Polisi Ungkap Dugaan Motif Penembakan di California

Rabu, 25 Januari 2023 13:00 WIB

Polisi menahan seorang pria, yang diyakini sebagai tersangka penembakan massal Half Moon Bay, di Half Moon Bay, California, AS, 23 Januari 2023, dalam tangkapan layar yang diambil dari video media sosial. Kati McHugh melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Dua peristiwa penembakan di California Amerika Serikat, menewaskan total 18 orang. Dua peristiwa itu hanya berselang beberapa hari.

Sebanyak tujuh orang tewas di kota pantai Half Moon Bay dekat San Francisco pada Senin, 23 Januari 2023, dalam serangan terhadap pekerja pertanian, banyak dari korban adalah imigran. Pihak berwenang menyebut, amukan senjata mematikan di pengembang biakan jamur California utara kemungkinan berasal dari tempat kerja pelaku.

Sementara 11 orang lainnya, ditembak mati pada Sabtu malam di Los Angeles, tepatnya di Aula dansa di area yang sering dikunjungi oleh pelanggan lansia keturunan Asia.

Advertising
Advertising

Tersangka dalam kedua serangan itu adalah laki-laki lansia, jauh lebih tua dari pelaku penembakan massal mematikan yang biasa terjadi di Amerika Serikat.

Pihak berwenang mengatakan kedua pria itu teridentifikasi atas nama Huu Can Tran, 72 tahun, dan Chunli Zhao, 66 tahun. Mereka masing-masing menggunakan pistol semi-otomatis.

Para korban dari kedua serangan tersebut berasal dari komunitas imigran. Tran menembaki penari ballroom yang merayakan Tahun Baru Imlek di Monterey Park dekat Los Angeles. Sedangkan Zhao menyemprotkan peluru ke pekerja pertanian asal Hispanik dan Asia, 610 kilometer utara di Half Moon Bay.

Hingga Selasa, 24 Januari 2023, pihak berwenang mengatakan mereka belum menentukan dengan tepat apa yang memicu penembakan tersebut. Namun demikian, menurut polisi, keadaan di sekitar pembantaian Half Moon Bay menunjukkan beberapa jenis ketidakpuasan terkait pekerjaan.

Dicap Organisasi Kriminal Transnasional, Bos Grup Wagner Bertanya ke AS: Apa Salah Kami?

Pelaku pertama sebelumnya ditemukan tewas bunuh diri. Menurut polisi, Tran menodongkan pistol ke dirinya sendiri pada Minggu pagi ketika polisi mendekati sebuah van putih yang dia kendarai di Torrance, sekitar 34 kilometer dari lokasi penembakan di Star Ballroom Dance Studio di Monterey Park.

"Semua bukti yang kami miliki menunjukkan bahwa ini adalah contoh kekerasan di tempat kerja," kata Sheriff San Mateo Christina Corpus kepada wartawan pada Selasa.

Corpus mengatakan Zhao telah dipekerjakan di pengembang biakan Jamur Gunung, salah satu dari dua lokasi yang dituduh dia serang. Yang lainnya, Concord Farms, berjarak sekitar satu mil 1,6 kilometer.

Teori awal tampaknya ditopang oleh catatan pengadilan, yang diperoleh oleh Surat Kabar San Francisco Chronicle. Rekor itu menunjukkan bahwa seorang rekan kerja restoran telah memperoleh perintah penahanan terhadap Zhao setelah menuduh Zhao melakukan penyerangan dan ancaman pembunuhan. Adapun putusan pengadilan sudah tidak berlaku lagi.

Catatan penjara wilayah San Mateo menunjukkan Zhao didakwa atas dugaan pembunuhan berencana, percobaan pembunuhan dan pelanggaran senjata api. Dia diperkirakan akan didakwa secara resmi pada Rabu, ketika dia dijadwalkan untuk tampil di pengadilan pertama di Redwood City.

Menurut Arsip Kekerasan Senjata, ada 38 penembakan massal di Amerika Serikat dalam 21 hari pertama tahun ini. Kategori penembakan massal mencakup empat orang atau lebih yang ditembak atau dibunuh, tidak termasuk penembaknya.

REUTERS

Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

2 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

2 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya