tetapi tidak mengejutkan. "Tingkat spionase yang ditujukan ke negara kita oleh Beijing telah tumbuh secara dramatis lebih intens dan kurang ajar selama 5 tahun terakhir," kata Rubio di Twitter.

Sempat Dikira Bintang di Siang Bolong, Padahal Seukuran Bus

Advertising
Advertising

Penduduk Billings, Chase Noak, yang merekam pada hari Rabu, mengatakan pada awalnya dia mengira balon mata-mata tersebut adalah bintang. "Tapi saya pikir itu agak gila karena saat itu siang bolong dan ketika saya melihatnya, itu terlalu besar untuk sebuah bintang," katanya kepada Reuters.

Pakar pertahanan John Parachini memperkirakan ukuran balon itu setara dengan panjang tiga bus. Balon semacam itu biasanya beroperasi pada ketinggian 80.000-120.000 kaki (24.000-37.000 meter), jauh di atas tempat lalu lintas udara komersial.

Craig Singleton, seorang ahli Cina dari Yayasan Pertahanan Demokrasi, mengatakan bahwa balon semacam itu telah banyak digunakan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin dan merupakan metode pengumpulan informasi intelijen yang murah.

<!--more-->

Akibat Balon Mata-Mata, Menlu AS Tunda Kunjungan ke Cina

Senator Republik Tom Cotton meminta Blinken untuk membatalkan perjalanannya. Menteri Luar Negeri Antony Blinken akhirnya menunda kunjungan ke Beijing, yang tadinya dijadwalkan Jumat kemarin, 3 Februari 2023, gara-gara balon mata-mata Cina terbang melintasi Amerika Serikat dalam apa yang disebut Washington sebagai "pelanggaran nyata" terhadap kedaulatan mereka.

Blinken akan melakukan perjalanan ke Cina minggu depan untuk kunjungan yang disetujui pada November oleh Biden dan Presiden Cina Xi Jinping. Tidak jelas bagaimana penemuan balon mata-mata dapat mempengaruhi rencana tersebut.

Blinken mengatakan dia tidak akan menentukan tanggal kapan dia akan pergi ke Cina dan fokusnya adalah menyelesaikan insiden saat ini. "Langkah pertama adalah mendapatkan aset pengawasan, keluar dari ruang udara kita," katanya, seraya menambahkan bahwa Washington akan mempertahankan jalur komunikasi terbuka dengan Cina .

Pada konferensi pers dengan menteri luar negeri Korea Selatan pada Jumat, Blinken mengatakan dia telah memberi tahu Wang Yi, direktur Komisi Pusat Luar Negeri Cina , bahwa pembatalan mendadak perjalanannya adalah akibat "tindakan tidak bertanggung jawab" oleh Cina , tetapi Washington tetap berkomitmen untuk mempererat hubungan dan dia akan berkunjung ketika kondisi memungkinkan.

Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Biden diberi pengarahan tentang penerbangan balon pada hari Selasa dan ada "konsensus pemerintah bahwa tidak pantas melakukan perjalanan ke Republik Rakyat Cina saat ini," katanya.

<!--more-->

Ditembak AS, Dikecam Cina

Amerika Serikat menembak jatuh balon mata-mata Cina yang terbang di wilayahnya. Tindakan AS ini menuai reaksi keras dari Cina. Beijing mengklaim balon mata-mata itu adalah pesawat tak berawak sipil yang tak sengaja terbang di langit AS.

“AS menggunakan kekuatan untuk menyerang pesawat tak berawak sipil kami, yang jelas merupakan reaksi berlebihan. Kami menyampaikan protes serius terhadap tindakan AS ini,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Cina Tan Kefei dalam sebuah pernyataan pada Minggu sore waktu setempat, 5 Februari 2023. "Cina berhak menggunakan cara yang diperlukan untuk menghadapi situasi serupa," katanya.

Kementerian Luar Negeri Cina pada hari Minggu menuduh Amerika Serikat bereaksi berlebihan dan secara serius melanggar praktik internasional. Pernyataan ini diungkapkan setelah jet tempur militer AS pada hari Sabtu menembak jatuh balon di atas Samudra Atlantik. Misi ini dipuji oleh Presiden Joe Biden sebagai keberhasilan.

Para pejabat AS telah membantah klaim Cina yang berulang kali menyatakan bahwa balon yang jatuh itu hanya untuk penggunaan sipil. Balon itu telah masuk ke wilayah udara Amerika karena kecelakaan.

“Ini adalah balon pengintai Cina. Balon mata-mata ini dengan sengaja melintasi Amerika Serikat dan Kanada dan kami yakin balon itu berupaya memantau situs-situs militer yang sensitif,” kata seorang pejabat senior pemerintah AS.

Pejabat Pentagon awal pekan ini mengatakan balon mata-mata Cina itu tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik. AS memutuskan untuk tidak menembak jatuh balon tersebut saat berada di darat karena risiko jatuhnya puing-puing yang melukai warga sipil dan menunggu sampai berada di atas lautan.

Simak: Menengok Lagi Ihwal Huawei Dituding Mata-mata oleh Amerika Serikat

REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

8 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

9 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

14 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

14 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

14 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

20 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

1 hari lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

1 hari lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya