Myanmar Diundang dalam Pertemuan Militer ASEAN di Bangkok

Reporter

Tempo.co

Selasa, 31 Januari 2023 11:11 WIB

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Myanmar, yang merebut kekuasaan dalam kudeta dua tahun lalu, diundang untuk turut serta dalam pertemuan militer regional ASEAN yang diketuai bersama oleh Thailand dan Amerika Serikat.

Baca juga: Menlu Retno Marsudi: Krisis Myanmar Tak Mungkin Selesai dalam Setahun

Kelompok Kerja Pakar untuk Keamanan Maritim ASEAN Defense Ministers’ Meeting Plus (ADMM-Plus) selama lima hari akan dimulai pada 20 Februari. Pertemuan itu juga akan mencakup latihan “table top”.

Myanmar Now, sebuah publikasi online independen yang berfokus pada Myanmar yang melaporkan undangan tersebut pada Senin, mengatakan telah menerima bocoran dokumen yang menunjukkan latihan teoretis yang dirancang untuk menangani pencarian dan penyelamatan, pembajakan, dan penyelundupan obat-obatan, senjata, dan manusia.

Letnan Kolonel Martin Meiners, juru bicara Departemen Pertahanan AS, mengatakan kepada Myanmar Now bahwa militer Myanmar telah diundang sesuai dengan protokol ASEAN. “Kehadiran di forum ASEAN ditentukan oleh negara anggota ASEAN,” kata Meiners kepada outlet tersebut.

Advertising
Advertising

Selain 10 anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), pertemuan itu akan mencakup perwakilan dari mitra dialog Australia, Cina, India, Jepang, Selandia Baru, Rusia, Korea Selatan, dan AS.

ASEAN telah berjuang dengan berbagai cara menangani Myanmar, di tengah kegagalan para jenderal yang berkuasa untuk mewujudkan rencana yang seharusnya mengakhiri kekerasan yang dipicu oleh kudeta 1 Februari 2021.

Asosiasi tersebut telah melarang kehadiran perwakilan senior militer Myanmar dari KTT utama, tetapi setelah dua tahun pertumpahan darah, beberapa negara anggota menyerukan ASEAN untuk terlibat dengan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang dibentuk oleh politisi terpilih yang disingkirkan para jenderal ketika mereka merebut kekuasaan.

Ada harapan bahwa Indonesia, yang mengambil alih kepemimpinan bergilir dari Kamboja untuk tahun 2023, akan mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Myanmar. Jakarta telah mendukung keterlibatan dengan NUG. Pada November, Presien Joko Widodo menyerukan agar larangan terhadap para jenderal juga dilakukan di luar KTT utama ASEAN.

Militer di bawah Jenderal Senior Min Aung Hlaing mengatakan akan mengadakan pemilihan pada Agustus tahun ini. Aung San Suu Kyi, pemimpin terpilih dan politisi paling populer di negara itu, telah dijatuhi hukuman penjara selama lebih dari 30 tahun setelah serangkaian persidangan rahasia.

Myanmar bergabung dengan ASEAN pada 1997 di bawah rezim militer sebelumnya.

Baca juga: Junta Myanmar Gelar Pemilu, Dinilai Hanya Akal-akalan

AL JAZEERA

Berita terkait

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

4 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

6 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

6 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

6 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

7 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

8 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

8 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

9 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

9 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

9 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya