AS dan Jerman Siap Kirim Tank ke Ukraina, Rusia: Provokasi Terang-Terangan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 25 Januari 2023 11:00 WIB

Tank M1A1 Abrams Angkatan Darat AS menembak dalam latihan militer kelompok NATO Crystal Arrow 2021 di Adazi, Latvia 26 Maret 2021. REUTERS/Ints Kalnins

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Jerman akhirnya menyatakan siap mengirimkan tank untuk membantu Ukraina melawan Rusia. Moskow langsung mengutuk keputusan itu sebagai "provokasi terang-terangan".

Washington diperkirakan akan segera mengumumkan pada hari Rabu ini, 25 Januari 2023, bahwa mereka akan mengirim tank M1 Abrams, diikuti Berlin dengan mengirimkan tank Leopard 2, kata sebuah sumber kepada Reuters.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebelumnya kembali menekan sekutu Barat untuk menyediakan tank tempur paling modern mereka, dengan mengatakan dalam pidato video malamnya bahwa "diskusi harus diakhiri dengan keputusan".

Jerman dan Amerika Serikat hingga saat ini menahan diri untuk tidak menyediakan persenjataan berat, waspada terhadap langkah-langkah yang dapat memberi alasan bagi Kremlin untuk memperluas konflik.

Moskow telah memperingatkan bahwa pasokan persenjataan ofensif modern ke Ukraina akan meningkatkan perang, dengan beberapa pejabat Rusia memperingatkan bahwa sekutu Kyiv memimpin dunia ke dalam "bencana global". Moskow kini telah berulang kali mengatakan bahwa mereka memerangi kekuatan Barat di Ukraina.

Kemungkinan pengiriman tank tempur oleh Washington ke Ukraina akan menjadi "provokasi terang-terangan lainnya" terhadap Rusia, kata duta besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, Rabu.

Advertising
Advertising

“Jelas bahwa Washington sengaja mencoba untuk menimbulkan kekalahan strategis pada kami,” kata Antonov dalam sambutan yang dipublikasikan di aplikasi pesan Telegram kedutaan.

Dua pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa bahwa Washington siap untuk memulai proses yang pada akhirnya akan mengirim tank M1 Abrams ke Ukraina, hanya beberapa hari setelah menolak permintaan Kyiv.

Seorang pejabat ketiga mengatakan komitmen AS dapat berjumlah sekitar 30 tank yang dikirimkan selama beberapa bulan mendatang.

Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz memutuskan untuk mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina dan mengizinkan negara lain seperti Polandia untuk melakukannya juga, kata dua sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.

Majalah Spiegel, yang pertama kali melaporkan berita tersebut, mengatakan bahwa Jerman berencana untuk memasok setidaknya satu kompi tank Leopard 2 A6, yang biasanya terdiri dari 14 tank. Sekutu lainnya, di Skandinavia misalnya, berniat untuk mengikuti Jerman dalam memasok tank Leopard mereka ke Kyiv, lapor majalah tersebut.

Meskipun tidak ada konfirmasi resmi dari Berlin atau Washington, para pejabat di Kyiv memuji apa yang mereka katakan sebagai potensi pengubah pertempuran di medan perang yang sudah berlangsung 11 bulan - bahkan jika jumlah tank yang dikirim kurang dari seratus yang mereka katakan mereka butuhkan untuk membebaskan semua wilayah.

"Beberapa ratus tank untuk awak tank kami .... Inilah yang akan menjadi tinju demokrasi yang nyata," kata Andriy Yermak, kepala administrasi Zelenskiy, menulis di Telegram.

Tank Terbaik

Garis depan dalam perang, yang membentang lebih dari 1.000 kilometer di Ukraina timur dan selatan, sebagian besar telah membeku selama dua bulan. Namun diyakini kedua negara sedang menyiapkan serangan baru.

Zelensky mengatakan pada Selasa malam bahwa Rusia mengintensifkan dorongannya menuju Bakhmut, sebuah kota industri di timur Ukraina yang telah menjadi fokus pertempuran sengit. "Mereka ingin meningkatkan tekanan dalam skala yang lebih besar," katanya.

Bagi Ukraina, pasokan tank Leopard buatan Jerman, yang digunakan sekitar 20 negara di seluruh dunia, dipandang sebagai pilihan terbaik. Tank tersedia dalam jumlah besar dan mudah digunakan serta dirawat.

Sementara tank Abrams AS dianggap kurang cocok karena konsumsi bahan bakarnya yang boros dan kesulitan perawatan. Namun langkah AS untuk mengirimnya ke Ukraina dapat mempermudah Jerman untuk mengizinkan pengiriman si Macan Tutul itu.

REUTERS

Berita terkait

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

10 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

11 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

16 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

18 jam lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

21 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

22 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya