Babak Baru Perang Rusia Ukraina, Begini Polandia dan Belanda Berupaya Sumbangkan Tank Leopard 2
Reporter
Danar Trivasya Fikri
Editor
Dwi Arjanto
Selasa, 24 Januari 2023 19:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Perang Rusia Ukraina segera memasuki babak baru. Kabar mengenai Polandia dan Belanda yang hendak mengirimkan tank Leopard 2 ke kubu Ukraina mulai menyeruak.
Baca : Wakil Menteri Ukraina Dipecat Korupsi, Tertangkap Saat Terima Suap Rp 59 M
Polandia Kirim Tank ke Ukraina
Dilansir dari Reuters, pada Senin, 23 Januari 2023, Perdana Menteri Polandia Mateusz Jakub Morawiecki mengungkapkan bahwa pihaknya akan meminta izin ke Pemerintah Jerman supaya diperbolehkan mengirim tank-tank Leopard 2 ke Ukraina. Bahkan andai kata Berlin tidak menyetujuinya, Polandia tetap akan mengirimkannya.
Kementerian Luar Negeri Jerman pada Minggu, 22 Januari 2023 mengkonfirmasi kabar tersebut. Mereka menegaskan bahwa Berlin tidak akan berpihak jika Polandia ngotot ingin mengirimkan tank-tank Leopard 2 milik Warsawa ke Ukraina.
Sebelumnya, wakil juru bicara Pemerintah Jerman Christiane Hoffmann bersikeras bahwa mengirimkan 2 tank Leopard 2 buatan Jerman ke Ukraina tanpa persetujuan Berlin sama dengan melanggar aturan hukum. Peringatan itu disampaikan Hoffmann pada Jumat, 13 Januari 2023, setelah Polandia mengumumkan akan mensuplai ke Ukraina puluhan kendaraan tempur, begitu juga Finlandia yang sedang memikirkan opsi seperti itu.
Permasalahan mensuplai tank-tank Leopard 2 ke Ukraina telah mendominasi diskusi negara-negara Barat soal berapa banyak dan jenis barang bantuan seperti apa yang seharusnya diberikan ke Ukraina. Invasi Rusia ke Ukraina sebentar lagi akan menginjak satu tahun.
Rencana mensuplai tank-tank Leopard 2 ke Ukraina diyakini bagian dari serangan musim semi yang akan mengakhiri apa yang menjadi sebuah gesekan di timur dan selatan Ukraina.
Perang Rusia Ukraina pekan-pekan di Januari ini berpusat di Kota Bakhmut, yakni wilayah timur Ukraina, di mana tentara bayaran Rusia Wagner dan militer Ukraina terkunci dalam pertempuran sengit.
Belanda Bersedia Bayar Tank Leopard 2
Senada dengan Ukraina, Belanda terbuka untuk membayar tank Leopard 2 yang akan dikirim ke Ukraina bersama dengan sekutu Eropa dan NATO-nya, kata menteri pertahanan Belanda Kajsa Ollongren.
Belanda bakal membayar lebih awal untuk pengiriman...
<!--more-->
Belanda membayar lebih awal untuk pengiriman tank dari Republik Ceko ke Ukraina dan pendekatannya bisa serupa untuk tank Leopard buatan Jerman. Hal ini sebagaimana dilansir dari laman dutchnews.nl.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan awal pekan ini dia sedang berbicara dengan sekutu tentang kontribusi semacam itu. "Kita semua menunggu untuk mendengar apa posisi Jerman dalam hal ini, tapi saya menganjurkan untuk mencoba mencari solusi dan mencoba mengirim tank ke Ukraina" kata Ollongren. Sejumlah menteri pertahanan, termasuk Ollongren, bertemu pada Jumat di Jerman untuk membahas pemberian lebih banyak bantuan militer.
Apa yang Menghalangi Pengiriman Tank?
Dilansir dari Aljazeera, Jerman enggan memberikan tank ke Ukraina karena posisi anti-militerisme yang diadopsi setelah Perang Dunia II. Namun, tekanan telah meningkat pada Jerman dan berada dalam posisi yang sulit.
Polandia telah menyatakan kesediaan untuk mengirim 14 tank Leopard ke Ukraina sebagai bagian dari koalisi internasional. Finlandia mengatakan tidak menentang pengiriman.
Tetapi negara tidak dapat mengirim tank tanpa persetujuan Jerman karena dipasok di bawah lisensi Jerman.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki telah menyarankan Polandia dapat mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina tanpa restu Jerman.
Belum jelas seberapa cepat tank akan tiba. Produsen senjata Jerman, Rheinmetall, yang memproduksi meriam dan elektronik Leopard dan memiliki lusinan model lama, mengatakan tidak akan dapat mengirimkan tank apa pun hingga tahun 2024 karena kebutuhan untuk memperbarui dan memperbaikinya.
Beberapa analis mengatakan dengan memasok Leopard 2 dapat semakin meningkatkan konflik dengan Rusia, jika ditafsirkan sebagai keterlibatan langsung negara-negara NATO dalam perang.
Rusia telah memperingatkan eskalasi yang “sangat berbahaya” jika NATO mengerahkan senjata berteknologi tinggi. Pengenalan senjata semacam itu, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov akan membawa perang ke "tingkat yang sama sekali baru, yang, tentu saja, tidak akan menjadi pertanda baik dari sudut pandang keamanan global dan pan-Eropa."
Anatoly Antonov, duta besar Moskow untuk AS, mengatakan Rusia akan membalas jika Ukraina menggunakan senjata yang dipasok Barat untuk menargetkan Rusia atau Semenanjung Krimea.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, sekarang seorang pejabat keamanan senior, memperingatkan dukungan berkelanjutan Barat buat Ukraina dalam perang Rusia Ukraina dapat menyebabkan perang nuklir.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Rusia Ancam Hancurkan Semua Tank Kiriman Inggris ke Ukraina
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu