NATO Memperkuat Kemitraan dengan Jepang
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Selasa, 31 Januari 2023 13:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada Selasa, 31 Januari 2023, mengumumkan akan memperkuat kemitraan dengan Jepang di tengah perang Ukraina yang masih berlangsung. Jika tidak ada aral melintang, Stoltenberg akan rapat dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam kunjungan kerjanya ke Jepang.
“Perang di Ukraina telah menjadi permasalahan kita semua. Kami pun berterima kasih atas dukungan yang diberikan Jepang untuk menggunakan sejumlah pesawat dan kemampuan kargonya,” kata Stoltenberg dalam sebuah pidato singkat setelah meninjau pangkalan udara Iruma milik Kementerian Pertahanan Jepang.
Baca juga:Fakta Pembakaran Al Quran, Kedutaan Digeruduk hingga Erdogan Tak Sudi Dukung Swedia ke NATO
Kunjungan kerja yang dilakukan Stoltenberg ditujukan untuk mendorong hubungan sekutu-sekutu Barat dengan negara-negara di Asia dalam menghadapi perang Ukraina dan naiknya kompetisi dengan Cina.
Sebelum bertolak ke Jepang, Stoltenberg akan singgah di Ibu Kota Seoul pada Senin, 30 Januari 2023. Di Seoul, Stoltenberg mendesak Negeri Gingseng tersebut agar meningkatkan dukungan militernya ke Ukraina dengan menyebut negara-negara lain sudah mengubah kebijakan mereka yang sebelumnya tidak memberikan persenjataan ke negara-negara konflik buntut dari invasi Rusia.
Rusia menyerukan invasi ke Ukriana pada 24 Februari 2023. Invasi tersebut disebutnya sebagai sebuah operasi khusus untuk mengatasi ancaman-ancaman terhadap keamanan Rusia.
Sebelumnya pada awal Maret 2022, Stoltenberg pernah mengatakan kalau NATO punya sebuah tanggung jawab untuk mencegah terjadinya perang di luar Ukraina karena itu akan jauh lebih berbahaya, lebih menghancurkan dan akan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia.
Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Cina Tolak Kesepakatan Pembatasan Akses Ekspor Semikonduktor
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
