Pengadilan Luksemburg Menangkan Malaysia Melawan Gugatan Rp224 Triliun

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 27 Januari 2023 16:14 WIB

Menara Kembar Petronas berbalut cahaya merah untuk merayakan Tahun Baru Imlek di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 21 Januari 2023. (Xinhua/Chong Voon Chung)

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Luksemburg memenangkan Malaysia dari keharusan membayar ganti rugi sebesar hampir 15 miliar dolar AS atau sekitar Rp224 triliun terhadap keturunan Sultan Sulu seperti keputusan pengadilan arbitrase Prancis.

Pengadilan Prancis tahun lalu memerintahkan Malaysia membayar 14,9 miliar dolar kepada ahli waris sultan Sulu terakhir untuk menghormati kesepakatan sewa tanah era kolonial. Malaysia, yang tidak berpartisipasi dalam proses arbitrase, menganggap keputusan tersebut ilegal.

Keputusan arbitrase itu tidak berlanku di Prancis karena Malaysia banding, tetapi dapat ditegakkan di luar Prancis di bawah perjanjian PBB tentang arbitrase internasional.

Baca juga Keturunan Sultan Sulu Tuntut Malaysia Bayar Ganti Rugi Rp227 Triliun, Ini Masalahnya

Menteri Hukum Malaysia Azalina Othman Said mengatakan Pengadilan Luksemburg pada Selasa, 24 Januari 2023, telah mengesampingkan permintaan untuk "perintah lampiran" yang dibuat oleh ahli waris Sultan Sulu.

Azalina tidak memberikan perincian keputusan pengadilan dalam sebuah pernyataan yang menggambarkannya sebagai "kemenangan signifikan" bagi Malaysia.

Paul Cohen, pengacara ahli waris, mengatakan putusan pengadilan Prancis "tidak ada hubungannya dengan status putusan arbitrase, di Luksemburg sendiri atau di tempat lain".

Advertising
Advertising

"Ini adalah keputusan awal, sebagai langkah awal, di salah satu dari beberapa yurisdiksi tempat kami meminta penegakan hukum," katanya dalam email kepada Reuters.

"Kami bahkan belum melihat keputusannya - hal yang sama berlaku untuk Malaysia - jadi kami tidak yakin atas dasar apa Malaysia ingin berkomentar saat ini."

Pengadilan Luksemburg tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Juli lalu, dua anak perusahaan perusahaan minyak negara Malaysia Petronas yang berbasis di Luksemburg disita oleh petugas pengadilan sebagai bagian dari upaya ahli waris untuk menegakkan keputusan tersebut.

Azalina tidak menyebutkan apakah putusan pengadilan itu terkait penyitaan unit Petronas.

"Keputusan ini membenarkan kebijakan pemerintah untuk membela Malaysia dengan penuh semangat di setiap forum untuk memastikan bahwa kepentingan, kekebalan kedaulatan, dan kedaulatan Malaysia dilindungi dan dilestarikan setiap saat," kata Azalina dalam sebuah pernyataan.

Petronas mengatakan akan menggugat setiap klaim yang dibuat atas asetnya.

Perselisihan itu berawal dari kesepakatan yang ditandatangani pada 1878 antara dua kolonial Eropa dan sultan atas penggunaan wilayahnya di Malaysia saat ini – sebuah perjanjian yang dihormati oleh Malaysia merdeka hingga 2013, dengan cara membayar ke keturunan raja sekitar US$1.000 (Rp15 juta) per tahun.

Namun Kuala Lumpur menghentikan pembayaran setelah serangan berdarah oleh pendukung mantan kesultanan yang ingin merebut kembali tanah dari Malaysia.

Ahli waris Sultan Sulu membawa masalah penangguhan pembayaran itu ke pengadilan arbitrase dan dimenangkan. Malaysia sendiri tidak mengakui arbitrase. Jumlah gugatan ini hampir seperempat dari anggaran negara Malaysia 2022 sebesar Rp1.086 triliun.

REUTERS

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

13 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

20 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya