100.000 Orang Israel Turun ke Jalan, Protes Pemerintahan Baru PM Netanyahu

Reporter

Tempo.co

Minggu, 22 Januari 2023 19:00 WIB

Warga mengikuti demo memperotes Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di alun-alun utama Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2023. Popularitas Netanyahu sendiri saat ini masih rendah, terutama karena ia naik takhta ketika masih terjerat sejumlah kasus korupsi. REUTERS/ Amir Cohen

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ribu warga Israel berkumpul di Tel Aviv untuk memprotes rencana pemerintah baru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merombak sistem peradilan dan melemahkan Mahkamah Agung. Tindakan itu, menurut para pengunjuk rasa, membahayakan fondasi demokrasi negara tersebut. Media Israel, mengutip polisi, mengatakan lebih dari 100.000 orang bergabung dalam protes hari Sabtu.

Baca: Jake Sullivan Temui Netanyahu Bahas Normalisasi Hubungan dengan Saudi

Unjuk rasa itu menyusul demonstrasi lain pekan lalu yang juga menarik puluhan ribu orang yang memberi tantangan terhadap pemerintahan Netanyahu di awal jabatannya. Pemerintahan Netanyahu adalah pemerintahan ultranasionalis dan ultraortodoks, sayap paling kanan dalam sejarah Israel.

Perubahan yudisialnya, menurut Netanyahu, diperlukan untuk mengekang jangkauan hakim aktivis yang berlebihan. Namun rencana tersebut telah menarik tentangan keras dari berbagai kelompok, termasuk pengacara, dan menimbulkan kekhawatiran di antara para pelaku bisnis.

Mereka yang menentang perubahan khawatir aturan yang baru akan mengancam keseimbangan demokrasi. “Mereka ingin menghancurkan demokrasi,” kata kepala Asosiasi Pengacara Israel, Avi Chimi. “Mereka ingin menghancurkan otoritas yudisial, tidak ada negara demokrasi tanpa otoritas yudisial.”

Netanyahu telah menolak protes yang berlangsung hingga pekan ketiga ini. Ia sendirisedang menjalani serangkaian kasus korupsi dan berjanji tetap melanjutkan perubahan.

Advertising
Advertising

Para pengunjuk rasa membawa bendera dan spanduk Israel bertuliskan "Anak-anak Kami Tidak Akan Hidup dalam Kediktatoran." Mereka mengatakan masa depan demokrasi Israel dipertaruhkan jika pemerintah berhasil mendorong rencana tersebut. Netanyahu ingin kontrol politik atas penunjukan hakim diperketat dan membatasi kekuasaan Mahkamah Agung untuk membatalkan keputusan pemerintah atau undang-undang Knesset.

Selain mengancam independensi hakim dan melemahkan pengawasan pemerintah dan parlemen, mereka mengatakan rencana itu akan merusak hak-hak minoritas dan membuka pintu lebih banyak korupsi.

“Semua generasi prihatin. Ini bukan lelucon,” kata Lior Student, seorang pengunjuk rasa. “Ini adalah redefinisi demokrasi yang lengkap.”

“Ini adalah protes untuk membela negara,” kata pemimpin oposisi dan mantan Perdana Menteri Yair Lapid, yang bergabung dalam protes tersebut. “Orang-orang datang ke sini hari ini untuk melindungi demokrasi mereka.” Protes lainnya terjadi di kota-kota Yerusalem, Haifa dan Bersyeba.

Unjuk rasa itu terjadi beberapa hari setelah Mahkamah Agung memerintahkan Netanyahu untuk memecat Menteri Dalam Negeri Aryeh Deri, atas tuduhan pajak baru-baru ini. Pemerintahan baru, yang dilantik bulan ini, adalah aliansi antara partai Likud Netanyahu dan sejumlah kecil partai agama dan nasionalis sayap kanan. Mereka mengatakan memiliki mandat untuk perubahan besar.

Politisi Likud telah lama menuduh Mahkamah Agung didominasi oleh hakim sayap kiri. Para hakim ini dinilai melanggar batas wilayah di luar kewenangan mereka karena alasan politik.

Sebuah survei yang dirilis oleh Institut Demokrasi Israel pekan lalu menunjukkan kepercayaan di Mahkamah Agung jauh lebih tinggi di antara sayap kiri Israel daripada sayap kanan. Tidak ada dukungan menyeluruh untuk melemahkan kekuatan pengadilan.

Simak: Israel Bebaskan Tahanan Palestina setelah Dipenjara 40 Tahun

AL JAZEERA

Berita terkait

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

12 menit lalu

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

Proposal gencatan senjata disetujui oleh Hamas di tengah ancaman invasi Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

12 menit lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

Berita Top 3 Dunia pada Senin 6 Mei 2024 berkutat soal saling serang Hamas dan Israel di Rafah, kota di selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

11 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

13 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

13 jam lalu

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

Media Israel melaporkan bahwa tingkat tekanan dari Amerika Serikat akan menentukan tanggapan Netanyahu terhadap upaya pemerintahan Biden.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

14 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

14 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

15 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

15 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya