Kisah Idi Amin, Presiden Uganda Paling Brutal yang Membantai Warganya Sendiri

Kamis, 26 Januari 2023 09:47 WIB

Personel militer Republik Demokratik Kongo (FARDC) berpatroli melawan Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) dan pemberontak Tentara Nasional untuk Pembebasan Uganda (NALU) di dekat Beni di provinsi North-Kivu, 31 Desember 2013. REUTERS/Kenny Katombe/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Idi Amin, dikenal sebagai “Penjagal Uganda”. Dalam laman history, Amin adalah diktator pasca kemerdekaan Afrika yang paling terkenal karena memerintah dengan brutal. Amin menggulingkan pemerintah terpilih Milton Obote dan menyatakan dirinya sebagai presiden Uganda. Amin berkuasa selama 8 tahun. Di masa berkuasa, dikabarkan sekira 300 ribu warga sipil dibantai.

Setelah lebih dari 70 tahun dibawah kekuasaan Inggris, Uganda memperoleh kemerdekaannya pada 9 Oktober 1962, dan Milton Obote menjadi perdana menteri pertama bangsa itu. Pada tahun 1964, Obote telah menjalin aliansi dengan Amin, yang membantu memperluas ukuran dan kekuatan Angkatan Darat Uganda.

Kisah Kekejaman Idi Amin

Baca : ISIS Ledakkan Bom di Gereja Kongo, Mayat Anak-anak Tergeletak di Tanah

Namun, Amin melakukan serangan kudeta pada 25 Januari 1971, merebut kendali pemerintah dan memaksa Obote ke pengasingan. Begitu berkuasa, Amin memulai eksekusi massal terhadap Acholi dan Lango, suku Kristen yang setia pada Obote dan karenanya dianggap sebagai ancaman.

Advertising
Advertising

Amin juga mulai meneror masyarakat melalui berbagai pasukan keamanan internal yang tujuan utamanya, untuk menghilangkan mereka yang menentang rezimnya. Pada tahun 1972, Amin mengusir orang-orang Asia di Uganda, yang berjumlah 50 ribu dan 70 ribu yang mengakibatkan keruntuhan ekonomi karena manufaktur, pertanian, dan perdagangan terhenti tanpa sumber daya yang memadai.

Ketika Front Populer untuk Pembebasan Palestina membajak penerbangan Air France dari Israel ke Paris pada 1976, Idi Amin menyambut para teroris dan memberi mereka pasukan dan senjata, yang kemudian dipermalukan saat komando Israel menyelamatkan para sandera dalam serangan mendadak di bandara Entebbe. Ironisnya, Amin memerintahkan eksekusi beberapa personel bandara, ratusan warga Kenya yang diyakini bersekongkol dengan Israel.

Sepanjang pemerintahannya yang menindas, Amin diperkirakan bertanggung jawab atas kematian sekitar 300 ribu lebih warga sipil.

Legenda populer mengklaim bahwa Amin terlibat dalam ritual darah dan kanibalisme. Sumber yang lebih otoritatif menunjukkan, dia menderita hipomania, suatu bentuk depresi manik yang ditandai dengan perilaku irasional dan ledakan emosi.

Saat paranoidnya semakin parah, Amin mengimpor pasukan dari Sudan dan Zaire. Akhirnya, kurang dari 25% Angkatan Darat adalah orang Uganda.

Dukungan untuk rezim otoriter tersendat saat kisah kekejaman Amin sampai ke pers internasional. Perekonomian Uganda menderita dengan inflasi melampaui 1.000 persen, menurut laman thought.co. Setelah pemberontakan Uganda terjadi, dimana memang bertujuan menyerang Amin. Namun, sebaliknya, Amin melarikan diri ke Libya, sebelum akhirnya pindah ke Arab Saudi dan meninggal tanpa pernah diadili karena pelanggaran berat hak asasi manusianya.

BALQIS PRIMASARI

Baca : Daftar Pemimpin Diktaror Kejam dalam Sejarah Moderen Bangsa-bangsa

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

6 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

6 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

7 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

9 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

9 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

12 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

13 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

16 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya